20 Mei 2025
19:40 WIB
Bukan Cuma Omon-Omon, Medco Berhasil Tekan 30% Emisi Gas Sejak 2019
Pemasangan PLTS pada fasilitas operasi menjadi salah satu strategi Medco untuk menekan emisi gas rumah kaca.
Penulis: Yoseph Krishna
Direktur & Chief Administrative Officer MedcoEnergi Amri Siahaan dalam pemaparan di sela kegiatan IPA Convex 2025 di ICE BSD City, Tangerang, Banten, Selasa (20/5) ValidNewsID/ Yoseph Krishna
TANGERANG - PT Medco Energi Internasional Tbk berhasil menekan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 30% dari tahun 2019 sampai tahun 2024 lalu.
Direktur & Chief Administrative Officer MedcoEnergi Amri Siahaan menjelaskan pencapaian itu menjadi buah dari strategi perusahaan menjalankan komitmen transisi energi. Utamanya, dengan memasang panel-panel surya pada beberapa aset MedcoEnergi.
"Ada banyak sekali sebetulnya action yang kita lakukan dengan usaha-usaha untuk men-deliver kita punya sustainability strategy atau target, yang tentu termasuk di dalamnya adalah climate change target," ujar Amri di sela gelaran Indonesian Petroleum Association Convention and Exhibition (IPA Convex) 2025 di ICE BSD City, Tangerang, Banten, Selasa (20/5).
Baca Juga: Medco Beberkan Komitmen Bangun Bisnis Berkelanjutan
Bahkan untuk tahun 2025 berjalan, emiten energi berkode saham MEDC tersebut sudah mampu mencapai target penurunan emisi GRK, yakni sebesar 20% jika dibanding tahun sebelumnya.
"Tahun 2025 sudah tercapai, jadi yang bisa dilihat target kita di tahun 2020, kita tetap on track untuk mencapai target 2030 (30%)," tambah dia.
Berdasarkan bahan paparan Amri, tertulis emisi gas rumah kaca yang dihasilkan MedcoEnergi pada 2019 mencapai 5,4 juta ton CO2 ekuivalen (CO2e). Kemudian turun pada 2020 menjadi 4,8 juta ton CO2e, serta tahun 2021 yang hanya sebanyak 4,6 juta ton CO2e.
Lalu tahun 2022, emisi GRK yang dihasilkan MedcoEnergi berhasil kembali turun menjadi 4,4 juta ton CO2e, tahun 2023 sebesar 4,2 juta ton CO2e, dan terakhir tahun 2024 hanya sebanyak 3,8 juta ton CO2e.
Beberapa fasilitas kelolaan MedcoEnergi sudah mengandalkan panel surya untuk memasok listrk bagi keperluan operasional. Misalnya di Matak Shorebase yang sudah menggunakan PLTS pada tiga bangunan, yakni Airport Terminal, Wisma Belida, serta Jetty Office dengan total kapasitas sekitar 150 kilowatt peak (kWP).
Penggunaan PLTS di Matak Shorebase di Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau itu diestimasikan mampu mereduksi emisi gas rumah kaca di kisaran 101 ton CO2e.
"Ini adalah pemasangan solar PV yang cukup luas, seperti di Matak. Di situ kita punya operasi, tapi kita juga punya tempat tinggal, nah itu kita pasang solar PV," kata Amri.
Baca Juga: Tiga Sektor Ini Jadi Senjata Medco Hadapi Transisi Energi
Tak hanya itu, Oyong Wellhead Platform yang juga kelolaan MedcoEnergi di Jawa Timur juga telah memanfaatkan PLTS dengan kapasitas 8 kWp dan diestimasikan mampu menekan emisi hingga 149 ton CO2e.
Selanjutnya, ada Bronang Wellhead Platform yang sudah 100% menggunakan PLTS. Penggunaan panel surya di fasilitas ini ditaksir mampu mereduksi emisi gas rumah kaca sebanyak 238 ton CO2e.
Bahkan, pemanfaatan PLTS juga diterapkan oleh MedcoEnergi pada aset-aset yang tidak dihuni (unmanned), misalnya ialah West Belut Wellhead Platform di South Natuna Sea Block B.
"Jadi sudah tidak pakai lagi yang namanya diesel engine itu, enggak, kita pakai solar PV dan baterai karena kebutuhan kapasitas yang terlalu besar, tapi kita mampu penuhi dengan solar PV," sebutnya.