21 Juli 2025
12:59 WIB
Bukan Hanya Untuk Listrik, Ini Manfaat Lain Dari Panas Bumi
Kementerian ESDM menyampaikan energi panas bumi bukan hanya untuk menghasilkan listrik. Optimalisasi sisa fluida panas untuk pengeringan biji kopi jadi bukti nyata pemanfaatan panas bumi.
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Khairul Kahfi
Ilustrasi - Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang di Garut, Jawa Barat, Indonesia. Dok Pertamina Geothermal Energy
JAKARTA - Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi menegaskan, pihaknya terus mendorong pemanfaatan langsung atas sumber energi panas bumi.
Menurutnya, pemanfaatan langsung panas bumi jadi bentuk nyata kehadiran energi terbarukan untuk memberi manfaat yang luas dan langsung kepada masyarakat.
Dalam agenda Panen Bersama dan Launching Ekspor Perdana Geothermal Coffee Process Kamojang ke Eropa dan Asia, Eniya menyebut, panas bumi bukan hanya untuk menghasilkan listrik, tapi juga bisa mendukung sektor produktif seperti pertanian, perkebunan, perikanan, dan pariwisata berkelanjutan.
"Saya sangat sepakat bahwa panas bumi harus kita dorong sepenuhnya untuk pemanfaatan langsung yang terbukti mampu memberikan nilai tambah bagi komoditas lokal serta membuka peluang bagi industri berbasis masyarakat," katanya lewat keterangan tertulis yang diterima, Jakarta, Senin (21/7).
Baca Juga: Dirjen EBTKE Siapkan Aturan Pemanfaatan Mineral Ikutan Panas Bumi
Salah satu pemanfaatan langsung panas bumi bagi sektor produktif, ialah sisa fluida panas yang digunakan untuk mengeringkan biji kopi secara efisien dan ramah lingkungan. Hal ini yang dilakukan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) Area Kamojang hingga mampu menghasilkan kopi yang diberi jenama CANAYA.
Karena itu, Eniya melayangkan apresiasi atas inisiatif emiten pelat merah berkode saham PGEO tersebut yang bisa mengeringkan biji kopi dari sisa fluida panas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).
Inovasi tersebut dilakukan dengan pemanfaatan panas bumi untuk mengeringkan kopi dalam sistem greenhouse modern yang turut dilengkapi pengatur suhu otomatis. Tak sekadar menjaga kualitas hasil panen, teknologi tersebut Eniya sebut bisa mempercepat proses dan menekan biaya produksi.
"Satu hal yang terus kita dorong adalah adanya kreasi dan perbaikan berkelanjutan di setiap perusahaan. Perusahaan harus terus berinovasi dan bergerak maju, menghasilkan dampak nyata, termasuk dalam aspek ekonomi lokal," sambung Eniya.
Dia menilai, ekspor perdana kopi CANAYA jadi bukti nyata, serta showcase sinergitas yang terjalin antara pemanfaatan energi bersih dan penguatan ekonomi berbasis masyarakat.
"Pemerintah menilai keberhasilan ini sebagai bukti bahwa pemanfaatan energi terbarukan dapat menciptakan dampak sosial dan ekonomi yang nyata," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Utama PGE Julfi Hadi menegaskan, perseroan sampai kini selalu menempatkan masyarakat lokal sebagai bagian peenting dari ekosistem bisnis.
Artinya, PT PGE bukan hanya fokus menghasilkan energi bersih untuk jaringan listrik nasional, tetapi juga mempercepat pengembangan industrial hub dan commercial hub berbasis pemanfaatan langsung panas bumi.
Panen CANAYA yang pertama adalah bukti nyata komitmen PGEO untuk memberdayakan masyarakat di sekitaran PLTP Kamojang lewat aktivitas ekonomi baru yang berkelanjutan.
"Panas bumi memang bisa dimanfaatkan untuk pembangkitan listrik. Tapi kita tidak boleh lupa bahwa ada pemangku kepentingan utama, yaitu masyarakat lokal, the real stakeholders," tutur Julfi.
Susun Regulasi
Lebih lanjut, Eniya menerangkan, pihaknya tengah merumuskan Rancangan Peraturan Menteri ESDM yang bakal menjadi kebijakan pendukung, serta mengatur pemanfaatan langsung panas bumi.
Baca Juga: Bahlil Siapkan Beleid Pengelolaan Panas Bumi Untuk Pemanfaatan Langsung
Regulasi itu bakal dijadikan pedoman teknis dan hukum dalam rangka memastikan praktik pemanfaatan panas bumi yang berkelanjutan, aman, dan ramah lingkungan. Sekaligus, memberikan jaminan atau kepastian bagi para pengembang dan pelaku usaha.
"Pemerintah menegaskan bahwa seluruh upaya pemanfaatan energi panas bumi, baik untuk pembangkitan maupun untuk penggunaan langsung harus dikembalikan pada prinsip utama, yaitu dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat," tegas Eniya.
Dia pun menegaskan, harus ada kerja sama dan kolaborasi aktif antara pemerintah, peneliti, serta entitas bisnis dalam rangka percepatan pengembangan sumber energi panas bumi di Indonesia.
"Dengan kerja sama yang tepat dan regulasi yang mendukung, energi panas bumi dapat menjadi salah satu sumber energi bersih yang signifikan dan berkelanjutan bagi Indonesia, serta memberikan manfaat ekonomi yang substansial bagi masyarakat," pungkasnya.