14 Mei 2025
09:35 WIB
Dibuka Menghijau, IHSG Diprediksi Menguat Usai Libur Panjang
IHSG dibuka di zona hijau hingga pada pukul 09.31 WIB, IHSG menguat sebesar 105.99 poin atau 1,55% menjadi 6.938,79.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Pekerja melintas di depan layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/3/2025). AntaraFoto/Bayu Pratama S
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip dari RTI, dibuka di level 6.915,95 pada perdagangan Rabu (14/5).
IHSG dibuka di zona hijau hingga pada pukul 09.31 WIB, IHSG menguat sebesar 105.99 poin atau 1,55% menjadi 6.938,79.
Dalam analis tertulisnya Tim Riset PT Reliance Sekuritas Tbk memproyeksikan IHSG hari ini akan bergerak dengan kecenderungan menguat.
“Kami memproyeksikan IHSG akan bergerak di kisaran support pada level 6.766 dan resistance pada level 6.914 dengan kecenderungan menguat,” tulisnya.
Sementara itu, pada pagi ini saat laporan ini dibuat, bursa utama Asia bervariasi. Seperti Indeks Nikkei 225 yang melemah 0,62% dan Kospi yang menguat 0,55%.
IHSG pada hari Jumat (08/5) ditutup pada level 6.832,80 atau naik 0,07%. Penguatan dipimpin oleh saham-saham sektor healthcare yang naik sebesar 1,63% dan properties & real estate yang menguat 0,33%.
Baca Juga: IHSG Sentuh Level 7.000, Mungkinkah Terjadi?
Sementara itu, asing membukukan net sell sebesar Rp498.78 miliar di pasar reguler dengan saham-saham yang paling banyak dijual seperti BMRI, PNLF, SSIA, ASII, dan GOTO.
“Sentimen positif datang dari penantian rilisnya data inflasi amerika serta menguatnya kurs rupiah terhadap US Dollar,” katanya.
Secara teknikal, walaupun candle IHSG berbentuk black spinning top, namun masih di atas MA20 dan MA80, serta indikator MACD golden cross.
“Dengan demikian, kami proyeksikan hari ini IHSG akan mengalami penguatan. Berikut saham pilihan hari ini yaitu BBRI, ADHI, RAJA, dan ENRG,” ujarnya.
Sementara itu, indeks utama bursa AS ditutup bervariasi. Sentimen positif datang dari adanya kesepakatan antara AS dan China mengenai tarif impor setelah pertemuan di Jenewa, Swiss.
Bergerak Konsolidasi
Terpisah, Mirae Asset Sekuritas dalam analis tertulisnya memproyeksikan IHSG akan bergerak konsolidasi pada hari ini.
“Pada perdagangan Rabu (14/5), IHSG diperkirakan bergerak konsolidasi. Tren naik IHSG di tengah volatilitas rendah, menunggu sinyal rebound. TP 6.954. Support di level 6.720,” tulisnya.
IHSG naik tipis 0,25% week on week (wow) pada pekan pertama Mei, melanjutkan tren positif selama sebulan terakhir seiring meredanya ketegangan dagang antara AS dan China.
Saham-saham utama seperti BBRI, DSSA, dan TLKM menjadi penopang indeks, meskipun penguatan tertahan oleh arus keluar asing bersih sebesar Rp1,75 triliun, dengan tekanan jual signifikan pada BMRI, PNLF, dan SSIA.
Baca Juga: BEI Nilai IHSG Masih Menarik Meski Melemah Usai The Fed Tahan Suku Bunga
Di tengah tekanan tersebut, rupiah justru menguat 0,3% ke level Rp16.515/USD, mencerminkan membaiknya sentimen investor.
Pasar global mengalami reli setelah Trump mengumumkan penurunan tajam tarif atas barang impor dari China, dari 145% menjadi 30%, yang kemudian direspons oleh China dengan pemangkasan tarif dari 125% menjadi 10%.
De-eskalasi yang tak terduga ini meningkatkan selera risiko investor, mendorong DJI dan Nasdaq melonjak tajam masing-masing sebesar 2,17% dan 3,92% dalam dua hari terakhir, sementara harga emas turun 2,24% karena investor melakukan rotasi keluar dari aset aman.
“Dengan membaiknya sentimen risiko global, pemulihan jangka pendek di IDX masih berpotensi terjadi, meskipun arus dana asing tetap menjadi faktor utama yang perlu diperhatikan,” tandasnya.