Basis Pemegang UOB Lady's Card Naik 95%

JAKARTA – UOB Indonesia mencatat pertumbuhan UOB Lady’s Card, baik dari sisi jumlah pemegang hingga transaksi. Khusus untuk transaksi, jumlahnya sudah kembali ke tingkat sebelum pandemi covid-19.

Sepanjang tahun 2019 hingga 2023, basis pemegang UOB Lady’s Card naik sebesar 95%. Kemudian, berdasarkan data pembelanjaan UOB Lady’s Card dari tahun 2020 hingga 2023, UOB Indonesia mencatat kenaikan sebesar 100% dalam transaksi untuk kuliner. Sementara itu, transaksi belanja telah kembali ke tingkat sebelum masa pandemi covid-19.

Consumer Banking Director UOB Indonesia Cristina Teh Tan, menilai hal itu membuktikan relevansi jangka panjang dari penawaran yang diberikan perusahaan terhadap beragam kebutuhan gaya hidup kaum perempuan.

UOB menyadari kaum perempuan Indonesia berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan membentuk masyarakat. Untuk itu, UOB Indonesia mengumumkan pembaruan UOB Lady’s Card, seiring dengan perayaan 35 tahun UOB Lady’s Card di Singapura, yang merupakan kartu kredit pertama di Asia Tenggara dengan fokus pada kaum perempuan.

Menurutnya, UOB Lady’s Card dirancang untuk menawarkan keuntungan, manfaat, serta inovasi terbaik di industri yang berupaya memenuhi kebutuhan dan preferensi kaum perempuan.

Baca Juga: UOB Indonesia Resmi Akuisisi Bisnis Perbankan Konsumer Citigroup

Pembaruan yang ditawarkan Lady’s Card menandai perjalanan panjang UOB dalam memberdayakan kaum perempuan modern kelas atas di seluruh kawasan untuk meraih gaya hidup yang penuh aspirasi.

"Pada saat kami merayakan 35 tahun sejak diperkenalkannya UOB Lady’s Card di Singapura, kami menegaskan kembali komitmen untuk memperjuangkan kemajuan dan kesuksesan kaum perempuan di mana pun mereka berada, seiring dengan upaya menjadi ‘Unstoppable Together’," kata Cristina dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (17/5).

Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa inklusi kaum perempuan berperan penting dalam perekonomian di Asia Tenggara.

Di Indonesia, misalnya, bisnis yang dipimpin kaum perempuan memiliki potensi ekonomi yang sangat besar dengan total peluang mencapai US$470 miliar.

"Bertolak dari peluang besar ini, UOB Lady’s Card memperbarui tagline-nya menjadi Unstoppable Together," imbuhnya.

Cristina menjelaskan, tagline Unstoppable Together mencerminkan peluang dan potensi tak terbatas yang dapat dicapai kaum perempuan melalui kolaborasi dan dukungan dalam ekosistem untuk berbagai peran yang mereka jalankan.

Seiring dengan kehidupan dinamis dan beragam peran yang dijalankan oleh kaum perempuan, UOB Lady’s Card menawarkan keunggulan dan keistimewaan yang disesuaikan dengan gaya hidup kaum perempuan, seperti akses eksklusif ke berbagai acara, talk show, atau pelatihan yang dapat meningkatkan keterampilan.

Manfaat Kesehatan dan Kecantikan 
Diluncurkan pada 2010, UOB Lady’s Card berfokus dalam memberikan manfaat kesehatan dan kecantikan kepada nasabah perempuan. Hal ini memberikan pemegang kartu pilihan untuk mendapatkan tiga kali poin reward dalam kategori yang selaras dengan prioritas gaya hidup yang mereka jalani, seperti fashion, department store, groceries dan e-ommerce.

"Untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi spesifik nasabah, UOB Lady’s Card memberikan promosi Lady’s Day setiap hari Rabu berupa potongan harga hingga 50% untuk kategori Kecantikan tertentu," terang Cristina.

Baca Juga: Akuisisi Bisnis Konsumer Citibank, UOB Indonesia Tambah Modal Rp1,5 T

Sementara itu, terkait medical bills, Card and Payment Head UOB Indonesia Herman Soesetyo mengatakan secara khusus kartu kredit ini tidak fokus ke ranah ini. Akan tetapi, secara general sudah mencakup keperluan tersebut.

"Ada beberapa program cicilan untuk fasilitas tersebut, jadi ada," ujar Herman.

Vice President & Head of Account Management Financial Institutions Mastercard Indonesia Wibawa Prasetyawan menambahkan, masalah kesehatan bukan cuma mengobati. Maka dari itu, lewat UOB Lady's Card bisa mendapatkan diskon 25% untuk olahraga golf.

"Perempuan-perempuan suka golf karena bisa menjaga kesehatan. Oleh karena itu, kami ingin wanita Indonesia sehat sebelum sakit," ungkapnya.