c

Selamat

Selasa, 4 November 2025

EKONOMI

31 Oktober 2025

15:02 WIB

Danantara Bebenah BUMN; Rombak Keuangan SIG, Bongkar Habis Krakatau Steel

Danantara mengungkap permasalahan investasi di Kratakatu Steel dalam hal proyek blast furnace dan berupaya menyelamatkan keunggulan industri baja yang dimiliki.

Penulis: Siti Nur Arifa

<p>Danantara Bebenah BUMN; Rombak Keuangan SIG, Bongkar Habis Krakatau Steel</p>
<p>Danantara Bebenah BUMN; Rombak Keuangan SIG, Bongkar Habis Krakatau Steel</p>

Kantor Danantara. Antara/HO-Danantara

JAKARTA - Managing Director, Stakeholder Management and Communications Danantara Rohan Hafas blak-blakan mengungkap secara rinci pembenahan manajerial yang saat ini sedang dilakukan terhadap sejumlah perusahaan BUMN, dua di antaranya adalah Semen Indonesia Group (SIG) dan Krakatau Steel .

Pada SIG, Rohan menyebut bahwa perusahaan publik tersebut sebelumnya mengalami penurunan kinerja keuangan, ditunjukkan dengan terus mengalami tekanan penurunan laba dari tahun ke tahun.

"Semen (SIG) itu tiap tahun turun terus, ada satu hal krusial yang dilakukan Danantara untuk membalikkan itu, yang kemudian dalam berapa bulan dia sekarang sudah kick-back, ini sudah makin besar untungnya," ungkap Rohan dalam sesi Media Briefing di Wisma Danantara, Jakarta, Jumat (31/10).

Baca Juga: Danantara Beberkan Hasil Kerja Sejak 8 Bulan Terbentuk; Benahi 43 BUMN

Menurutnya, upaya pembenahan yang dilakukan Danantara lebih kepada membalik model bisnis hingga dapat mengerek kinerja perusahaan.

Selain SIG, langkah serupa juga dilakukan ke Krakatau Steel yang saat ini disebut mengalami persoalan serius dalam hal kelangsungan perusahaan. Karena itu, Rohan menginformasikan, Danantara akan merombak besar-besaran perusahaan yang bergerak di sektor baja tersebut.

"Krakatau Steel akan segera finalisasi, bongkar habis, enggak pernah untung, enggak pernah bagus, enggak pernah efisien. Dia punya banyak persoalan dari investasi yang enggak pas, dia ada namanya blast furnace, itu yang lagi di ini (selesaikan)," ungkapnya.

Sebagai catatan, blast furnace merupakan proyek pembangunan pabrik tanur tiup untuk mereduksi secara kimia dan mengkonversi secara fisik bijih besi yang padat. Pada masanya, pembangunan pabrik blast furnace Krakatau Steel punya nilai investasi mencapai US$850 juta atau setara Rp12 triliun.

Baca Juga: Danantara Pastikan Aturan Direksi BUMN Rugi Tak Dapat Tantiem Sudah Berlaku

Proyek ini pertama kali dibangun pada 2015 dan tak kunjung usai pada 2019, sehingga berakhir menjadi proyek mangkrak yang kemudian menarik perhatian Menteri BUMN kala dijabat Erick Thohir pada 2021.

Saat itu, Erick mencurigai adanya indikasi korupsi namun belum ditemukan penyelesaian, hingga saat ini sedang dalam proses pembenahan besar oleh Danantara.

Potensi Krakatau Steel
Kendati, Rohan kembali mengungkap bahwa Krakatau Steel sejatinya masih memiliki potensi besar dalam bisnis industri baja, di mana perusahaan ini memiliki perlengkapan industri terintegrasi terbesar, bahkan di dunia. Namun, justru ditutup tanpa alasan jelas.

"Dia punya kelengkapan industri semua, dari proses produksi, air, listrik, punya pembangkit sendiri, pelabuhan. Tetapi itu sudah beberapa lama ini ditutup, dipenggal-penggal mulai dijualin pengolahan airnya dan seterusnya," bebernya.

Baca Juga: Danantara Siap Merger 15 Perusahaan Asuransi BUMN Jadi 3

Bahkan, dirinya mengungkap terdalat fasilitas penting yang dimiliki Krakatau Steel berupa pelabuhan paling dalam di Indonesia, dan dapat dijadikan sandaran oleh kapal berkapasitas besar.

"Hal seperti itu yang kita lihat dia punya banyak kelebihan itu akan diputar (bisnisnya)," tandas Rohan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar