c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

02 Agustus 2025

18:00 WIB

ALFI Beberkan 5 Prioritas Kebijakan Atasi Mahalnya Biaya Logistik RI

ALFI mendorong pemerintah bersinergi dengan pelaku usaha mereformasi sistem logistik nasional dengan 5 prioritas kebijakan. Meski sudah membaik, biaya logistik RI masih belum kompetitif di ASEAN.

Editor: Khairul Kahfi

<p>ALFI Beberkan 5 Prioritas Kebijakan Atasi Mahalnya Biaya Logistik RI</p>
<p>ALFI Beberkan 5 Prioritas Kebijakan Atasi Mahalnya Biaya Logistik RI</p>

Pemandangan udara Terminal Teluk Lamong yang terletak di kawasan perbatasan antara Surabaya dan Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Dok Pelindo Terminal Petikemas

JAKARTA - Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Institute Yukki Nugrahawan mendorong pemerintah bersinergi dengan pelaku usaha, untuk melakukan reformasi sistem logistik nasional dengan lima prioritas kebijakan.

Yukki menekankan, reformasi sistem logistik nasional penting untuk meningkatkan daya saing Indonesia, utamanya dari sisi biaya logistik.

“Untuk menekan biaya logistik yang rendah menjadi keharusan agar daya saing Indonesia meningkat. Kami menilai lima rekomendasi fokus kebijakan ini perlu dilakukan secara komprehensif dan berjalan bersama-sama,” jelasnya melansir Antara, Jakarta, Sabtu (2/8).

Baca Juga: Airlangga Minta Biaya Logistik Bisa Dipangkas Lebih Cepat

Kelima fokus itu mencakup, pertama, meningkatkan ketersediaan infrastruktur logistik baik darat, laut, dan udara. Kedua, meningkatkan tata kelola fiskal dan tata niaga logistik yang mudah, efisien, dan optimal.

Ketiga, melakukan harmonisasi regulasi serta proses birokrasi yang mudah dam tidak berbelit. "Lebih lanjut, (keempat), mendorong revitalisasi armada angkutan untuk mendorong performa operasional logistik," jabarnya.

Kelima, meningkatkan kapasitas para pelaku usaha logistik dan rantai pasok serta SDM yang berada pada sektor logistik, khususnya dalam proses digitalisasi dan manajemen sistem logistik darat, laut, dan udara.

ALFI Institute mendata, biaya logistik Indonesia masih tergolong lebih tinggi dibandingkan negara kawasan Asia Tenggara seperti Vietnam, Malaysia, dan Singapura.

Meskipun, ALFI Institute mengakui, biaya logistik Indonesia dalam 10 tahun terakhir dalam tren yang tepat, dari sekitar 26% per PDB pada 2014 menjadi 14,3% per PDB di 2024.

Baca Juga: Biaya Logistik Indonesia Masih Mahal, Ini Penyebabnya

Secara spesifik, Yukki mengatakan, tingginya biaya logistik per PDB di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai macam biaya yang harus dikeluarkan oleh pelaku usaha, meliputi biaya transportasi maupun pergudangan, serta administrasi manajemen logistik.

Namun, secara makro, Yukki melihat tingginya biaya logistik nasional ini tidak terlepas dari ketersediaan infrastruktur logistik yang belum terintegrasi dan merata, serta rantai pasok yang belum efisien,

“Ketersediaan infrastruktur logistik dan manajemen rantai pasok yang secara kuantitas dan kualitas meningkat tidak hanya dapat menurunkan biaya logistik, namun lebih dari itu juga menegaskan posisinya sebagai pusat utama perdagangan dan jasa serta investasi,” katanya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar