c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

03 September 2024

08:00 WIB

Begini Dampak Kebijakan Anti Dumping AS Terhadap Udang Indonesia

KKP mengungkapkan dampak penerapan kebijakan anti dumping AS terhadap komoditas udang Indonesia. AS diketahui menetapkan tarif bea masuk anti dumping untuk udang sebesar 6,3%.

Penulis: Erlinda Puspita

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Begini Dampak Kebijakan Anti Dumping AS Terhadap Udang Indonesia</p>
<p id="isPasted">Begini Dampak Kebijakan Anti Dumping AS Terhadap Udang Indonesia</p>

Ilustrasi sejumlah petambak memanen udang. Antara Foto/Oky Lukmansyah

JAKARTA - Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Budi Sulistyo mengungkapkan adanya pengenaan bea masuk anti dumping (AD) yang diterapkan oleh Amerika Serikat (AS).

Kebijakan ini diperkirakan bisa memberikan dampak psikologis dan ekonomi bagi eksportir udang Indonesia. Ini karena pemerintah AS pada 23 Mei 2024 telah memberlakukan AD sebesar 6,3% bagi eksportir udang Indonesia.

“Berdasarkan regulasi AS, seluruh eksportir udang Indonesia lainnya dikenakan tarif bea masuk anti dumping (AD) 6,3%,” ujar Budi dalam konferensi pers di Kantor KKP, Senin (2/9).

Pemberlakuan AD, kata Budi, bisa mempengaruhi eksportir udang Indonesia, sebab para eksportir belum berpengalaman menghadapi tuduhan AD sebelumnya.

Baca Juga: Amerika Serikat Jadi Pasar Utama Produk Perikanan RI

Tak hanya itu, pengenaan tarif AD sementara ini juga turut menyebabkan perubahan sistem pengiriman barang, yang semula berbasis cost, insurance, and freight (CIF), menjadi delivery duty paid (DPP).

“Itu menjadi beban eksportir Indonesia karena eskportir menanggung seluruh biaya pengiriman barang sampai ke tempat tujuan, termasuk bea masuk AD,” imbuh Budi.

Padahal, pasar ekspor udang Indonesia terbesar adalah AS. Dari data KKP, menurut Budi di periode Januari hingga Juni 2024, ekspor udang Indonesia ke AS mencapai 62,17 ribu ton atau setara US$477,29 juta. Capaian ini memang menurun 15,8% year on year (yoy) namun tetap saja berkontribusi terbesar dari total ekspor udang Indonesia, yakni dengan porsi kontribusinya sebesar 63,15%.

Sementara ekspor udang Indonesia ke AS pada tahun 2023 mencapai US$1,1 miliar atau 58,1% dari total ekspor perikanan Indonesia ke AS, serta sekitar 64,3% dari total nilai ekspor udang Indonesia ke dunia.

Budi menambahkan, kontribusi ekspor produk perikanan Indonesia ke AS terhadap total nilai ekspor non migas sebesar 8,2%. Kontribusi ekspor udang Indonesia ke AS terhadap ekspor non migas adalah 4,8%.

Baca Juga: Bebas Bea Masuk, Udang Indonesia Bisa Kuasai Pasar AS

Berlakunya AD ini juga diakui Budi bisa berpengaruh pada seluruh lini yang tergabung dalam industri tambak udang.

“Yang menjadi konsentrasi kita semua itu adalah akan ada terdampak pada 46.590 petambak Indonesia, kemudian juga ratusan ribu orang yang terkait di industri ini,” kata Budi.

Tercatat oleh KKP, sebanyak 403 unit pengolahan udang menjadi lapangan pekerjaan bagi sekitar 63 ribu pekerja. Dari jumlah tersebut, 70% di antaranya merupakan kaum perempuan.

Memang diakui Budi, terjadi penurunan impor udang oleh AS, baik dari Indonesia maupun dari negara eksportir lainnya. Ini terjadi karena salah satunya suku bunga di AS yang masih tinggi, dan masyarakat yang semakin selektif dalam memilih produk pangan, termasuk udang yang memiliki harga relatif tinggi.

Impor udang AS dari seluruh dunia untuk periode Januari-Juni 2024 sebesar US$2,7 miliar atau turun sebesar 10% dibandingkan periode yang sama di tahun 2023 lalu.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar