16 Agustus 2025
12:24 WIB
Bursa Sepekan: Rata-rata Nilai Transaksi Naik 24,86%
Data bursa sepekan menunjukkan peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian BEI, yaitu sebesar 24,86% menjadi Rp21,32 triliun.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Fin Harini
Pegawai beraktivitas di main hall Bursa Efek Indonesia, Sudirman, Jakarta, Rabu (1/3/2023). ValidNewsID/Fikhri Fathoni
JAKARTA - Data perdagangan bursa sepekan di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan, yakni pada periode tanggal 11 hingga 15 Agustus 2025, ditutup pada zona positif.
"Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan mengalami peningkatan sebesar 4,84% menjadi ditutup pada level 7.898,375 dari 7.533,385 pada pekan lalu," ujar Sekretaris Perusahaan PT BEI Kautsar Primadi Nurahmad dalam keterangan resmi yang dikutip Sabtu (16/8).
Adapun, peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian BEI, yaitu sebesar 24,86% menjadi Rp21,32 triliun, dari Rp17,07 triliun pada pekan sebelumnya.
Peningkatan diikuti oleh rata-rata volume transaksi harian Bursa pekan ini yang mengalami peningkatan sebesar 19,55%, dari 30,01 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya menjadi 35,88 miliar lembar saham.
Baca Juga: IHSG Menguat Jelang Rilis Data Ekonomi China
Rata-rata frekuensi transaksi harian selama pekan ini turut mengalami peningkatan sebesar 5,87%, menjadi 2,08 juta kali transaksi. Di pekan sebelumnya, rata-rata frekuensi transaksi harian sebesar 1,96 juta transaksi.
Kapitalisasi pasar BEI juga mengalami peningkatan sebesar 5,11% menjadi Rp14.247 triliun dari Rp13.555 triliun pada sepekan sebelumnya.
Kautsar menuturkan, investor asing pada Jumat (15/8), mencatatkan nilai beli bersih Rp1,31 triliun. Sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp55,18 triliun.
IHSG Cetak Rekor
IHSG berhasil menorehkan sejarah baru dengan bergerak melewati level 8.000, diiringi rekor kapitalisasi pasar dan peningkatan signifikan aktivitas perdagangan di berbagai instrumen pasar modal.
IHSG intraday tertinggi berhasil menyentuh level 8.017,068 sebelum ditutup di level 7.898,375 pada perdagangan Jumat (15/8). Rekor penutupan IHSG tertinggi sebelumnya dicapai pada Kamis (14/8) pada level 7.931,251.
Kapitalisasi pasar saham juga mencapai rekor sebesar Rp14,315 triliun pada Kamis (14/8).
Selain saham, perdagangan derivatif di pasar modal Indonesia juga mencatatkan rekor total volume tahunan tertinggi sepanjang sejarah sejak produk derivatif mulai diinisiasi.
Rekor tersebut tercapai pada Kamis (14/8) dengan total volume transaksi sebanyak 9.214 kontrak, meningkat 404% dibandingkan posisi akhir 2024. Pasar surat utang turut mencatatkan pencapaian positif.
Hingga Kamis (14/8), nilai transaksi surat utang melalui Sistem Penyelenggara Pasar Alternatif (SPPA) mencapai Rp697,14 triliun, meningkat 183,24% dibandingkan akhir 2024.
"Pencapaian ini mencerminkan semakin kuatnya kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia di tengah dinamika perekonomian global dan domestik. Hal ini sekaligus menjadi bentuk kontribusi nyata investor pasar modal bagi perekonomian nasional di momen HUT ke-80 Republik Indonesia (RI)," ujar Kautsar.
Baca Juga: IHSG Tembus Level 8.000 Di Tengah Pidato Presiden Prabowo
Menurutnya, capaian ini juga tidak lepas dari peran strategis pemerintah Indonesia dalam menjaga fundamental ekonomi yang kuat, serta memastikan kesinambungan pertumbuhan di tengah tantangan global.
Kebijakan strategis yang telah diinisiasi telah menciptakan sentimen positif yang kuat dan meningkatkan kepercayaan pasar.
Kinerja positif IHSG juga didorong oleh sinergi strategis antara PT Bursa Efek Indonesia (BEI), para pelaku industri pasar modal, serta dukungan kebijakan dan program pemerintah yang konsisten dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif.
Pemerintah, melalui Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Self-Regulatory Organization (SRO) yang terdiri atas BEI, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), serta PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), berkomitmen untuk terus memperkuat infrastruktur pasar modal, memperluas basis investor, serta meningkatkan literasi dan inklusi keuangan.
"Upaya tersebut diharapkan dapat menjaga momentum positif dan memastikan pertumbuhan pasar modal memberikan manfaat nyata bagi perekonomian nasional," imbuhnya.
Selain capaian di atas, partisipasi publik di pasar modal yang ditunjukkan oleh jumlah investor pasar modal turut menunjukkan pertumbuhan positif.
Hingga pertengahan Agustus 2025, berdasarkan data per 14 Agustus 2025, total Single Investor Identification(SID) saham mencapai 7.490.594 investor dengan total SID pasar modal secara keseluruhan mencapai 17.680.869 investor.
Dari sisi pencatatan efek, sampai dengan hari ini, BEI telah berhasil mencatatkan 22 saham baru, 116 emisi obligasi, dua Exchange-Traded Fund (ETF) baru, serta 288 seri baru Structured Warrant.
Total fund-raised IPO saham mencapai Rp10,39 triliun dengan enam perusahaan dalam pipeline saham pada tahun 2025 ini.
Dengan data pencatatan tersebut, hingga saat ini telah terdapat 954 perusahaan tercatat di BEI. Pertumbuhan ini menunjukkan minat dan partisipasi masyarakat dalam berinvestasi di pasar modal Indonesia tetap terjaga, seiring upaya bersama seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat inklusi keuangan dan literasi pasar modal.
Seluruh pencapaian ini juga diraih bertepatan dengan pekan peringatan 48 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia yang dirayakan melalui seremoni pembukaan perdagangan dan konferensi persnya di Main Hall BEI pada Senin (11/8).
Mengusung tema “Mewujudkan Ekonomi Mandiri, Berdaulat, dan Maju Bersama”, pada kesempatan tersebut pasar modal Indonesia meluncurkan dua inisiatif baru, yakni pemberian lisensi perdana Liquidity Provider Saham kepada PT Phintraco Sekuritas dan partisipasi efek reksa dana dalam layanan Pinjam Meminjam Efek (PME).