c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

05 Juli 2025

14:15 WIB

Bursa Sepekan: IHSG Melemah Tipis 0,47% Jadi 6.865,19

IHSG selama sepekan mengalami penurunan sebesar 0,47% dan ditutup pada level 6.865,192, dari 6.897,400 pada pekan lalu. Kapitalisasi pasar hingga rata-rata nilai transaksi harian BEI kompak menurun.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Khairul Kahfi

<p dir="ltr" id="isPasted">Bursa Sepekan: IHSG Melemah Tipis 0,47% Jadi 6.865,19</p>
<p dir="ltr" id="isPasted">Bursa Sepekan: IHSG Melemah Tipis 0,47% Jadi 6.865,19</p>
Pengunjung melintas didepan layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). Antara Foto/Bayu Pratama S/nz

JAKARTA - Data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan pada periode 30 Juni-4 Juli 2025 ditutup negatif.

"Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan mengalami perubahan atau penurunan sebesar 0,47% dan ditutup pada level 6.865,192, dari 6.897,400 pada pekan lalu," ujar Sekretaris Perusahaan PT BEI Kautsar Primadi Nurahmad dalam keterangan resmi, Jakarta, dikutip Sabtu (5/7).

Baca Juga: Bursa Sepekan: IHSG Susut 0,14% Ke Posisi 6.897,40

Kemudian, lanjut dia, kapitalisasi pasar BEI juga melemah sebesar 0,23% menjadi Rp12.070 triliun, dari Rp12.098 triliun pada pekan sebelumnya. 

Selain itu, rata-rata volume transaksi harian Bursa pekan ini turut turun sebesar 12,18% menjadi 19,44 miliar lembar saham, dari 22,13 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya. 

Rata-rata frekuensi transaksi harian selama pekan ini mengalami pelemahan sebesar 12,24% menjadi 1,05 juta kali transaksi, dari 1,19 juta kali transaksi pada pekan lalu. 

Sedangkan, rata-rata nilai transaksi harian BEI selama sepekan mengalami penurunan sebesar 21% menjadi Rp10,39 triliun, dari Rp13,15 triliun pada pekan sebelumnya. 

Kautsar menuturkan, investor asing pada Jumat (4/7), mencatatkan nilai jual bersih Rp465,75 miliar. Sepanjang tahun berjalan di 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp55,99 triliun. 

Aktivitas Sepekan
Pada Kamis (3/7), perdagangan BEI dibuka dalam rangka pencatatan perdana Sukuk Wakalah bi al-istitsmar Subordinasi I Bank BJB Syariah tahun 2025 yang diterbitkan oleh PT Bank Syariah Indonesia.

Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) untuk Sukuk ini adalah idA(sy) (Single A Syariah) dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk bertindak sebagai Wali Amanat.

Pada hari yang sama, dua instrumen dari PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk juga resmi tercatat di BEI. 

Obligasi Berkelanjutan V SMART Tahap I Tahun 2025 dicatatkan dengan nilai nominal Rp500 miliar dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I SMART Tahap I Tahun 2025 dicatatkan dengan nilai nominal yang sama. 

Baca Juga: Bursa Sepekan, IHSG Menguat Tipis 0,74% Jadi 7.166,06

Kedua instrumen ini memperoleh pemeringkatan dari PEFINDO, yakni idAA-(Double A Minus) untuk Obligasi dan idAA-(sy) (Double A Minus Syariah) untuk Sukuk. PT Bank Mega Tbk berperan sebagai Wali Amanat penerbitan ini.

Selain itu, pada Kamis (3/7), Obligasi Berkelanjutan IV Duta Anggada Realty Tahap I Tahun 2025 yang diterbitkan oleh PT Duta Anggada Realty Tbk juga resmi dicatatkan. 

Obligasi ini memiliki nilai nominal pokok sebesar Rp300 miliar, dengan pemeringkatan irA- (Single A Minus) dari PT Kredit Rating Indonesia (KRI). PT Bank Syariah Indonesia Tbk bertindak sebagai Wali Amanat. 

Pada kesempatan yang sama, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk turut mencatatkan Obligasi Berkelanjutan II Trimegah Sekuritas Indonesia Tahap I Tahun 2025 di BEI. 

Obligasi ini tercatat dengan nilai nominal pokok Rp700 miliar, dan memperoleh pemeringkatan idA (Single A) dari PEFINDO. Wali Amanat untuk obligasi ini adalah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.

Kemudian pada Jumat (4/7), Obligasi Berkelanjutan IV OCBC Tahap I Tahun 2025 yang diterbitkan oleh PT Bank OCBC NISP Tbk dengan nominal pokok sebesar Rp1,5 triliun mulai dicatatkan di BEI.

Hasil pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia untuk Obligasi adalah AAA(idn) (Triple A) dengan Wali Amanat PT Bank Mega Tbk. 

PT Indomobil Finance Indonesia juga mencatatkan Obligasi Berkelanjutan VI Indomobil Finance dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I 2025 pada hari yang sama.

Obligasi ini tercatat dengan nilai nominal Rp1 triliun dan memperoleh pemeringkatan idAA- (Double A Minus) dari PEFINDO dengan PT Bank Mega Tbk sebagai Wali Amanat. 

Selain itu, Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Eagle High Plantations Tahap I Tahun 2025 yang diterbitkan oleh PT Eagle High Plantations Tbk juga mulai dicatatkan di BEI. Sukuk ini dicatatkan dengan nominal pokok sebesar Rp62,18 miliar. 

Hasil pemeringkatan dari PEFINDO adalah idA-sy, dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk bertindak sebagai Wali Amanat.

Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat sepanjang tahun berjalan di 2025 adalah 74 emisi dari 46 emiten senilai Rp79,28 triliun. 

Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 629 emisi, dengan nilai outstanding Rp491,63 triliun dan US$111,98 juta, diterbitkan oleh 138 emiten. 

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 193 seri dengan nilai Rp6.337,96 triliun dan USD502,10 juta. Selain itu, telah tercatat tujuh Efek Beragun Aset (EBA) di BEI dengan nilai Rp2,22 triliun.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar