20 Oktober 2025
17:03 WIB
BI Prediksi Kredit Perbankan Kuartal IV Tumbuh Lebih Tinggi
Capaian SBT perkiraan penyaluran kredit perbankan itu lebih tinggi dibandingkan kondisi pada kuartal sebelumnya dengan SBT 82,33%.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Fin Harini
Layar memampilkan logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memprediksi penyaluran kredit baru perbankan pada kuartal IV/2025 tetap tumbuh dibandingkan kuartal III/2025. Optimisme ini terlihat dari indikasi SBT perkiraan penyaluran kredit baru kuartal IV/2025 sebesar 96,40%.
Capaian SBT perkiraan penyaluran kredit baru itu lebih tinggi dibandingkan kondisi pada kuartal sebelumnya dengan SBT 82,33%.
"Secara kuartalan (qtq), penyaluran kredit baru pada kuartal IV/2025 diperkirakan meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya. Hal ini terindikasi dari SBT perkiraan penyaluran kredit baru kuartal IV/2025 sebesar 96,40%, lebih tinggi dari kuartal sebelumnya (SBT 82,33%)," sebut Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam pernyataan resmi, Jakarta, Senin (20/10).
Laporan Survei Perbankan Kuartal III/2025 menyampaikan, prioritas utama responden dalam penyaluran kredit baru pada kuartal IV/2025 sama dengan periode sebelumnya, yaitu Kredit Modal Kerja. Kemudian, diikuti oleh Kredit Investasi dan Kredit Konsumsi.
Baca Juga: Mulai Membaik, Kredit Perbankan Agustus Tumbuh 7,56%
Pada jenis Kredit Konsumsi, penyaluran KPR/KPA diperkirakan masih menjadi prioritas utama, diikuti oleh Kredit Multiguna dan Kredit Tanpa Agunan.
Berdasarkan sektor, penyaluran kredit baru pada kuartal IV/2025 diperkirakan terbesar pada sektor Industri Pengolahan, sektor Perdagangan Besar dan Eceran, serta sektor Perantara Keuangan.
Terkait kebijakan penyaluran kredit, kebijakan standar penyaluran kredit pada kuartal IV/2025 diperkirakan lebih longgar dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Hal ini terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) kuartal IV/2025 yang negatif sebesar 5,95 poin.
Kebijakan standar penyaluran kredit yang lebih longgar terjadi pada jenis Kredit Investasi, Kredit Modal Kerja, dan Kredit UMKM. Kebijakan penyaluran yang lebih longgar, antara lain pada aspek jangka waktu kredit, agunan, dan suku bunga kredit.
Secara kumulatif (ytd), penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) sampai dengan kuartal IV/2025 diperkirakan meningkat, terindikasi dari nilai SBT sebesar 93,97%, lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal yang sama pada tahun sebelumnya (SBT 89,27%).
Berdasarkan jenisnya, pada kuartal IV/2025, instrumen tabungan dan giro diperkirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan kuartal IV/2024 dengan nilai SBT masing-masing sebesar 97,65% dan 56,56%.
Sementara itu, instrumen deposito diperkirakan juga tumbuh dengan nilai SBT sebesar 44,20% pada kuartal IV/2025, meski lebih rendah dibandingkan kuartal IV/2024 dengan SBT 88,79%.
Baca Juga: Purbaya: Himbara Salurkan Kredit 'SAL' Rp112,4 T, Suku Bunga Turun
Proyeksi Tahun 2025
Terkait pertumbuhan kredit, responden pada survei kuartal III/2025 memperkirakan outstanding kredit sampai dengan akhir tahun 2025 meningkat dengan nilai SBT 94,43%, lebih rendah dibandingkan SBT pertumbuhan kredit tahun 2024 sebesar 95,74%.
"Penyaluran kredit tahun 2025, antara lain didorong oleh prospek kondisi ekonomi, kebijakan suku bunga, serta relatif terjaganya risiko dalam penyaluran kredit," jelasnya.
Sedangkan untuk Dana Pihak Ketiga, berdasarkan hasil survei pada kuartal III/2025, DPK sampai dengan akhir tahun 2025 diperkirakan meningkat dibandingkan tahun 2024.
"Nilai SBT sebesar 93,97%, lebih tinggi dibandingkan SBT pertumbuhan DPK tahun 2024 sebesar 89,30%," tutupnya.