c

Selamat

Jumat, 7 November 2025

EKONOMI

17 Februari 2025

14:29 WIB

BI: Tumbuh 4%, ULN RI Kuartal IV/2024 Sentuh US$424,8 M

ULN Indonesia pada kuartal IV/2024 tumbuh 4,0% (yoy) menjadi US$424,8 miliar. Meski demikian, posisi ULN ini lebih rendah ketimbang kuartal III/2024 yang sebesar US$428,1 miliar.

Editor: Khairul Kahfi

<p>BI: Tumbuh 4%, ULN RI Kuartal IV/2024 Sentuh US$424,8 M</p>
<p>BI: Tumbuh 4%, ULN RI Kuartal IV/2024 Sentuh US$424,8 M</p>

Pegawai berjalan keluar gedung saat jam istrahat tiba di Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (20/3/2024). ValidNewsID/Darryl Ramadhan

JAKARTA - Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso melaporkan, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada kuartal IV/2024 menurun US$3,3 miliar. Adapun posisi ULN Indonesia pada kuartal IV/2024 tercatat sebesar US$424,8 miliar.

Dengan demikian, ULN Indonesia turun dibandingkan dengan posisi pada kuartal III/2024 yang tercatat sebesar US$428,1 miliar. Secara tahunan, ULN Indonesia tumbuh 4,0% (yoy), kendati melambat dibandingkan 8,3% (yoy) pada kuartal III/2024. 

"Penurunan posisi ULN tersebut bersumber dari ULN sektor publik maupun swasta. Perkembangan posisi ULN kuartal IV/2024 juga dipengaruhi oleh faktor penguatan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global, termasuk rupiah," sebutnya dalam keterangan resmi, Jakarta, Senin (17/2).

Baca Juga: BI: Tumbuh 5,4%, ULN RI Per November Naik Jadi Rp6.948,92 T

BI menilai, struktur ULN Indonesia di kuartal keempat tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang turun menjadi 30,4% pada kuartal IV/2024, dari 31,1% pada kuartal III/2024.

ULN juga didominasi oleh utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 84,8% dari total ULN. Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN. 

Pemangku kepentingan juga akan terus mengoptimalkan peran ULN untuk menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. 

"Upaya tersebut dilakukan dengan meminimalkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian," ucapnya.

Utang Pemerintah Kuartal IV/2024 Turun
Dalam laporan sama, Ramdan menyampaikan, ULN pemerintah di kuartal keempat mencatat penurunanPosisi ULN pemerintah pada kuartal IV/2024 tercatat sebesar US$203,1 miliar, atau turun dibandingkan dengan posisi kuartal III/2024 sebesar US$204,1 miliar. 

Secara tahunan, ULN pemerintah tumbuh melambat menjadi 3,3% (yoy), dari 8,4% (yoy) pada kuartal III/2024. "Penurunan posisi ULN pemerintah bersumber dari turunnya posisi surat utang dipengaruhi penguatan mata uang dolar AS," ujarnya. 

Sementara itu, pinjaman luar negeri dan aliran masuk modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN) internasional dan domestik masih mencatat net inflow. Seiring tetap terjaganya kepercayaan investor terhadap prospek perekonomian Indonesia. 

"Pemerintah berkomitmen tetap menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara pruden, terukur, dan fleksibel untuk mendapatkan pembiayaan yang paling efisien dan optimal," ungkapnya. 

Sebagai salah satu instrumen pembiayaan APBN, pemanfaatan ULN terus diarahkan untuk mendukung pembiayaan sektor produktif dengan tetap memperhatikan aspek keberlanjutan pengelolaan ULN. 

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN pemerintah dimanfaatkan antara lain untuk mendukung Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (20,8% dari total ULN pemerintah); Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib (19,7%); Jasa Pendidikan (16,7%); Konstruksi (13,4%); serta Jasa Keuangan dan Asuransi (9,0%). 

"Posisi ULN pemerintah tetap terkendali, mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9% dari total ULN pemerintah," bebernya.

Utang Swasta Kuartal IV Turun
Di saat yang sama, ULN swasta juga menurunRamdan menyampaikan, posisi ULN swasta pada kuartal IV/2024 tercatat sebesar US$194,1 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan posisi kuartal III/2024 sebesar US$196,3 miliar. 

Secara tahunan, ULN swasta mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,2% (yoy), lebih dalam dibandingkan 0,6% (yoy) pada kuartal III/2024. 

"Perkembangan ULN tersebut bersumber dari lembaga keuangan (financial corporations) dan perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) yang masing-masing mengalami kontraksi sebesar 2,5% (yoy) dan 2,1% (yoy)," sebutnya. 

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari Sektor Industri Pengolahan; Jasa Keuangan dan Asuransi; Pengadaan Listrik dan Gas; serta Pertambangan dan Penggalian, dengan pangsa mencapai 79,5% dari total ULN swasta. 

"ULN swasta juga tetap didominasi oleh utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 76,7% terhadap total ULN swasta," sebutnya. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar