c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

12 November 2025

16:51 WIB

Biaya Logistik RI 'Mahal'! RI Kebut Perpres Baru Perbaiki Daya Saing

Biaya logistik RI masih tergolong tinggi dan berpengaruh pada ekonomi nasional sehingga perlu efisiensi agar berdaya saing. Pemerintah tengah memfinalisasi Perpres Penguatan Logistik Nasional.

Penulis: Erlinda Puspita

Editor: Khairul Kahfi

<p>Biaya Logistik RI &#39;Mahal&#39;! RI Kebut Perpres Baru Perbaiki Daya Saing</p>
<p>Biaya Logistik RI &#39;Mahal&#39;! RI Kebut Perpres Baru Perbaiki Daya Saing</p>

Ketua Umum ALFI Akbar Djohan, Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, dan Wamendag Dyah Roro Esti Widya Putri dalam konferensi dan pameran logistik ALFI CONVEX 2025, Tangerang, Rabu (12/11). Dok ALFI CONVEX 2025

TANGERANG - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengakui Indonesia masih memiliki sejumlah tantangan besar untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi sektor logistik nasional. Padahal, tekannya, logistik berperan penting pada perekonomian nasional.

Dia menuturkan, biaya logistik Indonesia yang masih cenderung tinggi ikut berdampak negatif membebani perekonomian nasional dan menekan daya saing ekspor.

"Pada tahun 2022, biaya logistik Indonesia mencapai 14,29% dari total PDB, sementara peringkat (logistik) Indonesia masih berada di posisi 63 dari 139 negara berdasarkan data Bank Dunia," ungkap Airlangga dalam acara ALFI CONVEX 2025 di ICE BSD, Tangerang, Rabu (12/11).

Baca Juga: Logistik RI Kemahalan! Pemerintah Target Turun Jadi 12% PDB Di 2029

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri yang turut hadir dalam agenda tersebut menyampaikan, efisiensi dan kelancaran logistik sangat berpengaruh pada perdagangan nasional karena mampu mendukung kelancaran arus barang. Dia meyakini, perbaikan llogistik akan mendongkrak daya saing perdagangan.

"Logistik tentunya bukan sekadar jasa pendukung, tetapi merupakan tulang punggung perdagangan nasional. Efisiensi logistik menentukan daya saing harga produk Indonesia di pasar domestik maupun internasional juga," tutur Roro.

Adapun untuk saat ini, neraca perdagangan Indonesia di September 2025 masih mencatatkan surplus sebesar US$4,34 miliar. Lalu, surplus sepanjang Januari-September 2025 sebesar US$33,48 miliar atau jauh lebih tinggi dari periode sama di 2024 yang sekitar US$22,18 miliar. Surplus ini telah bertahan selama beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Biaya Logistik Mahal, ALFI Dorong Digitalisasi Sektor Logistik

Roro pun menegaskan, Kemendag akan terus berupaya menjaga posisi neraca dagang Indonesia agar tetap kuat dan mampu menjaga tren surplus.

Siapkan Perpres Logistik Nasional
Menanggapi kendala dan tantangan logistik tersebut, Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan, pemerintah tengah memfinalisasi Rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Penguatan Logistik Nasional, sebagai komitmen membangun sistem logistik yang efisien, terintegrasi, dan berdaya saing.

Dia menyampaikan, rancangan Perpres ini mencakup tiga pilar utama. Yakni, pengembangan konektivitas infrastruktur, digitalisasi dan integrasi layanan logistik, serta peningkatan kapasitas SDM dan penyedia jasa agar mampu bersaing secara global.

Baca Juga: ALFI Beberkan 5 Prioritas Kebijakan Atasi Mahalnya Biaya Logistik RI

Agus juga berharap, agar transformasi logistik menuju Indonesia Maju 2045 dapat benar-benar teralisasi secara efektif, bukan hanya jargon dalam forum diskusi.

"Kerja sama dan kolaborasi antar semua stakeholder seperti ini rasanya adalah kunci sukses (logistik Indonesia), dan harus kita kawal bersama-sana," ujar Agus.

Dirinya pun ikut mengapresiasi gelaran konferensi dan pameran logistik ALFI CONVEX 2025 yang digelar oleh Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI).

Info tambahan, pameran ALFI CONVEX 2025 berlangsung pada 12-14 November 2025 dengan tema "Indonesia in Motion: Transformasi Logistik Menuju Indonesia Emas 2045". Pameran ini ditargetkan mampu menarik lebih dari 5.000 pengunjung dengan menghadirkan lebih dari 30 pembicara.

Baca Juga: Pemerintah Dorong Percepatan Transformasi Sektor Logistik

Ketua Umum ALFI Akbar Djohan menegaskan, logistik memiliki peran vital sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional. Ia pun menyampaikan, ALFI mengapresiasi dan berkomitmen penuh terhadap strategi logistik pemerintah.

"Kami sangat mengapresiasi program strategis Pak Menko (IPK) untuk menjalankan program Zero ODOL. Dan kami ALFI, sebagai arsitek ekosistem rantai pasok nasional, akan berkomitmen untuk mendukung semua arahan dari Pak Menko," jelas Akbar.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar