c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

23 April 2024

15:37 WIB

Bitcoin Hari Ini Menguat Pasca Halving, Lampaui US$65.000 

Bitcoin (BTC) mulai kembali pulih awal pekan ini dengan melampaui US$65.000, berhasil bangkit dari keterpurukan. Pada perdagangan pekan lalu BTC sempat anjlok hingga ke level US$60.000.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

<p>Bitcoin Hari Ini Menguat Pasca Halving, Lampaui US$65.000&nbsp;</p>
<p>Bitcoin Hari Ini Menguat Pasca Halving, Lampaui US$65.000&nbsp;</p>

Ilustrasi Bitcoin. dok. Shutterstock

JAKARTA - Bitcoin (BTC) mulai kembali pulih awal pekan ini dengan melampaui US$65.000, berhasil bangkit dari keterpurukan pada perdagangan pekan lalu yang sempat anjlok hingga ke level US$60.000.  

Selasa (23/4) pukul 08:00 WIB, Bitcoin (BTC) bergerak di US$67.045 melonjak 3,45% dalam 24 jam terakhir dan menguat 5,50% dalam periode tujuh hari terakhir. 

Sementara itu, Ethereum (ETH) bertengger di US$3.218 mengalami kenaikan sebesar 2,23% dalam 24 jam terakhir dan menguat 4,45% dalam periode tujuh hari terakhir. Adapun, total kapitalisasi pasar aset kripto naik 3,15% dalam 24 jam terakhir menjadi US$2,393 triliun. 

Pekan lalu, ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel sempat membawa Bitcoin anjlok ke bawah US$61.000 pada hari Jumat (19/4), sehari sebelum Bitcoin Halving. Di sisi lain, perdagangan ETF bitcoin spot AS mengalami arus keluar bersih (net outflow) selama dua minggu berturut-turut. Periode 15 April hingga 19 April ditutup net outflow sebesar US$204 juta.

Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha mengatakan, jaringan Bitcoin mencatat lonjakan biaya transaksi sebelum halving sebagai akibat dari munculnya Runes Protokol yang dikembangkan oleh penemu Ordinals, Casey Rodarmor.

"Peristiwa Bitcoin halving ke-4 akhirnya sukses terlaksana pada hari Sabtu (20/4) pukul 07:00 WIB. Halving kali ini terjadi pada ketinggian blok 840.000 dan ketika halving terjadi Bitcoin berada di kisaran US$64.000," kata Panji dalam pernyataan tertulis, Selasa (23/4).

Baca Juga: Ini Alasan Bitcoin Anjlok Jelang Halving

Menurutnya, Bitcoin Halving tidak secara langsung menyebabkan lonjakan harga BTC secara instan, BTC kemungkinan dapat bergerak sideways atau turun untuk sementara waktu pasca halving, namun ini tidak berarti bahwa pasar bullish telah berakhir. 

"Potensi bullish kemungkinan besar akan kembali berlanjut beberapa bulan pasca halving hingga dapat mendorong BTC melampaui all time high US$73.000 dan alt season akan kembali terjadi," ucap dia.

Total pasokan Bitcoin (BTC) hanya akan ada 21 juta BTC dan saat ini sudah ada 93,76% BTC yang telah ditambang. Bitcoin Halving mengacu pada pengurangan separuh imbalan bagi para miner yang berhasil menambahkan blok baru ke blockchain Bitcoin (BTC). Bitcoin halving kali ini membuat reward untuk setiap blok baru dibagi setengah dari 6,25 BTC menjadi 3,125 BTC.

"Ke depannya, peristiwa Bitcoin Halving akan berlanjut hingga BTC terakhir diperkirakan akan ditambang pada sekitar tahun 2140. Setelah itu, para miner hanya akan memperoleh penghasilan dari biaya transaksi," terang Panji.

Sementara, jaringan Ethereum melaporkan pendapatan yang kuat sebesar US$365 juta pada Q1/2024 dengan pertumbuhan pendapatan 155% yoy. Faktor utama yang berkontribusi terhadap pertumbuhan substansial ini adalah lonjakan aktivitas keuangan terdesentralisasi (DeFi) selama kuartal tersebut.

Bitcoin Pekan ini
Panji melanjutkan, secara teknikal, pekan ini BTC berupaya untuk menuju ke area resistance US$69.000 dengan menguji area MA-50 terlebih dahulu di sekitar US$67.500. Namun jika mengalami rejection MA-50 maka potensi melemah ke support US$64.000.

Dia menjelaskan, setelah disetujui pada pekan lalu, pasar menantikan dimulainya perdagangan ETF Bitcoin dan Ethereum (ETH) di Hong Kong pertama kali diperkirakan dibuka akhir April 2024. 

Di sisi lain, pasar akan memantau data ekonomi AS, antara lain, rilis pertumbuhan GDP Amerika pada Kamis (25/4) serta data indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) di AS pada Jumat (26/4) yang merupakan indeks harga The Fed.

"Pertumbuhan PDB AS untuk Q1 2024 diperkirakan akan menunjukkan penurunan aktivitas ekonomi. Ekspektasi pasar menunjukkan pertumbuhan PDB akan melambat ke tingkat tahunan sebesar 2,5%, turun dari tingkat tahunan sebesar 3,4% pada Q4 tahun 2023 dan 4,9% pada Q3 tahun 2023," ucap Panji.

Baca Juga: Pluang Ungkap 3 Faktor Naik-Turunnya Bitcoin Baru-Baru Ini

Lebih lanjut, Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) diperkirakan meningkat 0,3% mtm pada bulan Maret, sesuai dengan laporan bulan sebelumnya. Sementara itu, secara tahunan PCE diperkirakan meningkat menjadi 2,6% yoy, naik dari 2,5% yoy dari periode Februari. 

Sementara itu, minggu depan The Fed akan mengadakan pertemuan (FOMC) lagi pada 30 April hingga 1 Mei, dan para pejabat kini berada dalam masa tenang menjelang pertemuan tersebut. 

Menurut Panji, apabila data GDP dan PCE di atas ekspektasi, maka kemungkinan akan mendorong permintaan terhadap USD karena suku bunga berpotensi tetap tinggi dalam periode lebih lama. 

"Hal ini juga dapat memicu tekanan jangka pendek terhadap Bitcoin, Sebaliknya, data yang sesuai atau lebih rendah dari ekspektasi pasar kemungkinan besar akan berdampak sebaliknya, sehingga The Fed dapat segera memangkas suku bunga dan Bitcoin dapat melanjutkan reli jangka pendek,” tutup dia.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar