c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

28 Agustus 2024

21:00 WIB

Kiat Agar Investor Tak Terjebak Saham "Nyangkut"

Berikut beberapa kiat yang bisa diterapkan para investor dalam berinvestasi saham agar terhindar dari saham nyangkut. Apa saja?

Penulis: Fitriana Monica Sari

<p>Kiat Agar Investor Tak Terjebak Saham <em>&quot;Nyangkut&quot;</em></p>
<p>Kiat Agar Investor Tak Terjebak Saham <em>&quot;Nyangkut&quot;</em></p>

Pekerja melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, (12/6/2023). ValidNewsID/Fikhri Fathoni

JAKARTA - Pengamat Pasar Modal Lanjar Nafi memberikan beberapa kiat yang bisa diterapkan para investor dalam berinvestasi saham agar terhindar dari saham nyangkut.

Saham nyangkut adalah istilah gaul yang santer dikenal di kalangan investor. Kondisi ini terjadi jika harga saat membeli saham yang dimiliki lebih rendah daripada harga jual saat ini.

"Ada enam kiat yang mesti diingat investor, yakni Pelajari, Tujuan, Analisis, Pantau, Diversifikasi, serta Tenang dan Disiplin," kata Lanjar Nafi kepada Validnews, Rabu (28/8).

Pertama, menurutnya, pelajari dasar-dasar investasi saham seperti memahami konsep dasar apa itu saham, bagaimana cara kerja pasar saham, dan risiko yang terkait.

Kedua, lanjut dia, tentukan tujuan investasi untuk jangka pendek atau panjang yang nantinya akan digunakan untuk penentuan strategi investasi.

Baca Juga: Ada Aturan Delisting Baru, BEI dan Analis Minta Emiten Buyback

Ketiga, lakukan analisis fundamental dengan melihat laporan keuangan dari segi pertumbuhan pendapatan, laba bersih dan rasio-rasio valuasi saham, seperti price earning ration (PER), price to book value (PBV), dan lain-lain. 

"Selain itu, analisis teknikal guna membantu menentukan timing dan momentum yang pas untuk membeli dan menjual," imbuhnya.

Keempat, pantau berita dan perkembangan terbaru dari perusahaan yang diinvestasikan, seperti laporan keuangan kuartalan, berita terkait industri, dan pengumuman penting lainnya.

Kelima, diversifikasi portofolio saham dengan menyebarkan alokasi investasi di beberapa saham pada sektor bisnis yang berbeda untuk mengurangi risiko.

Keenam atau yang terakhir, tetap tenang dan disiplin. Pasar saham bisa sangat fluktuatif. Hindari membuat keputusan impulsif berdasarkan emosi. 

"Tetap berpegang pada rencana investasi dan disiplin dalam mengeksekusinya," tutur Lanjar Nafi.

Baca Juga: Mengenal Delisting Saham dan Dampaknya ke Investor

Berdasarkan data Single Investor Identification (SID), jumlah investor pasar modal yang terdiri dari investor saham, obligasi, dan reksa dana dan surat berharga lainnya telah bertumbuh 1,28 juta sejak tahun 2023 menjadi 13,45 juta investor sampai dengan 9 Agustus 2024. 

Khusus untuk investor saham, terdapat peningkatan lebih dari 600 ribu investor saham menjadi 5,90 juta investor saham per 9 Agustus 2024.

Selain itu, partisipasi investor ritel masih tetap tinggi selama tahun 2024. Hal ini mencerminkan keyakinan investasi di pasar saham Indonesia masih cukup terjaga meski dihadapkan situasi ekonomi global dan domestik yang dipenuhi dengan ketidakpastian. 

OJK dan BEI optimistis dapat mencapai 20 juta investor pada 2027 mendatang. Hal ini sejalan dengan Roadmap Pasar Modal Indonesia 2023-2027 yang menargetkan jumlah investor pasar modal dapat mencapai 20 juta investor pada tahun 2027. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar