06 Mei 2025
09:29 WIB
Dibuka Menghijau, IHSG Hari Ini Diprediksi Menurun Terkena Profit Taking
IHSG dibuka di zona hijau hingga pada pukul 09.29 WIB, IHSG menguat sebesar 45,64 poin atau 0,67% menjadi 6.877,6. Terdapat proyeksi IHSG akan dilanda profit taking.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Fin Harini
Pekerja melintas di depan layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/3/2025). AntaraFoto/Bayu Pratama S
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip dari RTI, dibuka di level 6.860,44 pada perdagangan Selasa (6/5).
IHSG dibuka di zona hijau hingga pada pukul 09.29 WIB, IHSG menguat sebesar 45,64 poin atau 0,67% menjadi 6.877,6.
Dalam analis tertulisnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih mengatakan, IHSG hari ini diprediksi akan mengalami pelemahan.
“Pada perdagangan kemarin, Senin (5/5) IHSG ditutup naik 0,24% atau 16,22 poin ke level 6.831. IHSG hari ini (6/5) diprediksi bergerak koreksi dalam range 6.784-6.888,” katanya.
Adapun sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, IHSG ditutup positif dalam 6 hari beruntun, sehingga berpotensi mengalami aksi profit taking.
Potensi tersebut juga didukung oleh rilis pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih rendah dari kuartal sebelumnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi pada Kuartal I/2025 secara tahunan 4,87%, setelah pada kuartal sebelumnya 5,02%.
Baca Juga: IHSG 5 Mei 2025 Berpotensi Menguat Ikuti Bursa AS
Berdasarkan pengeluaran, pada Kuartal I/2025 komponen belanja pemerintah turun 1,38% yoy senada dengan efisiensi anggaran. Sementara, konsumsi dan ekspor masing-masing tumbuh 4,89% yoy dan 6,78% yoy.
Di sisi lain, Dana Moneter Internasional (IMF) dalam World Economic Outlook edisi April 2025 memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia (PDB) pada tahun 2025-2026 sebesar 4,7%.
Dari mancanegara, bursa Wall Street kompak melemah. Indeks S&P 500 terkoreksi setelah menguat dalam 9 hari beruntun yang ditopang oleh rilis kinerja keuangan emiten.
Pelaku pasar melakukan aksi profit taking menjelang pengumuman suku bunga The Fed pekan ini. The Fed berpotensi kembali menahan suku bunga pada level 4,25%-4,50% yang bertahan sejak Desember 2024.
Sementara, di tahun 2025 The Fed berpotensi menurunkan suku bunga dengan total 50 bps.
Di sisi lain, pada awal pekan ini Bursa Asia Pasifik cenderung sepi sentimen. Pasalnya, sebagian besar bursa, seperti Jepang, Korea Selatan, Hongkong, dan Tiongkok pada 5 Mei 2025 tutup akibat libur nasional.
Saham Pilihan
Terpisah, dalam analis tertulisnya Tim Riset PT Reliance Sekuritas Tbk memproyeksikan IHSG hari ini akan bergerak dengan kecenderungan melemah.
“Kami memproyeksikan IHSG akan bergerak di kisaran support pada level 6.791 dan resistance pada level 6.909 dengan kecenderungan melemah,” tulisnya.
Sedangkan pada pagi ini saat laporan ini dibuat, bursa utama Asia mayoritas tutup seperti Indeks Nikkei 225 dan Kospi karena hari libur nasional.
Selanjutnya IHSG pada hari Senin (05/5) ditutup pada level 6.831,95 atau 0,24%. Penguatan dipimpin oleh saham-saham sektor basic materials sebesar 2,03% dan consumer cyclicals 1,71%.
Sementara itu, asing membukukan net buy sebesar Rp87,25 miliar di pasar reguler dengan saham-saham yang paling banyak dibeli seperti BBCA, BMRI, ANTM, BBNI, dan BRIS.
“Sentimen positif datang dari menguatnya nilai tukar rupiah terhadap US Dollar,” katanya.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi di Bawah Ekspektasi, Analis: Market Domestik Masih Kondusif
Secara teknikal, candle IHSG berbentuk black inverted hammer, masih di atas MA5 dan MA20, namun indikator Stochastic dead cross pada area overbought.
“Dengan demikian, kami proyeksikan hari ini IHSG akan mengalami pelemahan. Berikut saham pilihan hari ini PSAB, BRMS, BRIS, dan MLPL,” sarannya.
Sementara itu, indeks utama bursa AS ditutup negatif. Sentimen negatif datang dari pengumuman Donald Trump yang akan menerapkan 100% tarif terhadap film yang diproduksi di luar AS.