c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

22 November 2024

08:14 WIB

BFIN Ancar-ancar Sebar Dividen dengan Payout Ratio 50%

BFIN memberikan dividen dengan ancar-ancar besaran dividend payout ratio hingga 50% di tengah penurunan laba Perseroan dan isu PHK karyawan.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">BFIN Ancar-ancar Sebar Dividen dengan <em>Payout Ratio</em> 50%</p>
<p id="isPasted">BFIN Ancar-ancar Sebar Dividen dengan <em>Payout Ratio</em> 50%</p>

Logo PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance/IDX: BFIN). Sumber: Antaranews/Ist

JAKARTA - PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) optimistis memberikan ancar-ancar dividend payout ratio hingga 50% pada tahun buku 2024, di tengah penurunan laba Perseroan hingga isu pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan.

"Kami berupaya menjaga rasio pembagian dividen sekitar 50% di tahun buku 2024," kata Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono dalam Public Expose yang dipantau secara daring, Kamis (21/11).

Lebih lanjut, Sudjono menjelaskan, penurunan laba dan pendapatan Perseroan hingga kuartal III/2024 salah satunya disebabkan adanya pelemahan dari industri otomotif yang juga berdampak pada perusahaan pembiayaan. 

Di tengah situasi tersebut, laba perusahaan multifinance ini pada September 2024 mencapai Rp1,11 triliun, atau turun 5,93% jika dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang senilai Rp1,18 triliun.

Penurunan laba ini sejalan dengan susutnya pendapatan. Hingga kuartal III/2024, BFIN membukukan pendapatan sebesar Rp4,71 triliun, turun tipis 1,25% dibandingkan pendapatan pada September 2023 yang sebesar Rp4,77 triliun.

Baca Juga: BFI Finance Cetak Pembiayaan Baru Rp9 Triliun

"BFI cukup berhati-hati melakukan penyaluran pembiayaan sepanjang tahun 2024 karena kami melihat secara outlook industri dan juga outlook secara asset quality cukup menantang, sehingga kami sangat selektif. Konsekuensinya memang pendapatan agak flat karena terjadi perubahan dari komposisi produk atau portofolio yang dimiliki perusahaan. Akibat positifnya, asset quality terjaga dengan baik," tuturnya. 

Sebelumnya, pada tahun buku 2023, BFIN membagikan dividen Rp27 per saham dengan total Rp406 miliar. Nominal dividen tahun ini menurun dibandingkan pada tahun lalu.

Pada tahun buku 2022, BFI Finance memutuskan untuk membagikan dividen sebanyak Rp902 miliar atau Rp32 per saham kepada para pemegang saham. Dividen tersebut setara dengan 50% dari laba bersih tahun buku 2022, yakni Rp1,8 triliun.

Terkait outlook pembiayaan di sisa tahun ini, Sudjono mengatakan, berkaca pada hasil kinerja BFIN sampai dengan kuartal III/2024 cukup baik.

BFI Finance juga melihat bahwa momentum pertumbuhan ini masih dapat dijaga sampai dengan akhir tahun.

Ke depan, dirinya berharap agar tidak ada hal yang mengejutkan di sisa tahun 2024. Dengan demikian, perusahaan dapat menutup tahun ini dengan baik.

"Target pertumbuhan secara overall business itu kurang lebih ada di angka 5%," ungkapnya.

PHK dan Rencana Outlet
Pada kesempatan yang sama, Sudjono menegaskan tidak ada rencana untuk membuka maupun menutup kantor cabang (outlet) di sisa tahun 2024 hingga tahun 2025 mendatang. Kendati demikian, ia menyebut hal ini masih berupa rencana yang sewaktu-waktu dapat berubah.

"Tapi again, namanya dinamika eksternal itu, bisa saja apa yang kami plan itu mungkin ada terjadi adjustment, tapi so far itu yang kami plan di sisa tahun ini maupun tahun depan," katanya.

Hingga saat ini, BFI Finance telah memiliki sebanyak 267 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk outlet layanan pembiayaan syariah.

Rinciannya, 40 outlet di Sumatra, 25 outlet di Kalimantan, 111 outlet di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, 46 outlet di Sulawesi dan Indonesia Timur, serta 45 outlet layanan pembiayaan syariah.

Terkait isu PHK, ia menjelaskan, dengan jumlah outlet perusahaan saat ini, maka rata-rata terjadi pengurangan empat orang karyawan per outlet.

"Jumlah yang menurut kami masih wajar sesuai dengan kapasitas dan kebutuhan. Seluruh informasi tercantum di laporan keuangan kami dan tidak ada yang disembunyikan," tutur dia.

BFIN telah memangkas karyawan dengan jumlah signifikan pada tahun ini. Berdasarkan laporan kinerja September 2024, jumlah karyawan BFIN berkurang 1.018 pekerja. 

BFIN sendiri dilaporkan memiliki karyawan tetap sebanyak 5.838 pekerja dan karyawan tidak tetap sebanyak 4.351 pekerja, sehingga total ada sebanyak 10.189 karyawan BFIN per September 2024.

Baca Juga: Tahun 2023 Penuh Dinamika, BFI Finance Bukukan Kenaikan Aset Baru

Padahal, pada Desember 2023, BFIN tercatat memiliki jumlah karyawan 11.207 karyawan, atau bertambah 1.096 orang jika dibandingkan dengan periode 31 Desember 2022 yang sebesar 10.111 karyawan.

Mengenai PHK massal di perusahaan, Sudjono mengatakan hal tersebut merupakan satu proses yang natural dalam konteks perusahaan. Pasalnya, terdapat dinamika kebutuhan akan sumber daya manusia (SDM) dalam perusahaan.

"Dan memang di saat kami melihat bahwa perusahaan membutuhkan tambahan karyawan, kita akan melakukan proses recruitment, dan sebaliknya," ujar Sudjono.

Sebelumnya, BFIN mengatakan jumlah karyawan yang tercantum dalam laporan keuangan BFIN pada akhir kuartal III/2024 sebanyak 10.189 karyawan merupakan jumlah yang normal bagi perusahaan.

"Pengurangan yang terjadi selama 2024 tidak menyebabkan penurunan kualitas pelayanan ke konsumen. Beberapa posisi yang bisa ditransformasi menggunakan teknologi menyebabkan adanya penyesuaian jumlah SDM berkurang," tulis Sudjono dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Kamis (21/11).

Menurut Sudjono, BFI Finance selalu taat dan memenuhi seluruh kewajiban kepada karyawan sesuai ketentuan perundangan yang berlaku.

Dia pun menilai tindakan yang dilakukan BFIN merupakan langkah yang tepat untuk menjaga kesinambungan pertumbuhan perusahaan guna memberikan hasil yang terbaik kepada seluruh stakeholder perusahaan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar