c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

13 November 2025

09:38 WIB

BI Ramal Pertumbuhan Kredit Perbankan Pada 2025-2026

Jika dibandingkan dengan target terbaru pada 2025 yang sebesar 8-11%, maka sasaran pertumbuhan kredit perbankan pada tahun depan sedikit naik, yakni 8-12%.

Penulis: Fitriana Monica Sari

<p id="isPasted">BI Ramal Pertumbuhan Kredit Perbankan Pada 2025-2026</p>
<p id="isPasted">BI Ramal Pertumbuhan Kredit Perbankan Pada 2025-2026</p>

Ilustrasi kredit perbankan. Shutterstock/Zivica Kerkez

JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memproyeksikan laju pertumbuhan kredit perbankan sampai akhir tahun 2025 masih akan lemah. Bahkan, Bos BI ini memperkirakan pertumbuhan kredit perbankan masih akan jauh lebih lemah dari realisasi akhir tahun 2024.

Lebih lanjut, Perry mengatakan, laju pertumbuhan kredit sampai akhir tahun ini hanya akan bergerak di kisaran bawah 8%-11%. Padahal, hingga akhir tahun lalu, laju pertumbuhan kredit masih bisa mencapai 10,39% secara tahunan (year on year/yoy).

"Kami perkirakan akhir tahun 8-11%," kata Perry dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Jakarta, Rabu (12/11).

Mulanya, BI sempat menargetkan pertumbuhan kredit perbankan sebesar 11-13% pada tahun ini. Tapi dalam perkembangannya, BI merevisi turun target pertumbuhan kredit perbankan menjadi 8-11% pada akhir 2025.

Baca Juga: Mulai Membaik, Kredit Perbankan Agustus Tumbuh 7,56%

Perry menjelaskan, potensi melemahnya laju pertumbuhan kredit pada tahun ini masih dipicu oleh faktor permintaan, di mana dari sisi permintaan kredit masih akan lesu. Hal itu tecermin dari kredit yang belum direalisasian (undisbursed loan) yang masih tinggi, yakni di kisaran 35%.

"Terutama karena faktor dari sisi permintaan," ungkap Perry.

Di sisi lain, Perry menyampaikan bahwa pihaknya menargetkan pertumbuhan kredit perbankan berada di kisaran 8-12% pada 2026.

"Kami terus mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah di dalam Asta Cita, yaitu tentu saja fokusnya pada stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan, mendorong pertumbuhan kredit, dan juga menciptakan lapangan kerja," ujar Perry.

Jika dibandingkan dengan target terbaru pada 2025 yang sebesar 8-11%, maka sasaran pertumbuhan kredit perbankan pada tahun depan sedikit naik, yakni 8-12%.

Sejalan dengan target pertumbuhan kredit tersebut, BI juga menetapkan rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) industri di atas 10%. Sedangkan, inflasi ditargetkan di angka 2,5±1% secara tahunan (yoy).

Tumbuh Melambat
Sebelumnya OJK melaporkan penyaluran kredit perbankan tumbuh sebesar 7,7% secara tahunan menjadi sekitar Rp8.162,8 triliun pada September 2025.

Meskipun masih rendah atau belum mencapai dua digit seperti awal tahun, namun angka ini sudah meningkat jika dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya tumbuh 7,56% (yoy) atau Rp8.075 triliun.

Baca Juga: Purbaya: Himbara Salurkan Kredit 'SAL' Rp112,4 T, Suku Bunga Turun

Sebagai catatan, terakhir pertumbuhan kredit double digit dicapai pada Februari 2025 sebesar 10,3%. Pada Maret, angkanya susut menjadi 9,16%, lalu turun menjadi 8,88% pada April dan 8,43% pada Mei. Tren penurunan berlanjut pada Juni menjadi 7,77%, dan 7,03% pada Juli.

"Kinerja intermediasi perbankan pada stabil dengan profil risiko yang terjaga dan aktivitas operasional perbankan juga tetap optimal untuk memberikan layanan keuangan bagi masyarakat. Pada September 2025, kredit tumbuh sebesar 7,7% (yoy) menjadi sebesar Rp8.162,8 triliun," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (7/11).


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar