27 September 2025
16:19 WIB
Bappenas: Wujudkan Indonesia Emas 2045 Harus Dimulai Dengan Statistik Yang Benar
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Rachmat Pambudy mengatakan data statistik sangat dibutuhkan oleh para pengambil kebijakan.
Penulis: Ahmad Farhan Faris
Gedung Badan Pusat Statistik di Jakarta, Selasa (29/11/2022). ValidNewsID/Fikhri Fathoni
JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Rachmat Pambudy mengatakan statistik sangat dibutuhkan oleh para pengambil kebijakan. Untuk itu, Badan Pusat Statistik (BPS) tidak hanya mencatat tapi juga mengukur dampaknya.
“Statistik adalah matanya para pengambil kebijakan, telinganya para pengambil strategi pembangunan," kata Rachmat dilansir Antara pada Sabtu (27/9).
Menurut dia, Komisi XI yang membidangi keuangan, perencanaan pembangunan nasional, moneter, dan sektor jasa keuangan menyebut Bappenas sudah menghasilkan perencanaan yang baik.
Tapi perencanaan yang baik tidak cukup. Perencanaan yang baik harus dilaksanakan dengan baik. Selain itu, kata dia, perencanaan yang baik juga harus dirasakan dengan baik oleh para penerima manfaatnya.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi 5,12% Diragukan Banyak Pihak, BPS: Datanya Sudah Mantap
"Saya berbicara dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Bapak Maruarar Sirait atau Pak Ara, kalau bangun rumah tidak cukup hanya dihitung jumlahnya,” ujarnya.
Rachmat mengatakan dengan metodologi statistik yang terbaik, maka perasaan itu bisa diukur. Hal tersebut, kata dia, untuk mewujudkan Indonesia Emas pada 2045.
"Kalau cara-cara bekerja seperti itu kita laksanakan, Insya Allah 20 tahun yang akan datang, Indonesia Emas akan terwujud. Itu harus dimulai dengan statistik yang benar, statistik baik, dan benar statistik berdasarkan pada asas-asas kemanusiaan," pungkasnya.
Baca Juga: Indef Beberkan Kejanggalan Data BPS Soal Pertumbuhan Ekonomi 5,12%
Sementara itu, Menteri PKP Maruarar Sirait (Ara) mengatakan data Badan Pusat Statistik (BPS) menjadi fondasi tepat guna mencapai sasaran penyaluran program rumah bersubsidi.
Dirinya juga menyebut capaian program rumah subsidi yang berhasil melampaui target berkat dukungan data BPS.
"Saya tadi baru cek, sekarang sekitar 60 ribu buruh sudah menerima rumah subsidi. Itu semua berkat basis data yang kuat dari BPS. Saya percaya BPS sudah di jalur yang tepat. Saya doakan BPS makin dipercaya, makin menyala, dan tetap menjadi acuan utama pembangunan nasional," kata Ara.