c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

07 Oktober 2024

18:38 WIB

Deflasi Terus Terjadi, Kemendag Nantikan Pilkada Dan Nataru

Dirjen PDN Kemendag, Moga Simatupang sebut momen Pilkada dan Nataru bisa mendorong permintaan masyarakat, sehingga deflasi akan menurun.

Penulis: Erlinda Puspita

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Deflasi Terus Terjadi, Kemendag Nantikan Pilkada Dan Nataru</p>
<p id="isPasted">Deflasi Terus Terjadi, Kemendag Nantikan Pilkada Dan Nataru</p>

Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Moga Simatupang saat ditemui di Kantor Kemendag, Senin (7/10). ValidNewsID/Erlinda PW

JAKARTA - Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Moga Simatupang berharap adanya momen Pilkada dan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 mendatang menjadi pemicu naiknya inflasi. Hingga September, Indonesia telah mengalami deflasi selama lima bulan berturut-turut.

Terjadinya deflasi, menurut Moga, juga didorong adanya penurunan permintaan dari pasar global karena adanya konflik antarnegara, sehingga mendorong penurunan produksi di dalam negeri.

“Beberapa ekspor produk kita terjadi penurunan karena demand-nya turun, dengan demikian industri ini kan agak berkurang produksinya,” kata Moga saat ditemui di Kantor Kemendag, Seni (7/10).

Baca Juga: Ada Deflasi Lima Bulan, Apindo: Kondisi Ekonomi Kuartal IV Akan Tertekan

Menurunnya produksi, kata Moga juga telah berdampak pada pemutusan hubungan kerja (PHK) sejumlah pekerja karena adanya pengurangan jam kerja. Alhasil, PHK pun membuat daya beli masyarakat menurun.

Oleh karena itu, Moga berharap dengan adanya momen Pilkada dan Nataru mendatang, maka bisa mendongkrak permintaan masyarakat dan menjadikan deflasi melemah.

“Kami berharap Pilkada nanti juga Nataru akan segera normal kembali,” sebut Moga.

Baca Juga: Kemendag Akan Kaji Penyebab Penurunan Harga Pangan

Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia telah alami deflasi sebesar 0,12% secara bulanan (mtm) pada September 2024. Begitu pun dengan penurunan indeks harga konsumen (IHK) dari 106,06 poin di Agustus 2024 menjadi 105,93 poin di September 2024.

“Deflasi pada bulan September 2024 ini terlihat lebih dalam dibandingkan bulan Agustus 2024 dan ini merupakan deflasi kelima pada tahun 2024 secara bulanan,” ungkap Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Selasa (1/10).

Menurut Amalia, komoditas yang mendorong terjadinya deflasi secara tahunan pada September 22024 antara lain cabai merah, daging ayam ras, telur ayam ras, tomat, ikan segar, bensin, dan telepon seluler. Sedangkan, deflasi secara bulanan didorong oleh cabai merah, cabai rawit, telur ayam ras, daging ayam ras, tomat, daun bawang, kentang, wortel, dan bensin.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar