c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

17 Maret 2025

11:28 WIB

BI: Posisi Utang Luar Negeri RI Januari 2025 Sentuh Rp6.998,23 T

Posisi ULN Indonesia pada Januari 2025 tumbuh 5,1% (yoy) mencapai sebesar US$427,5 miliar atau setara Rp6.998,23 triliun. Pertumbuhan utang pemerintah lebih tinggi ketimbang utang swasta.

Editor: Khairul Kahfi

<p>BI: Posisi Utang Luar Negeri RI Januari 2025 Sentuh Rp6.998,23 T</p>
<p>BI: Posisi Utang Luar Negeri RI Januari 2025 Sentuh Rp6.998,23 T</p>

Petugas menyusun uang dolar AS dan rupiah di Bank Syariah Indonesia (BSI), Bekasi, Jawa Barat, Jumat (21/2/2025). Antara Foto/Fakhri Hermansyah/foc.

JAKARTA - Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso melaporkan, posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Januari 2025 tercatat sebesar US$427,5 miliar atau setara Rp6.998,23 triliun (Rp16.372,8 per dolar AS). Capaian ULN di awal tahun ini bertumbuh 5,1% (yoy).

Capaian pertumbuhan ULN tersebut lebih meningkat dibandingkan dengan posisi ULN Desember 2024 yang tumbuh 4,2% (yoy). Adapun posisi ULN Indonesia pada pengujung 2024 tercatat sebesar US$424,8 miliar.

"(Meski meningkat) Utang Luar Negeri Indonesia pada Januari 2025 tetap terkendali... Perkembangan ULN tersebut dipengaruhi oleh ULN sektor publik, baik pemerintah maupun bank sentral," jelasnya dalam keterangan tertulis, Jakarta, Senin (17/3).

Otoritas moneter mengidentifikasi, struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Hal ini tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang turun menjadi 30,3% pada Januari 2025.

Rasio ULN Indonesia terhadap PDB itu menurun ketimbang Desember 2024 yang sekitar 30,5%. Utang luar negeri ini didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 84,7% dari total ULN. 

Baca Juga: BI: Tumbuh 4%, ULN RI Kuartal IV/2024 Sentuh US$424,8 M

Untuk itu, Bank Indonesia bersama pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat. Peran ULN juga akan terus dioptimalkan untuk menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. 

"Upaya tersebut dilakukan dengan meminimalkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian," jelasnya.

ULN Pemerintah Januari 2025
Ramdan mengutarakan, ULN pemerintah tetap terkendaliPosisi ULN pemerintah pada Januari 2025 sebesar US$204,8 miliar atau tumbuh sebesar 5,3% (yoy). Capaian ini meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan 3,3% (yoy) pada bulan sebelumnya. 

Perkembangan ULN pemerintah tersebut dipengaruhi oleh peningkatan aliran masuk modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN) internasional. Seiring dengan tetap terjaganya kepercayaan investor terhadap prospek perekonomian Indonesia. 

"Sebagai salah satu instrumen pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang terus dikelola secara prudent dan efisien, alokasi pemanfaatan ULN terus diarahkan untuk mendukung belanja prioritas pemerintah," urainya. 

Pengelolaan ULN pemerintah yang terus dijaga dalam batas aman dan terkendali ditujukan untuk mendukung momentum pertumbuhan perekonomian.

Baca Juga: Laporan Celios: Sejak Prabowo Menjabat, Utang Indonesia Makin Banyak

Antara lain, pada Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (22,6% dari total ULN pemerintah); Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib (17,8%); Jasa Pendidikan (16,6%); Konstruksi (12,1%); serta Jasa Keuangan dan Asuransi (8,2%). 

"Posisi ULN pemerintah tetap terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9% dari total ULN pemerintah," sebutnya.

ULN Swasta Januari 2025
Kemudian, BI juga menyampaikan, posisi ULN swasta Januari 2025 menurun. Posisi ULN swasta tercatat sebesar US$194,4 miliar atau mengalami kontraksi pertumbuhan yang sama dengan bulan sebelumnya yaitu sebesar 1,7% (yoy). 

"Perkembangan ULN swasta tersebut terutama didorong oleh ULN lembaga keuangan (financial corporations) yang mengalami kontraksi sebesar 2,3% (yoy), lebih dalam dibandingkan 1,0% (yoy) pada bulan sebelumnya," ungkap Ramdan. 

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari Sektor Industri Pengolahan; Jasa Keuangan dan Asuransi; Pengadaan Listrik dan Gas; serta Pertambangan dan Penggalian, dengan pangsa mencapai 79,4% dari total ULN swasta. 

"ULN swasta juga tetap didominasi oleh utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 76,6% terhadap total ULN swasta," jelasnya. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar