c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

08 November 2024

11:13 WIB

BUMN Dorong MIND ID Gandeng Industri Keuangan Pelat Merah Bentuk Bank Emas

Kementerian BUMN mendorong Holding Pertambangan MIND ID agar menjalin sinergi dengan industri keuangan pelat merah seperti Pegadaian, BSI, serta BRI untuk membentuk bullion bank atau bank emas.

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Khairul Kahfi

<p>BUMN Dorong MIND ID Gandeng Industri Keuangan Pelat Merah Bentuk Bank Emas</p>
<p>BUMN Dorong MIND ID Gandeng Industri Keuangan Pelat Merah Bentuk Bank Emas</p>

Ilustrasi produk emas dari PT Antam. Antara/HO-Antam

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong Holding BUMN Pertambangan MIND ID agar menjalin sinergi dengan industri keuangan pelat merah seperti Pegadaian, Bank Syariah Indonesia (BSI), serta Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk membentuk bullion bank atau bank emas.

Menurutnya, pembentukan bullion bank merupakan salah satu bagian dari hilirisasi sumber daya mineral di Indonesia. Lewat pembentukan bank emas, pasar logam dalam negeri dijelaskannya masuk ke dalam agenda hilirisasi.

"Itu (bullion bank) hilirisasi juga. Kalau kita lihat dengan pertumbuhan ekonomi kita makin baik dan sebagai opsi, tabungan masyarakat Indonesia ya tabungan emas ini perlu kita dorong juga ke depan," ujarnya dalam acara Penandatanganan Perjanjian Jual Beli Logam Emas antara PT Freeport Indonesia dan PT Aneka Tambang Tbk di Jakarta, Kamis (7/11).

Pemerintah pun mendorong proyek-proyek hilirisasi yang dijalankan Anggota MIND ID, khususnya PT Freeport Indonesia, harus bisa diperluas dengan membentuk bank emas.

Mengingat saat ini PTFI punya fasilitas Pemurnian Logam Mulia (Precious Metal Refinery/PMR) di Manyar, Gresik, Jawa Timur yang mampu memproduksi setidaknya 50 ton emas per tahun.

Baca Juga: Antam Dan Freeport Sepakati Perjanjian Jual-Beli Emas

Di lain sisi, Menteri Erick menegaskan, fundamental perekonomian masyarakat juga harus terus digali, salah satunya dengan memasifkan deposito ataupun tabungan emas.

"Kembali, base dari ekonomi masyarakat harus terus digali, misalnya untuk deposito atau tabungan emas. Tabungan emas ini kita tidak punya bullion bank," akunya.

Jika bullion bank telah terbentuk, Erick optimistis, literasi masyarakat terhadap tabungan emas bisa semakin ditingkatkan. Apalagi, sudah ada Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Pegadaian yang bisa mendorong masyarakat untuk mulai menabung emas.

"Ini juga akan meningkatkan reserve (emas batangan) 78,3 ton itu bisa terus naik nanti, tapi tidak negara sendiri, tapi bersama masyarakat yang memang kita pastikan ekonominya makin hari makin baik," ucapnya.

Pembentukan bank emas sendiri sudah beberapa kali dibahas oleh pemerintah. Eks-Bos Inter Milan itu mengungkapkan, belum terbentuknya ekosistem komoditas emas di masa-masa sebelumnya membuat keberadaan bullion bank di Indonesia belum krusial.

Sedangkan saat ini, PT Freeport Indonesia sudah memiliki fasilitas pemurnian emas. Artinya, ekosistem emas sudah terbentuk dan ada kepastian pasokan emas batangan untuk pasar dalam negeri yang diproduksi di Manyar, Gresik, Jawa Timur.

"Jadi ini kesempatannya akan jauh lebih besar dibanding tahun sebelumnya. Ini kita coba dorong lagi di pemerintahan, kebetulan kita punya Pegadaian, BSI, atau BRI, ini bisa menjadi opsi," papar Erick.

Baca Juga: Digemari Milenial, Bisnis Emas BSI tumbuh 21,38%

Sebelumnya, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) telah meneken kontrak untuk menyerap emas batangan yang diproduksi di Precious Metal Refinery (PMR), yakni salah satu fasilitas pemurnian logam mulia milik PT Freeport Indonesia (PTFI).

Emiten pelat merah berkode saham ANTM itu sepakat untuk membeli emas batangan dari PMR milik Freeport sebesar 30 ton per tahun. Adapun fasilitas PMR yang terletak di Manyar, Gresik, Jawa Timur itu punya kapasitas pengolahan sekitar 50-60 ton emas per tahun.

Kerja sama antardua anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID itu berlaku selama lima tahun dengan total nilai kontrak sebesar US$12,5 miliar atau jika dirupiahkan mencapai sekitar Rp200 triliun.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar