10 Mei 2024
10:29 WIB
Bursa Sepekan: IHSG Turun Tipis 0,64%
Data bursa sepekan Bursa Efek Indonesia menunjukkan IHSG pekan ini turun tipis sebesar 0,64% dan berada di level 7.088,795 dari 7.134,724 di pekan sebelumnya.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Fin Harini
Pekerja melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, (12/6/2023). ValidNewsID/Fikhri Fathoni
JAKARTA - Data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam sepekan, yakni periode tanggal 6 sampai dengan 8 Mei 2024, ditutup bervariasi.
"Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini mengalami perubahan atau penurunan tipis sebesar 0,64% menjadi berada pada level 7.088,795 dari 7.134,724 pada penutupan pekan yang lalu," kata Sekretaris Perusahaan PT BEI Kautsar Primadi Nurahmad dalam siaran pers yang dikutip, Jumat (10/5).
Kemudian, lanjut dia, rata-rata nilai transaksi harian juga menurun sebesar 20,74%, yaitu menjadi Rp11.851 triliun, dari Rp14.952 triliun pada penutupan pekan yang lalu.
Baca Juga: BEI Ungkap Alasan Belum Suspensi Hingga Delisting Saham INAF
Kapitalisasi pasar bursa selama sepekan pun turut melemah sebesar 0,81% dari Rp12,01 triliun pada penutupan pekan lalu menjadi Rp11,92 triliun.
Sementara, kenaikan tertinggi selama sepekan ini terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi sebesar 3,13% menjadi 1,099 juta kali transaksi dari 1,065 juta kali transaksi pada pekan lalu.
Peningkatan turut diikuti oleh rata-rata volume transaksi harian selama sepekan sebesar 2,15% menjadi 18,99 miliar lembar saham dari 18,59 miliar lembar saham dari penutupan pekan lalu.
Kautsar menuturkan, pergerakan investor asing pada Rabu (8/5), mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp1,10 triliun. Sepanjang tahun 2024, ivestor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp1,49 triliun.
Kegiatan Sepekan
Mengawali pekan ini, terdapat pencatatan satu obligasi, satu sukuk, dan dua Saham di PT BEI. Pada Senin (6/5), Obligasi Berkelanjutan VI Adira Finance Tahap III Tahun 2024 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan V Adira Finance Tahap III Tahun 2024 oleh PT Adira Multi Finance Tbk mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal obligasi sebesar Rp1,6 triliun dan nilai nominal sukuk sebesar Rp400 miliar.
Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) atas obligasi dan sukuk tersebut adalah idAAA (Triple A) dan idAAA(sy) (Triple A Syariah). PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI bertindak sebagai Wali Amanat pada emisi ini.
Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2024 adalah 37 emisi dari 27 emiten senilai Rp39,86 triliun.
Dengan pencatatan ini, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 552 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp461,86 triliun dan US$46,1485 juta, yang diterbitkan oleh 130 emiten.
Baca Juga: Meski Dibuka Melemah, IHSG Selasa Diproyeksi Menguat
Sedangkan, Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 186 seri dengan nilai nominal Rp5.968,87 triliun dan US$502,10 juta. Selain itu, di BEI telah tercatat sebanyak 10 emisi EBA dengan nilai Rp3,05 triliun.
Pada Rabu (7/5), PT Remala Abadi Tbk (DATA) mulai mencatatkan saham pada Papan Pengembangan BEI. DATA merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri dan perdagangan yang memproduksi berbagai macam produk jasa penyediaan layanan internet dan merupakan perusahaan tercatat ke-23 di BEI pada tahun 2024. DATA berada pada sektor Infrastruktur dengan subindustri Jasa Telekomunikasi Kabel.
Kemudian, pada hari yang sama, PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) mulai mencatatkan saham perdananya pada Papan Pengembangan BEI. SOLA merupakan Penanaman Modal Asing (PMA) didirikan dengan nama PT RCR Energy Indonesia tahun 2014.
SOLA bergerak pada perdagangan jasa aspal dan konstruksi, serta industri pengolahan aspal dan jasa konstruksi melalui entitas anak. SOLA berada pada sektor Barang Baku dengan sub industri Material Konstruksi dan menjadi perusahaan tercatat ke-24 di BEI pada tahun 2024.