04 Januari 2024
15:38 WIB
Penulis: Fitriana Monica Sari
JAKARTA - Emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu, yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) melalui anak usahanya PT Barito Wind Energy (BWE) mengakuisisi tiga aset pembangit listrik tenaga bayu/angin (PLTB).
Direktur BREN Merly mengatakan, Barito Renewables melalui Barito Wind Energy dan ACEN HK yang merupakan anak usaha dari ACEN Renewables International telah menyelesaikan proses transaksi-transaksi untuk akuisisi aset-aset late-stage development pembangkit listrik tenaga angin di Sulawesi Selatan (Sidrap 2), Sukabumi, dan Lombok.
"Ketiga aset ini memiliki potensi pembangkit listrik sebesar 320 MW," kata Merly dalam keterbukaan informasi yang dikutip Kamis (4/1).
Masih dalam keterbukaan informasi yang sama, dijelaskan bahwa BWE telah melakukan penyelesaian pengambilalihan atas 19.364 saham atau 51% saham PT UPC Sukabumi Bayu Energi (Sukabumi) dari UPC Renewables Asia IV Ltd. (Asia IV) dan UP Sukabumi (HK) Ltd. (Sukabumi HK).
Adapun, harga pembelian sebesar US$1.559.910,22 atau US$1,55 juta, serta penerimaan novasi sebagian piutang atas development loan participation untuk PT UPC Sukabumi Bayu Energi sejumlah US$312.300,05 dari UPC Renewables Indonesia (UPCRI) dan US$2.183.579,56 atau US$2,18 juta dari UPC Renewables Limited (UPCRL).
Baca Juga: BREN Terbang 704%, Analis Ungkap 4 Sentimen Pendorong
Selain itu, BWE juga melakukan pengambilalihan 10.200 saham atau 51% dari saham PT Lombok Timur Bayu Energi (Lombok) dari UPC Renewables Asia VIII Ltd. (Asia VIII), dan UPC Lombok (HK) Ltd. (Lombok HK) selaku para penjual.
Harga pembelian sebesar US$3.122.307,94 atau US$3,12 juta, serta penerimaan novasi sebagian piutang atas development loan participation untuk Lombok sejumlah US$80.965,53 dari UPCRI dan US$171.351,53 dari UPCRL.
"Tujuan pengambilalihan saham Sukabumi dan Lombok adalah memperkuat pengembangan usaha dan bisnis Grup BREN di bidang energi terbarukan," paparnya.
Baca Juga: Hingga Penutupan Perdana, Saham BREN Menguat 25%
Dengan demikian, dalam ketentuan perjanjian, Barito Renewables melalui Barito Wind akan memiliki 51% dari tiga aset pengembangan. Sedangkan, ACEN HK akan memiliki sisanya, yakni sebesar 49%.
Dengan penyelesaian transaksi ini, Barito Renewables memperluas portofolio energi baru terbarukan di luar aset panas bumi dengan misi mendukung Indonesia mencapai net zero emission (NZE).
Kemitraan Barito Renewables bersama ACEN HK ini juga diklaim memperkuat posisi kedua perusahaan untuk menggarap potensi pembangkit listrik tenaga angin di Indonesia.
Saham BREN
Pada perdagangan hari ini, Kamis (4/1) siang, harga saham BREN melemah 0,33% atau 25 poin menjadi ke level Rp7.550 per saham.
Dalam lima hari terakhir, saham BREN telah turun 1,31% atau 100 poin dari level Rp7.650 per saham pada 28 Desember 2023.
Sedangkan dalam sebulan belakangan, saham BREN justru menguat 10,22% atau 700 poin dari level Rp6.850 per saham pada 4 Desember 2023.
Jika menilik jauh ke belakang, saham BREN telah menguat sebesar 674,36% atau 6.575 poin sejak IPO pada 9 Oktober 2023 lalu dengan harga Rp975 per saham.