22 September 2025
18:13 WIB
BSI Catat Layanan Cicil Emas Capai Rp9,1 Triliun Per Kuartal/II 2025
Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo menuturkan hingga periode tersebut, layanan cicil emas BSI telah dimanfaatkan oleh 162,8 ribu nasabah.
Penulis: Fin Harini
Pegawai berdiri di samping display emas antam di KCP Bank Syariah Indonesia (BSI), Cimanggis, Depok. Selasa (21/2/2023). ValidNewsID/Fikhri Fathoni
JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyatakan bisnis emas atau bulion masih menjadi salah satu lini usaha penopang pertumbuhan perseroan dengan outstanding layanan cicil emas mencapai Rp9,1 triliun pada kuartal II/2025.
Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo menuturkan hingga periode tersebut, layanan cicil emas BSI telah dimanfaatkan oleh 162,8 ribu nasabah.
“Nasabah yang sudah cicil emas itu sebanyak 162,8 ribu nasabah dengan jumlah dana Rp9,1 triliun. Jadi, kalau dilihat pertumbuhan jumlah dananya adalah 155% year-on-year (yoy/secara tahunan),” ujar Anggoro di Jakarta, Senin (22/9), dilansir dari Antara.
Produk bulion lainnya yang disediakan oleh BSI adalah gadai emas dengan total nasabah 407 ribu orang, atau meningkat 65% yoy, serta outstanding Rp7,8 triliun, atau tumbuh 44% yoy.
Baca Juga: BSI Diminta Jadi Bulion Bank, Ini Kata OJK
Sementara produk BSI Emas atau BSI Gold membukukan capaian 152 ribu nasabah dengan outstanding 934 kilogram emas, atau melonjak 110 % year-to-date (ytd/sejak awal tahun).
“Brand kami, BSI Gold ini, adalah bagian yang kami dorong untuk memastikan bahwa masyarakat bisa punya pilihan investasi yang tentu saja aman, mudah dan yang pasti sesuai prinsip syariah,” kata Anggoro Eko Cahyo.
Direktur Finance & Strategy BSI Ade Cahyo Nugroho menyampaikan bahwa lini usaha bulion kini menjadi tulang punggung (backbone) pertumbuhan pembiayaan (loan) perseroan.
Meskipun menunjukkan kinerja yang positif, ia mengatakan penetrasi layanan dan produk bulion BSI tetap harus ditingkatkan, mengingat potensi pasar yang masih terbuka lebar.
Baca Juga: BSI Optimistis Kebijakan PPh 22 Baru Mampu Dorong Bisnis Bullion
Ia menyatakan pihaknya pun berkomitmen untuk memperluas akses investasi emas yang mudah dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia, khususnya melalui produk cicil emas dan tabungan emas pada aplikasi mobile banking BYOND.
“Kalau dilihat dari total nasabah BSI yang 22 juta (orang), baru sekitar 2% yang punya produk emas. Tentu ini menjadi bahan baku (pendorong) buat pertumbuhan BSI ke depan,” ucap Ade Cahyo Nugroho.
Harga emas terus menunjukkan tren peningkatan dan dalam satu tahun terakhir naik sekitar 50%. Harga emas Antam yang dipantau dari laman Logam Mulia pagi ini telah menyentuh Rp2,12 juta.