15 November 2024
16:21 WIB
BPS: Indeks Pembangunan Manusia Naik dari Semua Komponen Pembentuk
BPS melaporkan kenaikan Indeks Pembangunan Manusia 2024 yang mencapai 75,02, atau naik dari 74,39 dibandingkan tahun lalu. Kenaikan ini dihitung berdasarkan empat komponen pembentuknya.
Penulis: Erlinda Puspita
Editor: Fin Harini
Siswa membaca buku di depan ruang kelas yang disegel di SDN Senangsari, Kecamatan Pagelaran, Pandeglang, Banten, Kamis (3/10/2024). Sumber: AntaraFoto/Angga Budhiyanto
JAKARTA - Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menuturkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di tahun 2024 meningkat dibandingkan tahun lalu. IPM tercatat naik 0,85% menjadi 75,02 poin, dibanding tahun 2023 lalu yang ada di posisi 74,39 poin.
“IPM tahun 2024 juga meningkat bila dibandingkan rata-rata pertumbuhan sejak 2020, yang mencapai 72,81 hingga 2023 menjadi sebesar 74,39,” jelas Amalia dalam konferensi pers rilis BPS, Jumat (15/11).
Baca Juga: Indeks Pembangunan Manusia Indonesia 2023 Naik Ke Level 73,77 Poin
Amalia menyampaikan, ada beberapa komponen pembentuk yang turut diperhitungkan BPS untuk menghitung IPM 2024. Pertama adalah umur harapan hidup (UHH) saat lahir yang mencapai 74,15 tahun. Ini berarti, rata-rata usia bayi yang lahir di tahun 2024 diperkirakan akan hidup hingga usia 74,15 tahun.
Capaian UUH ini naik dibandingkan tahun 2023 lalu, yakni naik 0,30% atau naik 0,22 tahun dari tahun 2023 yang hanya mencapai 73,93.

Komponen kedua adalah rata-rata lama sekolah (RLS) yang mencapai 8,85 tahun, atau memiliki arti bahwa penduduk Indonesia dengan usia 25 tahun ke atas memiliki rata-rata lama sekolah selama 8,85 tahun atau setara dengan kelas 3 SMP.
Adapun rata-rata lama sekolah di tahun 2024 ini durasinya naik 0,06 tahun atau naik 0,46% dibandingkan 8,77 tahun pada 2023.
Baca Juga: Indeks Pembangunan Manusia Meningkat Pada 2022
Berikutnya komponen ketiga adalah harapan lama sekolah (HLS) yang mencapai 13,21 tahun. Ini artinya menurut Amalia adalah penduduk Indonesia dengan usia 7 tahun diperkirakan akan menjalani pendidikan mencapai 13,21 tahun atau setara dengan kuliah di tahun kedua.
HLS ini diketahui naik 0,06 tahun atau 0,91% dibandingkan HLS tahun 2023 lalu yang baru mencapai 13,15 tahun.
Komponen keempat adalah pengeluaran riil per kapita yang diketahui naik di tahun ini menjadi Rp12.341.000 berdasarkan penyesuaian yang telah dilakukan. Sementara pengeluaran riil per kapita di tahun 2022 lalu hanya mencapai Rp11.899.000, sehingga artinya ada kenaikan pengeluaran riil per kapita sebesar Rp443.000 atau naik 3,71%.