c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

15 September 2025

19:40 WIB

Bappenas: Pembangunan Giant Sea Wall Selamatkan Indonesia

Bappenas menyatakan pembangunan Giant Sea Wall untuk menyelamatkan Indonesia. Begini hitung-hitungan Bappenas.

Penulis: Ahmad Farhan Faris

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Bappenas: Pembangunan <em>Giant Sea Wall</em> Selamatkan Indonesia</p>
<p id="isPasted">Bappenas: Pembangunan <em>Giant Sea Wall</em> Selamatkan Indonesia</p>

Pekerja menggunakan ekskavator, membangun tanggul laut di Cilincing, Jakarta. Proyek raksasa tembok laut yang membentengi pulau Jawa, seperti ini akan dibangun untuk tujuan serupa, ke depan. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy mengungkapkan proyek pembangunan giant sea wall (GSW) akan menyelamatkan Indonesia. Menurut dia, giant sea wall adalah model baru pengembangan kawasan baru.

Hal itu disampaikan Pambudy saat Peluncuran Dokumen Kebijakan Perkotaan Nasional 2045 di Kantor Bappenas, Jakarta pada Senin (15/9). Dalam acara tersebut, hadir Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti, serta Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah.

“Ketika Bapak AHY diminta menghadap Bapak Presiden, bahwa sekarang ada program baru giant sea wall,” kata Pambudy di Kantor Bappenas.

Ia menjelaskan, proyek tersebut harus didahulukan. Pasalnya, berdasarkan perhitungan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), kata Pambudy, produk domestik bruto (PDB) nasional sebesar 56% berada di Pulau Jawa. Dari angka tersebut, 70% berada di wilayah pantai utara.

Baca Juga: Airlangga: RI Tawarkan Proyek Giant Sea Wall Rp1.314 T Ke Negara Lain

“Dari 100% PDB kita, 26% ada diaglomerasi Jakarta dan sekitarnya dan 18% ada di Jakarta. Jadi penyelamatan infrastruktur wilayah Pantai Utara Jakarta adalah menyelamatkan Indonesia,” jelas Pambudy.

Maka dari itu, Pambudy menekankan saat ini Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto memberikan kesempatan kepada Kabinet Merah Putih yang bergerak di bidang infrastruktur untuk membuat sejarah baru, di antaranya mengubah perkotaan nasional menuju perkotaan berkelanjutan.

“Memang dimulainya dari Jawa. Tapi dari Jawa ini lah menjadi semacam landmark bagi pembangunan perkotaan Indonesia ke depan,” ujarnya.

Untuk diketahui, Presiden Prabowo Subianto mengangkat Laksamana Madya TNI (Purn) Didit Herdiawan Ashaf sebagai Kepala Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa (Pantura).

Baca Juga: Investor Belanda Jajaki Keikutsertaan Bangun Giant Sea Wall

Pengangkatan itu dilaksanakan di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/8) pagi, sesuai dengan surat Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 76P Tahun 2025 tentang Pengangkatan Kepala dan Wakil Kepala Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa.

Sementara, Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyatakan, giant sea wall atau tanggul laut raksasa menjadi infrastruktur vital untuk melindungi kawasan pantai utara Pulau Jawa dari ancaman rob dan perubahan iklim ekstrem.

“Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah untuk segera memulai pembangunan tanggul laut sebagai proyek strategis nasional,” jelas Seskab Teddy di Jakarta, Kamis (12/6), dikutip dari Antara.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar