c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

01 September 2023

09:16 WIB

BI: 46 Kantor Cabang Bantu Daerah Kendalikan Inflasi

Kantor Cabang Bank Indonesia bekerja sama dengan pemerintah daerah mengendalikan level inflasi.

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Fin Harini

BI: 46 Kantor Cabang Bantu Daerah Kendalikan Inflasi
BI: 46 Kantor Cabang Bantu Daerah Kendalikan Inflasi
Logo Bank Indonesia. Shutterstock/dok

JAKARTA - Gubernur BI Perry warjiyo menyampaikan, Bank Indonesia menggerakkan 46 kantor cabang di seluruh Indonesia untuk bisa membantu mengendalikan level inflasi di tingkat daerah. Koordinasi dilakukan dengan pemda untuk melaksanakan sejumlah program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Program tersebut mencakup kegiatan pasar murah, ketahanan komoditas pangan bekerja sama antar daerah, koordinasi kelancaran distribusi, serta komunikasi dan digitalisasi data. 

“Penguatan GNPIP dilaksanakan sesuai karakter masing-masing wilayah di Indonesia, agar tepat sasaran,” jelasnya di Jakarta, Kamis (31/8).

BI optimistis capaian inflasi nasional yang saat ini sudah rendah, akan lanjut terkendali dan menjadi lebih rendah di 2024 dalam kisaran sasaran 2,5±1%.

Tentu, sambungnya, target ini perlu dibarengi dengan penguatan sinergi kebijakan pusat-daerah dengan BI dalam pengendalian inflasi. Khususnya, dalam memitigasi gangguan jangka pendek El Nino yang berpotensi terjadi hingga awal 2024, dengan menjamin ketersediaan pasokan, dan keterjangkauan harga.

Baca Juga: Jokowi Masih Was-Was Dengan Situasi Beras Indonesia

“Maupun penanganan permasalahan struktural pengendalian inflasi, seperti (menjaga) produktivitas, kelancaran distribusi, integrasi data, serta penguatan kelembagaan dan SDM,” urainya.

Di sisi lain, BI akan terus memperkuat bauran kebijakan dalam menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi dengan koordinasi yang sangat erat dengan pemerintah. 

Kebijakan moneter secara konsisten dan antisipatif diarahkan pro-stability untuk dapat mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Sementara, kebijakan makroprudensial yang longgar dan pro-growth akan mendukung pertumbuhan. Antara lain melalui insentif likuditas yang besar mencapai Rp158 triliun kepada perbankan untuk mendorong penyerahan kredit pembiayaan sektor-sektor prioritas, termasuk hilirisasi, pertanian, dan UMKM pangan.

“Akselarasi sistem pembayaran juga pro-growth termasuk untuk perluasan QRIS Tuntas kerja sama ASEAN, penyaluran bantuan sosial, dan elektronifikasi transaksi keuangan daerah,” jabarnya.

Adapun, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, hingga kini pencapaian inflasi Indonesia masih terkendali dengan realisasi pada Juli 2023 sebesar 3,08% (yoy), berada dalam rentang sasaran dan tren melandai sejak awal 2023. Pencapaian inflasi ini merupakan salah satu yang terendah di dunia.

“Angka inflasi ini lebih baik dibandingkan sejumlah negara G20 lainnya Pak Presiden, seperti India 7,44%, Inggris 6,8%, Itali 5,9%, Uni Eropa 5,3%. Secara parsial, 19 daerah realisasinya (inflasi) di bawah nasional dan 15 daerah di atas nasional. Jadi terima kasih kepada seluruh Gubernur,” tuturnya selaku Ketua TPIP.

Capaian ini juga didukung oleh inflasi volatile food yang terus menurun, inflasi administered prices yang melandai dan inflasi inti yang tetap terkendali. Menko mengapresiasi seluruh pihak pusat-daerah karena telah berhasil mengendalikan inflasi dalam rentang target sasaran sesuai APBN 3±1%.  

Di tengah capaian inflasi yang memuaskan, masih terdapat berbagai tantangan. Strategi kebijakan 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif) maupun bauran kebijakan fiskal, moneter dan sektor riil terus diupayakan untuk memastikan inflasi terkendali dalam rentang sasaran.

“Dan salah satu yang telah diupayakan yaitu penguatan cadangan beras, cadangan pangan pemerintah, utamanya beras dan stabilisasi pasokan dan harga pangan,” ujarnya.

Penghargaan Pengendalian Inflasi
Lebih lanjut, Menko Airlangga mengungkapkan beberapa lesson learned dalam pengendalian inflasi yang perlu untuk dilanjutkan. Pertama, sinergi koordinasi yang semakin kuat antar Kementerian/Lembaga maupun Pemerintah Daerah. 

Kedua, penguatan dan perluasan kerja sama perdagangan antar daerah (KAD). Kerja sama ini baru berjalan di tahun 2023, yang tercatat hingga saat ini mencapai 171. Ketiga, pemanfaatan teknologi yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Keempat, penyediaan data harga secara real time dan akurat.

Baca Juga: Jokowi: Tak Cukup Kendalikan Inflasi Via Moneter

Setelah itu, Airlangga mengumumkan pemenang TPID Awards 2022 sebagai bentuk apresiasi kepada TPID dalam pengendalian inflasi di daerah. Penghargaan tersebut terdiri dari tiga kategori yakni TPID Terbaik Provinsi dan Kabupaten/Kota serta TPID Kabupaten/Kota Berprestasi.

Pemenang TPID Award 2022 adalah sebagai berikut:
a)    Wilayah Sumatera => Provinsi: Bengkulu, Kab/Kota Terbaik: Kota Palembang, Kab/Kota Berprestasi: Kabupaten Tanah Datar.
b)    Wilayah Jawa-Bali => Provinsi: DKI Jakarta, Kab/Kota Terbaik: Kabupaten Banyuwangi, Kab/Kota Berprestasi: Tasikmalaya.
c)    Wilayah Kalimantan => Provinsi: Kalimantan Selatan, Kab/Kota Terbaik: Kota Tarakan, Kab/Kota Berprestasi: Kabupaten Landak.
d)    Wilayah Sulawesi => Provinsi: Sulawesi Selatan, Kab/Kota Terbaik: Kabupaten Bone, Kab/Kota Berprestasi: Kabupaten Minahasa.
e)    Wilayah Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua => Provinsi: Nusa Tenggara Timur, Kab/Kota Terbaik: Kota Kupang, Kab/Kota Berprestasi: Kabupaten Sabu Raijua.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar