20 November 2023
17:50 WIB
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
JAKARTA - UOB mengumumkan penyelesaian akuisisi bisnis perbankan konsumer Citigroup di Indonesia dan integrasi penuh aset dan liabilitas Citibank Indonesia ke UOB Indonesia.
Dalam pengumuman resminya, disebutkan akuisisi ini menyusul selesainya proses integrasi di Malaysia dan Thailand pada November 2022 dan di Vietnam pada Maret 2023.
"Hal tersebut juga menandai keseluruhan akuisisi UOB atas bisnis perbankan konsumer Citigroup yang terdiri dari bisnis portofolio unsecured, dan secured, wealth management dan retail deposit di empat negara ASEAN," tulis UOB Indonesia, Senin (20/11).
Baca Juga: UOB Group Akuisisi Bisnis Konsumer Citigroup di Empat Negara
Atas akuisisi ini juga keseluruhan jumlah karyawan UOB bertambah sebanyak hampir 5.000 orang yang akan memperkuat tim bank.
"Dengan ekspansi organik, jangkauan ritel UOB di empat negara akan semakin luas didukung dengan basis nasabah ritel UOB di ASEAN yang mencapai hampir delapan juta. Hal ini mempercepat target pertumbuhan Bank dalam lima tahun ke depan," tulis UOB Indonesia lagi.
Lebih lanjut, UOB Indonesia berharap dapat terus melibatkan nasabah melalui pendekatan omni-channel, memperdalam kemampuan digital untuk mengakuisisi nasabah dan memenuhi kebutuhan perbankan dan gaya hidup nasabah, serta memberikan interaksi yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah.
"Seiring dengan meningkatnya tren kemakmuran masyarakat, UOB Indonesia juga akan meningkatkan produk dan solusinya yang didukung oleh jaringan UOB yang lebih besar dan perluasan ekosistem mitra untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi nasabah yang semakin berkembang," tutupnya.
Sebagai informasi, menurut laporan keuangan UOB Indonesia untuk semester pertama tahun 2023, laba bersih Bank UOB Indonesia mencapai Rp646,81 miliar. Pada periode yang sama, pendapatan bunga bersih Bank UOB Indonesia naik 23,52% yoy menjadi Rp2,72 triliun.
Sebelumnya, Citi Indonesia mengumumkan telah membukukan Laba Bersih sebesar Rp1,7 Triliun pada kuartal ketiga tahun 2023, meningkat sebesar 46% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Integrasi Bank dan e-Commerce, UOB dan Lazada Teken MoU
Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya pendapatan bunga bersih di lini bisnis institutional banking.
Total Aset Citi Indonesia meningkat sebesar 4,8% secara year-on-year menjadi Rp99 triliun, terutama ditopang oleh kenaikan kredit yang tumbuh sebesar 11,7%.
Rasio Kecukupan Likuiditas (LCR) dan Rasio Pendanaan Stabil Bersih (NSFR) Citi Indonesia tetap kuat di 265% dan 129%, di atas ketentuan minimum.
Citi Indonesia juga memiliki modal yang kuat dengan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebesar 30,5%.
Rasio Non-Performing Loan (NPL) gross tercatat stabil di 3% dan perusahaan terus memastikan kecukupan pencadangan kerugian penurunan nilai kredit yang sebagaimana tercermin dalam rasio NPL net sebesar 0,3%.