c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

14 Juli 2025

13:08 WIB

Bitcoin Tembus US$120.000, Investor Optimistis Target Selanjutnya US$125.000

Bitcoin berhasil menembus level US$120.000 untuk pertama kalinya. Capaian ini telah memicu gelombang optimisme kenaikan selanjutnya bagi kalangan investor.

Editor: Khairul Kahfi

<p>Bitcoin Tembus US$120.000, Investor Optimistis Target Selanjutnya US$125.000</p>
<p>Bitcoin Tembus US$120.000, Investor Optimistis Target Selanjutnya US$125.000</p>

Ilustrasi Bitcoin. Antara/Reuters/Dado Ruvic

JAKARTA - Bitcoin yang berhasil menembus level US$120.000 untuk pertama kalinya telah memicu gelombang optimisme di kalangan investor. Kenaikan ini terjadi setelah periode konsolidasi yang sempat menimbulkan keraguan akan kemampuan Bitcoin untuk melanjutkan momentum rekornya di awal tahun.

Kenaikan ini menunjukkan 'taji' Bitcoin yang kembali menemukan momentumnya. Setelah selama beberapa bulan terakhir berfluktuasi di kisaran US$100.000, terutama karena kekhawatiran terkait kebijakan politik dan ekonomi Presiden AS Donald Trump. 

Adapun kenaikan Bitcoin ini juga sejalan dengan tren positif di aset berisiko lainnya seperti saham yang juga mencapai rekor tertinggi.

"Pergeseran ini menandakan perspektif yang semakin matang terhadap Bitcoin, bukan sekadar aset spekulatif, melainkan lindung nilai makro dan penyimpan nilai yang secara struktural langka," ujar trader senior XBTO Trading LLC George Mandres mengutip Bloomberg, Jakarta, Senin (14/7). 

Baca Juga: Bitcoin Reli Bukukan ATH Baru

Dia menambahkan, lonjakan sentimen risiko di pasar ekuitas, ditambah dengan arus masuk institusional yang signifikan ke ETF Bitcoin dan Ethereum spot, menjadi pendorong utama kenaikan yang stabil ini, tanpa volatilitas tajam seperti bull run sebelumnya.

Info saja, token penentu pasar kripto ini naik 1,9% menjadi US$121.344. Capaian ini telah menandai kenaikan Bitcoin sekitar 30% sejak Desember 2024, bahkan sudah naik lebih dari dua kali lipat dibanding tahun lalu. 

Momentum positif ini juga ikut merembet ke aset kripto lain seperti Ether yang naik 1,5%, sementara XRP dan Solana masing-masing terapresiasi sekitar 2,7% pada pantauan terakhir siang ini.

Meskipun telah melewati US$120.000, analis kripto BTC Markets Rachael Lucas memperingatkan bahwa US$125.000 adalah 'ujian sebenarnya' untuk Bitcoin beberapa waktu ke depan. 

Baca Juga: OJK: Nilai Transaksi Aset Kripto Capai Rp49,57 T Sepanjang Mei

Walaupun koreksi jangka pendek mungkin terjadi, tren kenaikan didorong oleh permintaan kuat dari ETF, dengan level US$112.000 sebagai support kuat yang dianggap sebagai peluang beli.

"Support (Bitcoin) di US$112.000 dan setiap penurunan terlihat seperti peluang beli, bukan pembalikan," ucap Rachael.

Pelaku bisnis Kripto memantau grafik perkembangan nilai aset kripto, Bitcoin di Malang, Jawa Timur, Sabtu (12/3/2022). Antara Foto/Ari Bowo Sucipto

Data Coinglass mencatat, reli terbaru ini juga dipicu oleh likuidasi posisi short Bitcoin dalam jumlah besar di akhir pekan. Para trader yang melakukan short selling Bitcoin menanggung beban kerugian yang cepat, dengan lebih dari $1 miliar posisi hilang

Kenaikan ini juga terjadi menjelang 'Pekan Kripto' di Kongres AS, di mana undang-undang mata uang kripto utama kemungkinan akan diperdebatkan dan divoting.

Namun, tidak semua analis kripto sepenuhnya yakin akan keberlanjutan kenaikan ini. Analis riset di Nansen Nicolai Sondergaard berpendapat bahwa kenaikan Bitcoin saat ini mungkin bukan reli yang didorong oleh faktor makro, melainkan peristiwa yang terisolasi. 

"Namun, perkembangan kebijakan AS baru-baru ini seperti ekspansi fiskal dan ekspektasi pelonggaran moneter lebih lanjut telah menciptakan latar belakang yang tak terbantahkan (ikut) menguntungkan bagi Bitcoin," jelas Nicolai.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar