10 Agustus 2024
10:34 WIB
Bursa Sepekan: IHSG Turun Tipis 0,70% Jadi 7.256,99
IHSG mengalami perubahan atau penurunan, yaitu sebesar 0,70% pada posisi 7.256,996 dari 7.308,123
Penulis: Fitriana Monica Sari
Pekerja melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, (12/6/2023). ValidNewsID/Fikhri Fathoni
JAKARTA - Data perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan, yakni periode tanggal 5-9 Agustus 2024, ditutup bervariasi.
"Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami perubahan atau penurunan, yaitu sebesar 0,70% pada posisi 7.256,996 dari 7.308,123 pada penutupan pekan lalu," kata P.H. Sektetaris Perusahaan PT BEI Valentina Simon dalam keterangan resmi, Jumat (9/8) malam.
Kapitalisasi pasar Bursa turut melemah sebesar 0,87% menjadi Rp12.302 triliun dari Rp12.410 triliun pada penutupan pekan lalu.
Penurunan turut terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian Bursa sebesar 6,53% menjadi pada pekan sebelumnya.
Baca Juga: OJK Incar 3 Perusahaan di Sumut IPO Hingga 2025
Sementara itu, selama sepekan, peningkatan tertinggi terjadi pada frekuensi harian Bursa yang meningkat sebesar 4,15% menjadi 981 ribu kali transaksi dari pekan lalu sebanyak 942 ribu kali transaksi.
Kemudian, peningkatan juga terjadi pada rata-rata volume transaksi harian sepekan sebesar 3,60% menjadi lembar saham pada penutupan pekan sebelumnya.
Valentina menuturkan, pergerakan investor asing pada Jumat (9/8) mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp450,63 miliar. Sepanjang tahun 2024, investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp1,42 triliun.
Kegiatan Sepekan
Selama sepekan, terdapat dua pencatatan perdana saham di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) oleh PT Global Sukses Digital Tbk (DOSS) dan PT Esta Indonesia Tbk (NEST). Pembukaan perdagangan BEI pada Rabu (7/8) dilakukan oleh DOSS sebagai perusahaan ke-33 yang tercatat di BEI pada tahun 2024.
DOSS merupakan perusahaan ritel yang bergerak di bidang penjualan produk-produk fotografi dan videografi. Saham DOSS tercatat di Papan Pengembangan BEI dan masuk dalam sektor Barang Konsumen Non-Primer dengan sub industri Barang Elektronik Konsumen.
Pada hari berikutnya, yakni Kamis (8/8), pembukaan perdagangan BEI dilakukan oleh NEST dalam rangka pencatatan perdana saham di Papan Pengembangan BEI. NEST menjadi perusahaan ke-34 yang tercatat di BEI pada tahun 2024. NEST merupakan produsen sarang burung walet yang bergerak pada sektor Barang Konsumen Primer dengan sub industri Ikan, Daging & Produk Unggas.
Masih di hari yang sama, yakni Kamis (8/8) sampai dengan Jumat (9/8), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Self Regulatory Organization (SRO) yang terdiri dari BEI, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menggelar rangkaian Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu Tahun 2024 (SEPMT) di Provinsi Sulawesi Selatan tepatnya di Kota Makassar.
Baca Juga: IHSG Akhir Pekan Diproyeksi Menguat Terbatas
Rangkaian kegiatan ini terdiri dari kegiatan Media Gathering bersama wartawan media lokal, Talk Show di media lokal dengan tema ‘Waspada Investasi dan Pelindungan Investor Pasar Modal’, Sosialisasi Pasar Modal sebagai Alternatif Pendanaan Perusahaan kepada UMKM Binaan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Sulawesi Selatan dan Kota Makassar serta Kuliah Umum di Universitas Makassar.
Tujuan dari penyelenggaraan kegiatan ini ialah untuk meningkatkan tingkat literasi dan inklusi di pasar modal, khususnya masyarakat Provinsi Sulawesi Selatan, meningkatkan basis investor ritel, serta mendorong perusahaan di daerah untuk dapat melakukan Initial Public Offering (IPO).
Masih dalam rangkaian kegiatan SEPMT di Provinsi Sulawesi, BEI akan menyelenggarakan penandatanganan kerja sama pencanangan pendirian Galeri Investasi (GI) Digital Yayasan Kitaji Pinisi Indonesia pada esok hari, Sabtu (10/8).
Penandatanganan akan dilakukan oleh Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik, Ketua Yayasan Kitaji Pinisi Indonesia Imran Lapong, serta Presiden Direktur PT NH Korindo Sekuritas Indonesia Han Suk Seo, turut disaksikan oleh Direktur Utama BEI Iman Rachman, dan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Republik Indonesia Inarno Djajadi.
Diharapkan dengan pendirian GI ini dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat sekitar untuk memperoleh informasi seputar investasi di pasar modal Indonesia sembari belajar kemaritiman.