01 Juli 2024
20:34 WIB
BEI: Perusahaan Yang Melantai Di Bursa Bayar Pajak Rp185,17 T Pada 2023
Nilai pajak yang dibayarkan oleh perusahaan tercatat pada 2023 sekitar 26% dari total pendapatan pemerintah tahun 2023.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Pegawai beraktivitas di main hall Bursa Efek Indonesia, Sudirman, Jakarta, Rabu (1/3/2023). ValidNewsID/Fikhri Fathoni
JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut industri pasar modal memiliki peran yang sangat penting untuk mendorong pertumbuhan perekonomian negara. Salah satunya tercermin dari total pajak yang bernilai fantastis yang dibayarkan oleh perusahaan tercatat pada tahun 2023.
Perusahaan tercatat berhasil membayar pajak sebesar Rp185,17 triliun, atau sekitar 26% dari total pendapatan pemerintah tahun 2023.
Kontribusi pasar modal Indonesia bagi negara tercermin dari total nilai pajak yang dibayarkan oleh perusahaan tercatat pada tahun 2023, yaitu sejumlah Rp185,17 triliun, atau sekitar 26% dari total pendapatan pemerintah tahun 2023," kata Iman di Main Hall BEI, Jakarta, Senin (1/7).
Selain itu, pembagian dividen oleh perusahaan tercatat kepada para investor juga meningkat pada tahun 2023 menjadi sebesar Rp366,6 triliun, atau naik sebesar 42,6% apabila dibandingkan dengan tahun 2019.
Iman mengatakan, sebagai host of growth dalam pengembangan bisnis dan pendanaan perusahaan, pasar modal telah menghimpun dana melalui pelbagai pilihan efek dan aksi korporasi yang dilakukan perusahaan.
"Jika kita bandingkan dengan perbankan, dari tahun 2019, pasar modal mencapai akumulasi total fund raised atau pencapaian dana sebesar Rp479,42 triliun, atau tumbuh sebesar 35,20% secara tahunan (yoy)," ungkap Iman.
Baca Juga: BEI Ungkap Alasan Belum Suspensi Hingga Delisting Saham INAF
Sementara itu, di periode yang sama, perbankan memiliki total pinjaman yang beredar sebesar Rp5,142 triliun, atau tumbuh sebesar 11,96% yoy.
Dengan demikian, perbandingan ini menunjukkan bahwa pasar modal adalah alternatif strategi pendanaan yang kompetitif.
Iman optimistis bahwa pasar modal yang maju dan stabil disertai kolaborasi yang baik antara pemerintah, sektor bisnis, dan masyarakat akan menciptakan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang inklusif dan berkelajutan.
Selain itu, pasar modal juga menciptakan lapangan kerja, memperbesar investasi, dan mendorong diversifikasi ekonomi.
IMS 2024
ILUNI PPIM FEB UI bekerja sama dengan BEI akan menyelenggarakan acara “Road to Indonesia Management Summit 2024” (IMS) putaran kedua dengan tema “Peran Pasar Modal dalam Peningkatan Pertumbuhan Investasi dan Pencapaian Indonesia Maju".
Khusus untuk acara utama IMS 2024, akan diselenggarakan pada pertengahan tahun ini dan akan membahas bagaimana pendekatan manajemen transformatif di berbagai organisasi bisnis, pendidikan, maupun pemerintahan dapat memberikan dampak positif dan signifikan bagi daya saing bangsa.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menilai tema "Peran Pasar Modal dalam Peningkatan Pertumbuhan Investasi dan Pencapaian Indonesia Maju" tepat dibahas di tengah situasi kondisi perekonomian saat ini.
Harapannya, industri pasar modal dapat mendukung pemerintah dalam mendorong peningkatan investasi dan menjawab tantangan dan dinamika perekonomian global dan domestik baik saat ini maupun saat masa depan.
"Kondisi perekonomian global masih terus dibayangi berbagai ketidakpastian. Mulai dari pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang diperkirakan melambat pada tahun 2024 dengan tingkat suku bunga yang masih tinggi serta meningkatnya harga minyak dunia. Hal ini membawa dampak yang cukup besar bagi pertumbuhan ekonomi secara global termasuk Indonesia. Ditambah lagi, eskalasi dari ketegangan geopolitik global," kata Inarno.
Sementara itu, dalam rangka memfasilitasi perusahaan dengan aset skala kecil atau menengah untuk memperoleh akses pendanaan dari pasar modal, OJK juga terus mendorong perluasan akses Securities Crowdfunding (SCF) yang memungkinkan UKM mendapatkan pendanaan dari investor melalui platform yang diselenggarakan oleh penyelenggara.
Selanjutnya, guna meningkatkan transparansi akuntabilitas integritas perusahaan tercatat di BEI, OJK telah menerbitkan kebijakan, di antaranya terkait penerapan pedoman tata kelola perusahaan terbuka, rencana dan penyelenggaran RUPS, kewajiban Direksi dan Dewan Komisaris, pengaturan Komite Audit serta Komite Nominasi dan juga Remunerasi.
OJK pun terus mendorong peningkatan basis investor melalui berbagai inisiatif bersama stakeholder. Beberapa langkah yang dilakukan, antara lain mendorong BEI untuk memperbanyak galeri investasi di seluruh Indonesia.
Kemudian, menyederhanakan proses pembukaan rekening, memberikan izin bagi perusahaan efek daerah, meningkatkan saluran distribusi dan digitalisasi pemasaran reksadana, serta meningkatkan partisipasi publik dalam IPO melalui Sistem Penawaran Umum Elektronik atau E-ipo.
Baca Juga: Persiapan Pajak Minimum Global, DJP Evaluasi Insentif Pajak Pengusaha
Kendati demikian, Inarno sadar bahwa upaya peningkatan basis investor tersebut tidak akan berjalan baik jika tidak didukung dengan penguatan integritas masyarakat, khususnya dalam rangka pelaksanaan perlindungan investor.
Oleh karena itu, dalam upaya untuk mewujudkan hal tersebut, antara lain dilakukan melalui penerapan notasi khusus dan papan pemantauan khusus, penegakan hukum, penerapan Disgorgement Fund, dan juga dana perlindungan investor, serta memfasilitasi pengaduan dari nasabah.
"Melalui berbagai upaya tersebut diharapkan pasar modal Indonesia dapat menjadi lebih kuat dan menarik bagi investor," ujar Inarno.
OJK optimistis dengan sinergi antara regulator, pelaku pasar, dan seluruh pemangku kepentingan termasuk didalamnya civitas akademika, dapat mencapai tujuan pasar modal Indonesia yang berdaya saing tinggi di kancah global.
Melalui penyelenggaran acara Road to Indonesia Management Summit 2024 ini, OJK berharap agar dapat menyatukan visi dan misi dalam mendukung pengembangan pasar modal Indonesia untuk terus bertumbuh menjadi lebih baik di masa yang akan datang.
"Saya yakin kolaborasi ini akan memperkuat fondasi pasar modal dan juga memberikan manfaat yang nyata bagi perekonomian nasional dan kesejahteraan masyarakat pada akhirnya. Semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat sebagaimana kita harapkan bersama," tutup Inarno.