01 Juni 2024
10:36 WIB
Bursa Sepekan: IHSG Turun 3,48% Jadi 6.970
IHSG pekan ini menurun sebesar 3,48% menjadi berada pada level 6.970,736 dari posisi 7.222,382
Penulis: Fitriana Monica Sari
Pegawai melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Global (IHSG) di Gedung Bursa Efek, Jakarta, Kamis (28/3/2024). ValidNewsID/Darryl Ramadhan
JAKARTA - Data perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan, yakni periode tanggal 27 sampai 31 Mei 2024, ditutup mayoritas pada zona positif.
Kendati demikian, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini mengalami perubahan atau penurunan.
"IHSG pekan ini menurun sebesar 3,48% menjadi berada pada level 6.970,736 dari posisi 7.222,382 pada penutupan pekan yang lalu," kata Sekretaris Perusahaan PT BEI Kautsar Primadi Nurahmad melalui siaran pers, Jumat (31/5) malam.
Kemudian, kapitalisasi pasar bursa selama sepekan juga menurun, yaitu sebesar 4,35% menjadi Rp11.825 triliun dari Rp12.363 triliun pada penutupan pekan lalu.
Baca Juga: BEI Targetkan 1.000 Emiten pada 2024
Rata-rata frekuensi transaksi harian selama sepekan melemah sebesar 0,79% menjadi 1,130 juta kali transaksi dari 1,139 kali transaksi pada pekan lalu.
Sementara itu, kenaikan tertinggi pekan ini terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian sebesar 49,01%, yaitu menjadi Rp18,12 triliun dari Rp12,16 triliun pada penutupan pekan yang lalu.
Rata-rata volume transaksi harian selama sepekan pun turut mengalami kenaikan sebesar 34,47% menjadi 20,729 miliar lembar saham dari 15,415 miliar lembar saham dari penutupan pekan lalu.
Kautsar menuturkan, pergerakan investor asing pada Jumat (31/5), mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp66,58 miliar. Sepanjang tahun 2024, investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp6.250,55 miliar.
Kegiatan Sepekan
Mengawali pekan ini, tepatnya pada Senin (27/5), Panitia HUT ke-46 Pasar Modal Indonesia mengadakan kegiatan CSR berupa penyerahan bantuan bibit ternak babi untuk masyarakat di enam distrik yang berada di Kabupaten Jayapura dan Nabire, Papua, dengan total bantuan sebanyak 200 ekor babi.
Bantuan yang diberikan tersebut bertujuan agar setiap kelompok masyarakat ternak mampu memelihara hewan ternak babi secara bersama-sama sampai layak jual, sehingga penerima bantuan menjadi lebih mandiri, sejahtera, dan perekonomian rakyat semakin baik.
Selama sepekan, terdapat pencatatan satu obligasi di PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada Rabu (29/5), Obligasi Berkelanjutan VI Mandiri Tunas Finance Tahap III Tahun 2024 yang diterbitkan oleh PT Mandiri Tunas Finance mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp788,7 miliar.
Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) atas Obligasi Berkelanjutan VI Mandiri Tunas Finance Tahap III Tahun 2024 adalah idAAA (Triple A) dengan Wali Amanat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI.
Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2024 adalah 41 emisi dari 29 emiten senilai Rp42,77 triliun.
Dengan pencatatan ini, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 556 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp464,50 triliun dan US$50,049 juta, yang diterbitkan oleh 130 emiten.
Sedangkan, Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 186 seri dengan nilai nominal Rp5.983,72 triliun dan US$502,10 juta. Selain itu, di BEI telah tercatat sebanyak 10 emisi EBA dengan nilai Rp2,97 triliun.
Pada Kamis (30/5), BEI menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan IGNITE Women Networking and Mentorship Program (IGNITE). MoU tersebut merupakan komitmen bersama untuk meningkatkan partisipasi dan jaringan guna mendorong pertumbuhan kepemimpinan perempuan di perusahaan tercatat BEI melalui program IGNITE.
Baca Juga: BEI Pede Investor Baru Naik 2 Juta Pada 2024
Acara ini turut menghadirkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Dr. Ir. Airlangga Hartarto, M.B.A., M.M.T., IPU, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Dra. Retno Lestari Priansari Marsudi, LL.M., Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia periode 2011-2014 Prof. Mari Elka Pangestu, M.Ec., Ph.D., dan Chairwoman Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Shinta Kamdani.
BEI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Jumat (31/5), guna mengenalkan investasi pasar modal bagi peserta kejuaraan karateka Akademi Seni-Bela Diri Karate Indonesia (ASKI). Kegiatan dengan tema "Karateka ASKI Bijak Keuangan dan Cerdas Investasi" ini bertujuan untuk meningkatkan literasi finansial kepada seluruh peserta.
Sebanyak 280 peserta mengikuti workshop ini, dan sebagian besar dari peserta membuka rekening saham bersama Korea Investment & Sekuritas Indonesia. Langkah strategis ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk mempercepat peningkatan literasi keuangan di Indonesia.