c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

09 April 2025

18:20 WIB

BEI Catat Pertumbuhan 38 Ribu Investor Saham Saat Libur Lebaran 

BEI mencatat terdapat kenaikan jumlah investor pasar saham Indonesia selama periode libur Lebaran pada 28 Maret-8 April 2025. Investor pasar saham Indonesia ketambahan 38.676 SID.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

Editor: Khairul Kahfi

<p id="isPasted">BEI Catat Pertumbuhan 38 Ribu Investor Saham Saat Libur Lebaran&nbsp;</p>
<p id="isPasted">BEI Catat Pertumbuhan 38 Ribu Investor Saham Saat Libur Lebaran&nbsp;</p>

Ilustrasi - Sejumlah pengunjung duduk berlatar belakang pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Antara Foto/Sigid Kurniawan/aa

JAKARTA - Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik mengungkapkan, terdapat kenaikan jumlah investor pasar saham Indonesia selama periode libur Lebaran mulai 28 Maret sampai 8 April 2025. Pihaknya mencatat, investor pasar saham Indonesia bertambah 38.676 Single Investor Identification (SID) selama periode tersebut.

"Tetapi yang menarik, selama libur, tanggal 28 Maret sampai dengan 8 April, apakah ada pertumbuhan investor? Saya share satu data yang sangat menarik, tanggal 28 Maret sampai dengan 8 April, ada penambahan 38.676 investor saham saja," ujar Jeffrey kepada awak media, Jakarta, Rabu (9/4).

Baca Juga: Bursa Saham Diterpa Isu Negatif, Analis Imbau Investor Jangan 'Over Panic'

Menurutnya, pertumbuhan investor tersebut cukup mengesankan di tengah ketidakpastian global yang ada saat ini.

"Saya kira teman-teman bisa menginterpretasikan sendiri. Kenapa? Selama libur lebaran, di saat kondisi pasar global berfluktuasi demikian tingginya, terjadi penambahan jumlah investor saham yang sangat besar," tuturnya.

Selain pada masa tersebut, dirinya juga mengungkapkan total investor pasar modal Indonesia saat ini telah mencapai sebanyak 15.888.836 SID. Capaian ini terhitung bertambah sebanyak sekitar 1 juta investor dibandingkan awal 2025.

Investor ritel saat ini telah berkontribusi mencapai 45-47% dari Rata-Rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) di pasar saham Indonesia. Artinya, investor ritel telah berkontribusi signifikan terhadap RNTH.

Secara total, dia mengungkapkan, saat ini jumlah investor saham Indonesia telah mencapai sebanyak 6.744.128 SID, atau bertambah sebanyak 362.684 SID.

"Tentu ini adalah pencapaian atau pertumbuhan investor yang cukup menggembirakan bagi kita," katanya.

BEI menargetkan, penambahan sebanyak 2 juta investor baru setiap tahunnya, demi mencapai sebanyak 20 juta SID pada 2027, sesuai Roadmap Pasar Modal Indonesia 2023-2027.

Fundamental Ekonomi RI Masih Kuat
Di samping itu, Jeffrey meyakini, fundamental ekonomi RI masih sangat kuat di tengah ketidakpastian global. Hal ini dilihatnya dari raihan kinerja perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

"Kami juga meyakini fundamental perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia sampai saat ini juga masih kuat. Hal ini ditunjukkan dengan laporan keuangan yang sudah disampaikan kepada kami di Bursa Efek Indonesia," tuturnya.

Baca Juga: Kiat Agar Investor Tak Terjebak Saham "Nyangkut"

Dia menyebutkan, sampai 8 April 2025, paling tidak terdapat 738 perusahaan yang menyampaikan laporan keuangan. Dari 738 perusahaan itu, terdapat 703 laporan keuangan yang bisa dibandingkan dengan laporan tahun sebelumnya.

"Artinya, (sisa) 35 (laporan keuangan) itu mungkin adalah perusahaan tercatat baru yang tahun lalu belum menyampaikan laporan keuangan," terangnya.

Berdasarkan perbandingan laporan keuangan dari 703 perusahaan, BEI menyimpulkan terdapat pertumbuhan aset sebesar 6,31%, pertumbuhan ekuitas 7,91%, pertumbuhan pendapatan atau revenue 3,24%, dan pertumbuhan laba bersih 19,32%.

"Dari data tersebut menunjukkan bahwa tahun 2024 kemarin, perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Bank Indonesia secara agregat masih membukukan pertumbuhan yang baik," ucapnya. 

Ke depan, BEI berharap, kondisi positif di dalam negeri bisa turut menunjang kegiatan bisnis perusahaan tercatat di tahun ini. Sehingga laporan keuangan para emiten bisa lanjut positif.

"Tentu, kita berharap resiliensi itu tetap ada untuk sepanjang tahun 2025 ini, agar laporan keuangan di tahun 2025 ini juga semakin baik," imbuhnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar