c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

13 Maret 2024

13:42 WIB

BI: Keyakinan Konsumen Menurun Pada Februari 2024

Keyakinan konsumen Februari 2024 lebih rendah ketimbang Januari 2024. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Februari 2024 berada pada level 123,1 poin. turun dari 125,0 pada Januari 2024.

Penulis: Khairul Kahfi

BI: Keyakinan Konsumen Menurun Pada Februari 2024
BI: Keyakinan Konsumen Menurun Pada Februari 2024
Suasanya pusat perbelanjaan Lotte Grosir di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Senin (11/3). Validnews/Rheza Alfian

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan, keyakinan konsumen Februari 2024 lebih rendah ketimbang Januari 2024. Meski begitu, Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi terindikasi tetap kuat di bulan ini. 

Hal itu tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Februari 2024 yang berada dalam zona optimistis (>100) pada level 123,1 poin. Sebagai perbandingan, IKK bulan ini lebih rendah ketimbang IKK Januari 2024 yang berada di level 125,0 poin.  

“Tetap kuatnya keyakinan konsumen pada Februari 2024 didorong oleh Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang meningkat, serta Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) yang tetap optimis,” jelasnya dalam keterangan resmi, Jakarta, Rabu (13/3).

Secara umum, IEK meningkat ditopang oleh Indeks Ekspektasi Penghasilan dan Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja. Sementara itu, IKE tetap terjaga didukung oleh optimisme pada semua komponen pembentuknya.

Pada Februari 2024, Survei Konsumen BI mengidentifikasi, keyakinan konsumen terpantau tetap optimis pada seluruh kategori pengeluaran. Peningkatan optimisme tercatat pada responden dengan pengeluaran Rp1-2 juta, dari indeks 113,3 poin ke 114,3 poin.

Baca Juga: Riset Mastercard: Konsumen Asia Pasifik Belanja Lebih Banyak di 2024

Sisanya, responden pengeluaran lain mengalami penurunan dibanding Januari 2024. Seperti, responden dengan pengeluaran Rp2,1-3 juta (dari indeks 119,4 poin ke 118,7 poin); lalu Rp3,1-4 juta (dari 125,6 poin ke 125,2 poin); kemudian Rp4,1-5 juta (dari 133 poin ke 126,9 poin); serta di atas Rp5 juta (dari 130,8 poin ke 128,9 poin).

Berdasarkan usia, keyakinan konsumen pada Februari 2024 juga masih terpantau optimis, hanya saja terjadi penurunan tipis di seluruh kelompok usia. Misal IKK kelompok usia 20-30 tahun (dari 127,5 poin ke 126,2 poin); usia 31-40 tahun (dari 126,8 poin ke 126,2 poin); usia 41-50 tahun (dari 122,4 poin ke 120,4 poin); usia 51-60 tahun (dari 119,5 poin ke 117,5 poin); dan usia di atas 60 tahun (dari 114,5 poin ke 104,7 poin).

Secara spasial, IKK meningkat di sebagian besar kota yang disurvei, terbesar di Kota Palembang (5,0 poin), diikuti Denpasar (3,1 poin) dan Bandung (2,7 poin). Sementara itu, sebagian kota lainnya mencatat penurunan IKK, terutama di Kota Banjarmasin (12,7 poin), diikuti Surabaya (12,6 poin) dan Medan (11,2 poin).

Pada Februari 2024, Erwin melanjutkan, persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini tetap kuat. Tercermin dari IKE Februari 2024 yang berada pada area optimis sebesar 110,9 poin. 

Baca Juga: Omnichannel, Strategi Pikat 74 Juta Konsumen Gen Z Di Indonesia

Meski begitu, BI mencatat, IKE Februari 2024 lebih rendah ketimbang IKE bulan sebelumnya yang berada di level 115,6 poin. “Tetap terjaganya IKE Februari 2024 terutama didorong optimisme pada semua komponen pembentuknya, tertinggi pada Indeks Penghasilan Saat Ini yang tercatat sebesar 112,1 (poin),” jelasnya.

Sementara itu, Indeks Pembelian Barang Tahan Lama (Durable Goods) dan Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja juga tetap terjaga pada area optimis, masing-masing sebesar 110,6 poin dan 110,1 poin. 

Ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi 6 bulan ke depan terpantau meningkat. Tercermin dari Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Februari 2024 yang berada dalam zona optimis sebesar 135,3 poin, lebih tinggi dibandingkan dengan 134,5 pada Januari 2024. 

Meningkatnya IEK didorong oleh peningkatan ekspektasi terhadap penghasilan sebesar 138,6 poin, atau meningkat dari 134,8 poin dibanding bulan sebelumnya. Serta ketersediaan lapangan kerja 137,0 poin, atau lebih tinggi ketimbang 133,7 poin pada Januari 2024. 

“Sementara ekspektasi terhadap kegiatan usaha juga tercatat berada dalam zona optimis sebesar 130,3 (poin),” sebut Erwin.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar