c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

17 Juli 2024

17:53 WIB

BI Tahan Suku Bunga Acuan, Rupiah Ditutup Menguat di Rp16.100

Pengamat mengatakan, terdapat beberapa faktor baik eksternal maupun internal yang mendorong rupiah menguat dan membuat indeks dolar melemah.  

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">BI Tahan Suku Bunga Acuan, Rupiah Ditutup Menguat di Rp16.100</p>
<p id="isPasted">BI Tahan Suku Bunga Acuan, Rupiah Ditutup Menguat di Rp16.100</p>

Petugas memperlihatkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing Dollarasia Money Changer, Jakarta, Kamis (25/4/2024). Antara Foto/Reno Esnir

JAKARTA - Mata uang rupiah pada perdagangan Rabu (17/7) sore, ditutup menguat tajam 79 poin di level Rp16.100 per dolar Amerika Serikat (AS) dari penutupan sebelumnya di level Rp16.179 per dolar AS.  

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, terdapat beberapa faktor baik eksternal maupun internal yang mendorong rupiah menguat dan membuat indeks dolar melemah.  

Untuk faktor eksternal, dia menyebut, optimisme terhadap penurunan suku bunga juga meningkatkan saham-saham AS, karena pembacaan inflasi yang lemah dan komentar-komentar yang cenderung dovish dari Federal Reserve meningkatkan spekulasi bahwa bank sentral akan mulai menurunkan suku bunga mulai bulan September.  

"Pedagang memperkirakan kemungkinan sebesar 91,7% bahwa Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September, menurut CME Fedwatch. Data penjualan ritel yang lebih kuat dari perkiraan tidak banyak menghalangi spekulasi penurunan suku bunga," kata Ibrahim kepada media, Rabu (17/7).

Baca Juga: Masih Melemah, Rupiah Ditutup Di Level Rp16.179

Kemudian, lanjut dia, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bahwa pekan ini The Fed semakin yakin inflasi akan terus menurun. Dia juga sebelumnya memberi isyarat bahwa bank sentral tidak perlu melihat inflasi mencapai target 2% untuk mulai menurunkan suku bunga.

Fokus juga tetap tertuju pada pemilihan presiden tahun 2024 setelah upaya pembunuhan terhadap Donald Trump pada akhir pekan. Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg Businessweek, Trump mengatakan bahwa dia yakin Taiwan harus membayar AS untuk memasok peralatan pertahanan ke pulau tersebut, dengan alasan bahwa Taiwan tidak memberikan apa pun kepada AS.  

Selain itu, kekhawatiran terhadap kepresidenan Trump juga telah mengguncang pasar Tiongkok dalam beberapa sesi terakhir, mengingat mantan presiden tersebut mempertahankan retorika yang kuat terhadap negara tersebut. Pemerintahannya telah memicu perang dagang dengan Beijing pada akhir tahun 2010-an. Pasar Tiongkok juga mengalami kerugian akibat lemahnya data perekonomian negara tersebut.

Sedangkan untuk faktor internal, antara lain Bank Indonesia (BI) menetapkan suku bunga acuan atau BI rate pada level 6,25%. Posisi ini masih sama seperti kebijakan pada bulan sebelumnya. Suku bunga Deposit Facility tetap sebesar 5,50% dan suku bunga Lending Facility sebesar 7,00%.

Nilai tukar rupiah yang seringkali menjadi patokan BI dalam menentukan BI rate juga terpantau terkendali, terkhusus sejak akhir Juni hingga 15 Juli 2024.

Asal tahu saja, BI rate terakhir kali dinaikkan pada April 2024 dan ditahan pada pertemuan Mei serta Juni di level 6,25%.

Baca Juga: BI Tahan BI Rate Di Level 6,25%

Selain itu, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan melaju di kisaran 4,7%-5,5% hingga akhir 2024. Proyeksi untuk batas atas pertumbuhan ekonomi itu jauh di atas perkiraan pemerintah dalam asumsi makro APBN 2024 sebesar 5,2% untuk keseluruhan tahun ini.

Sedangkan, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi, sebagaimana pada saat ekonomi tumbuh 5,1% pada kuartal I/2024.

Kondisi yang sama diperkirakan akan terjadi juga untuk periode kuartal II/2024. Ditambah, dengan meningkatnya kinerja ekspor barang ditopang oleh industri manufaktur terutama di sektor pertambangan yang masih menggeliat.

Sedangkan untuk perdagangan Kamis (18/7), Ibrahim memproyeksikan mata uang rupiah fluktuatif, namun ditutup menguat.

"Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif, namun ditutup menguat di rentang Rp16.040-Rp16.120," pungkas Ibrahim.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar