c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

26 Februari 2024

09:16 WIB

Tahun 2023 Penuh Dinamika, BFI Finance Bukukan Kenaikan Aset Baru

Melewati tantangan, laba bersih BFI Finance turun dibandingkan rekor yang dicapai tahun sebelumnya.

Editor: Fin Harini

Tahun 2023 Penuh Dinamika, BFI Finance Bukukan Kenaikan Aset Baru
Tahun 2023 Penuh Dinamika, BFI Finance Bukukan Kenaikan Aset Baru
Kantor cabang baru BFI Finance wilayah Tangerang di Karawaci, Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

TANGERANG SELATAN – Menutup tahun buku 2023, sejumlah catatan penting mewarnai setahun perjalanan bisnis perusahaan di tengah risiko ketidakpastian pasar keuangan global, tantangan perekonomian dalam negeri, serta sisi negatif era digital lewat ancaman serangan siber yang marak terjadi di tahun tersebut.

“Bergerak agile menjawab dinamika yang ada, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance/IDX: BFIN) berhasil fokus menjaga fundamental kinerja serta melanjutkan pertumbuhan bisnis,” ujar Sudjono, Direktur Keuangan BFI Finance, Senin (26/2), lewat keterangan tertulis.

Hal ini tecermin dari pencapaian nilai aset baru yang dilaporkan oleh BFI Finance senilai Rp24,0 triliun, atau naik 9,4% yoy dari pencapaian di tahun 2022 sebesar Rp21,9 triliun. Besarnya kelolaan aset yang dimiliki oleh Perusahaan saat ini terkontribusi dari bertumbuhnya total piutang pembiayaan yang dikelola (managed receivables) sebesar 7,4% dari Rp20,5 triliun menjadi Rp22,0 triliun.

Nilai pembiayaan baru (new booking) tercatat sebesar Rp19,1 triliun. Nilai ini sedikit menurun sebesar 5% dari tahun sebelumnya karena menjelang akhir semester I/2023, Perusahaan menghentikan sementara sistem operasionalnya guna peningkatan keamanan digital, segera setelah terdeteksi adanya serangan siber.

Baca Juga: BFI Finance Masih Fokus Pembiayaan Motor Listrik

Atas kondisi ini Perusahaan segera melakukan recovery dan penyesuaian di berbagai lini. Oleh karena itu, pada kuartal IV 2023, seluruh proses recovery telah tuntas dan perusahaan kembali berfokus untuk peningkatan kinerja yang ditargetkan, dan kembali membukukan pertumbuhan pembiayaan baru yang meningkat 11,3% dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter-on-quarter/qoq).

Di sisi risiko kredit, rasio pembiayaan bermasalah (Non-Performing Financing/NPF) dapat ditekan hingga berada di level bruto 1,36% dan level neto 0,15% per 31 Desember 2023. Rasio NPF yang diraih BFI Finance ini masih jauh lebih rendah dibandingkan peer-nya yang rata-rata berada di level bruto 2,44%.

“Kami merespons tantangan sebagai peluang untuk bertumbuh dan semakin adaptif di segala kondisi. Kami fokus pada target konsumen yang tepat, proses pembiayaan yang efektif dengan menyesuaikan kepada risk appetite dan policy Perusahaan, serta posisi kapasitas penagihan (collection) yang seimbang,” terangnya.

Berkat fokus kinerja tersebut, Perusahaan berhasil meraih total pendapatan sebesar Rp6,4 triliun atau lebih tinggi 18,0% dibandingkan tahun 2022, dengan laba bersih sebesar Rp1,6 triliun pada tahun 2023. Nilai ini merupakan laba bersih kedua tertinggi sepanjang sejarah berdirinya BFI Finance, walau secara perbandingan nilai ini turun 9,0% dari tahun 2022 saat BFI Finance mencatat pencapaian tertinggi sepanjang sejarah Perusahaan.

Performa positif juga dapat dilihat pada Imbal Hasil Rata-Rata atas Aset (RoAA) dan Imbal Hasil Rata-Rata atas Ekuitas (RoAE) yang masing-masing menempati level 8,4% dan 17,7% per Desember 2023, yang mana lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri pembiayaan, yang masing-masing berada di level 5,6% dan 15,0%.

“Dengan segala dinamika yang terjadi di tahun 2023, kami berkomitmen untuk tetap tumbuh secara sehat,” ujar Sudjono.

Didominasi Pembiayaan Kendaraan
Berdasarkan piutang pembiayaan yang dikelola, bisnis BFI Finance masih didominasi oleh pembiayaan beragun kendaraan roda empat dan roda dua (62,7%), diikuti dengan pembiayaan alat berat dan mesin (14,9%), pembiayaan untuk pembelian unit kendaraan roda empat bekas dan baru (14,0%), pembiayaan beragun sertifikat properti (4,4%), serta pembiayaan berbasis syariah (4,0%).

Dalam hal pendanaan, selain pinjaman bank, BFI Finance juga memperoleh pendanaan dari pasar surat utang dalam bentuk Obligasi Rupiah. Selama tahun 2023, BFI Finance telah tiga kali menerbitkan obligasi baru yakni Obligasi Berkelanjutan V BFI Finance Indonesia Tahap III, IV, dan V Tahun 2023, dengan nilai perolehan seluruhnya mencapai Rp3,8 triliun.

Baca Juga: Pasca Serangan Siber, BFI Finance Alokasikan Rp300 M Perkuat IT

Pada tahun lalu, BFI Finance merambah ke sektor pembiayaan kendaraan roda dua berbasis energi listrik (electric vehicle/EV) dengan skala terbatas. Pembiayaan untuk pembelian kendaraan roda dua listrik ini mulai diluncurkan pada semester II dan bekerja sama dengan lima merek kendaraan roda dua listrik lokal di wilayah Jabodetabek.

Untuk strategi dan arah bisnis tahun 2024, BFI Finance akan fokus pada perluasan jaringan berbasis digital sehingga tidak ada pembukaan jaringan fisik kantor cabang di area baru. 

Selain itu, terdapat pengembangan produk keuangan baru serta optimalisasi produk yang sudah berjalan saat ini sehingga mampu mendukung target pertumbuhan bisnis perusahaan seiring dengan upaya mengembangkan teknologi terkini guna mendukung pengembangan bisnis perusahaan berbasis teknologi secara end-to-end.

“BFI Finance telah mengambil langkah inovatif sejak tahun 2020 dengan menyempurnakan cara kerja dan model operasional kami. Langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Perusahaan untuk meningkatkan daya saing dan pertumbuhan bisnis,” kata Sudjono.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar