25 Oktober 2025
17:46 WIB
BEI: Ada 13 Perusahaan Di Pipeline IPO
BEI menyampaikan bahwa sampai dengan 23 Oktober 2025, telah tercatat 13 perusahaan dalam pipeline IPO atau pencatatan saham BEI.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Ilustrasi IPO. Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna bersama jajaran direksi PT Trimitra Trans Persada Tbk (BLOG) memantau pergerakan harga saham pada layar di Main Hall BEI, Jakarta, Kamis (10/07/2025). Antara/BEI
JAKARTA - Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna menyampaikan bahwa sampai dengan 23 Oktober 2025, telah tercatat 13 perusahaan dalam pipeline IPO atau pencatatan saham BEI.
Nyoman membeberkan klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017. Di antaranya, dua perusahaan skala kecil atau aset di bawah Rp50 miliar, enam perusahaan skala menengah atau aset antara Rp50 miliar sampai dengan Rp250 miliar, serta lima perusahaan skala besar atau aset di atas Rp250 miliar.
"Saat ini, per 23 Oktober 2025, pipeline pencatatan saham di BEI terdiri atas 13 perusahaan dalam pipeline IPO, terdiri dari dua perusahaan dengan aset skala kecil, enam perusahaan aset skala menengah, dan lima perusahaan aset skala besar," kata Nyoman kepada media yang dikutip Sabtu (25/10).
Baca Juga: BEI: Pipeline IPO Hingga Agustus Capai 8 Perusahaan, Didominasi Bahan Baku
Sayangnya, Nyoman tidak merinci sektor pipeline saham. Sehingga, tidak diketahui sektor mana yang mendominasi.
Selanjutnya untuk aksi korporasi right issue, per tanggal 23 Oktober 2025, masih terdapat satu perusahaan dalam pipeline right issue BEI.
Sedangkan per tanggal 23 Oktober 2025, sambung Nyoman, terdapat 23 emisi obligasi yang berasal dari 18 perusahaan.
Nyoman menjelaskan, jika dilihat dari komposisi pipeline, terdapat dua perusahaan yang menggunakan laporan keuangan per Juli 2025, sementara sisanya menggunakan laporan keuangan di semester I/2025, maka mayoritas calon perusahaan tercatat yang berada dalam pipeline saat ini diperkirakan melaksanakan pencatatan sahamnya pada tahun 2025.
"Hal itu dengan catatan tidak terdapat concern terkait penawaran umum dan pencatatan oleh OJK dan BEI mempertimbangkan perusahaan-perusahaan tersebut masih dalam review evaluator BEI dan OJK," terang dia.
Baca Juga: BEI: 22 Perusahaan IPO Himpun Dana Rp10,39 T; 10 Perusahaan Antre
Adapun saat ini, tidak terdapat calon perusahaan tercatat yang menggunakan laporan keuangan per September 2025.
"Kami senantiasa melakukan evaluasi pencatatan perusahaan tidak hanya dari sisi pemenuhan persyaratan pencatatan, namun juga dari sisi kinerja perusahaan secara komprehensif untuk memastikan perusahaan yang tercatat memiliki kualitas yang baik," tutur dia.
BEI berharap perusahaan-perusahaan yang saat ini berada di pipeline pencatatan saham dapat memenuhi hal tersebut, sehingga dapat memenuhi ekspektasi para pemangku kepentingan dan meramaikan pencatatan perdana saham pada sisa akhir tahun 2025 ini.