c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

07 September 2024

09:53 WIB

BI: Investor Asing Lepas Instrumen Investasi Rp2,49 T Pekan Ini

Bank Indonesia (BI) mencatat investor asing terpantau menjual instrumen investasi lokal sebesar Rp2,49 triliun pada 2-5 September 2024.

Penulis: Khairul Kahfi

<p>BI: Investor Asing Lepas Instrumen Investasi Rp2,49 T Pekan Ini</p>
<p>BI: Investor Asing Lepas Instrumen Investasi Rp2,49 T Pekan Ini</p>

Petugas menunjukkan uang dolar AS di salah satu gerai penukaran uang asing di Jakarta, Selasa (10/10 read more.../2023). Antara Foto/Bagus Ahmad Rizaldi

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat investor asing terpantau menjual instrumen investasi lokal sebesar Rp2,49 triliun pada 2-5 September 2024. Raihan pembelian aset portofolio ini terpantau berbalik arah melambat dibanding pekan lalu beli neto sebesar Rp6,21 triliun.

Di pekan ini, investor asing masih terpantau membeli aset SBN dan saham di dalam negeri. Hanya saja, akumulasi jual SRBI yang tinggi oleh investor asing di pekan membuat perhitungan aliran masuk portofolio menjadi minus.

“Berdasarkan data transaksi 2-5 September 2024, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp2,49 triliun; terdiri dari beli neto Rp2,65 triliun di pasar SBN dan Rp2,24 triliun di pasar saham, serta jual neto sebesar Rp7,38 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI),” jelas Asisten Gubernur Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi yang diterima, Jakarta, Jumat (6/9).

BI mencatat, sepanjang tahun berjalan mengacu data setelmen hingga 5 September 2024 (year-to-date/ytd), asing tercatat masih dominan mengoleksi SRBI di pasar portofolio RI. Di mana nonresiden menorehkan beli neto sebesar Rp186,92 triliun di SRBI, Rp28,80 triliun di pasar saham, dan Rp11,15 triliun di pasar SBN.

Baca Juga: Melambat, Asing Cuma Beli Instrumen Investasi RI Rp6,21 T Pekan Ini

Spesifik per semester II/2024, hingga 5 Agustus 2024, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp28,46 triliun di pasar saham, Rp45,11 triliun di pasar SBN dan dan Rp56,57 triliun di SRBI.

“(Sementara itu), premi credit default swap atau CDS Indonesia lima tahun per 5 September 2024 sebesar 68,92 basis poin (bps), naik dibandingkan 30 Agustus 2024 sebesar 66,21 bps,” sebutnya.

Kemudian, yield SBN 10 tahun bergerak turun ke level 6,59% pada Jumat pagi (6/9), setelah sehari sebelumnya bergerak stabil di level 6,63%. Adapun range imbal hasil tersebut bergerak lebih rendah ketimbang pekan lalu yang bergerak lebih rendah di kisaran 6,61-6,75% jelang libur akhir pekan lalu.

Per akhir Kamis (5/9), hasil pantauan BI, Indeks Dolar DXY terpantau bergerak stabil di level 101,11 poin terhadap pergerakan enam mata uang negara utama lainnya, yakni Euro Eropa, Yen Jepang, Poundsterling Britania Raya, Dolar Kanada, Krona Swedia, dan Franc Swiss.

Baca Juga: BI: Kewajiban Neto Investasi Internasional Turun Jadi US$253,9 M pada Kuartal II/2024

Hasilnya, Erwin menuturkan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terpantau menguat tipis sebesar Rp15 jelang libur akhir pekan ini. Rupiah pada level (bid) Rp15.395 per dolar AS pada akhir Kamis (5/9) dan dibuka level bid Rp15.380 per dolar AS pada Jumat pagi (6/9).

Selanjutnya, Erwin juga menginformasikan, imbal hasil atau yield surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS (US Treasury Note/UST) dengan tenor 10 tahun juga terpantau mengalami penurunan per kamis (5/9). 

Yield US Treasury Note 10 tahun turun ke level 3,727%,” paparnya.

Ke depan, bank sentral akan terus menjalin koordinasi dengan semua pemangku kepentingan untuk menjaga stabilitas makroekonomi Indonesia. Hal ini dilakukan untuk menjaga ketahanan ekonomi eksternal RI yang tengah berlangsung saat kini.

“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” ungkapnya. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar