c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

04 Maret 2025

10:25 WIB

Bentuk 70 Ribu Koperasi Desa, Prabowo Bakal Alihkan Dana Desa Untuk MBG

Pemerintah akan membentuk sebanyak 70.000 Koperasi Desa Merah Putih sebagai penyalur program Makan Bergizi Gratis 2025. Koperasi akan menjadi pusat kegiatan ekonomi setiap desa.

Penulis: Al Farizi Ahmad

Editor: Khairul Kahfi

<p>Bentuk 70 Ribu Koperasi Desa, Prabowo Bakal Alihkan Dana Desa Untuk MBG</p>
<p>Bentuk 70 Ribu Koperasi Desa, Prabowo Bakal Alihkan Dana Desa Untuk MBG</p>

Presiden Prabowo Subianto bersama jajaran menteri Kabinet Merah Putih dan Himbara merapatkan konsep Koperasi Desa Merah Putih dalam Rapat terbatas, Jakarta, Senin (3/3). Instagram/@kemenkop/Sekretariat Presiden

JAKARTA - Menko Pangan Zulkifli Hasan menyampaikan, pemerintah akan membentuk sebanyak 70.000 Koperasi Desa Merah Putih (KopDes Merah Putih) yang akan menjadi penyalur program Makan Bergizi Gratis atau MBG di 2025.

Presiden berharap, sebutnya, koperasi-koperasi tersebut akan menjadi pusat kegiatan ekonomi di setiap desa. Sebab, koperasi tersebut akan berperan menampung seluruh hasil pertanian di wilayah masing-masing.

Adapun keputusan pembentukan infrastruktur MBG itu bakal menggunakan anggaran dana desa dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan.

"Satu desa tadi diperkirakan akan menelan anggaran Rp3-5 miliar. Tapi, ini (modal awal) diperlukan di depan. Oleh karena itu, tadi ada Himbara yang bisa menanggulangi dulu, diangsur dalam tiga tahun atau sampai lima tahun,” ujarnya di Jakarta, Senin (3/3).

Baca Juga: Menkop: 1.923 Koperasi Siap Dukung Program MBG

Pada kesempatan sama, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengatakan, siap mendukung pembentukan 70.000 Kop Des Merah Putih sebagai upaya untuk memperkuat ekonomi desa serta menuntaskan berbagai permasalahan yang terjadi di pedesaan. 

Menkop Budi menjelaskan, dasar rencana pembentukan Kop Des untuk menggerakkan perekomian di desa. Karena itu, dibutuhkan sebuah badan usaha berbentuk koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pedesaan mulai dari penciptaan lapangan kerja hingga menjadi agregator berbagai produk desa.

Menkop mengatakan bahwa dalam implementasinya, Kop Des Merah Putih akan dikembangkan melalui tiga pendekatan utama. Akan ada sekitar 64 ribu kelompok tani yang siap bermigrasi menjadi koperasi distribusi pupuk bersubsidi serta sistem pertanian dan distribusi pangan di desa dapat terintegrasi dengan lebih baik.

“Jadi ada tiga model. Pertama, membangun koperasi baru. Kedua, merevitalisasi koperasi yang sudah ada. Ketiga, membangun dan mengembangkan,” ungkap Menkop Budi.

Selain memperkuat ekonomi desa, koperasi ini juga diharapkan dapat memutus mata rantai distribusi barang yang selama ini merugikan produsen dan konsumen. Nantinya, proyek ini juga bisa lebih murah harga di tingkat masyarakat atau konsumen.

"Dalam pelaksanaannya, tidak lupa kami akan melibatkan para generasi muda untuk berkoperasi, pembentukan Kop Des ini akan kami lakukan secara bertahap, dimulai dari masa pembentukan mulai hari ini sampai Juli 2025," katanya.

Kop Des Merah Putih diharapkan dapat melakukan pengelolaan pada outlet atau gerai sembako,outlet gerai obat murah, apotek desa, outlet kantor koperasi, outlet unit usaha simpan pinjam koperasi (embrio Kop Bank), outlet klinik desa, outletcold storage, serta distribusi logistik.

Baca Juga: Pemerintah Janjikan Akses Modal Untuk UMKM Yang Terlibat MBG

Menkop meyakini, keberadaan koperasi desa akan mampu memperpendek supply chain dan melancarkan distribusi barang dan jasa hingga ke tingkat desa. Sehingga dapat menekan biaya dengan lebih rendah hingga ke tingkat konsumen akhir.

Selain itu, keberadaan koperasi desa akan menjadi agregator bagi upaya mendorong peningkatan harga produk pertanian dari desa sekaligus menjadi stabilisator bagi inflasi.

"Kami berterima kasih atas arahan Bapak Presiden terkait Koperasi Desa Merah Putih ini, diharapkan koperasi menjadi konsolidator penggerak motor ekonomi dan pusat pertumbuhan perekonomian di desa. Koperasi adalah instrumen pemerataan pembangunan nasional," ucapnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar