c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

29 Agustus 2025

17:17 WIB

Bappenas Luncurkan Sapi Merah Putih, Revolusi Genetik Sapi Perah RI

Kementerian PPN/Bappenas bekerja sama dengan PT Moosa Genetika Farmindo dan IPB membuka revolusi baru membangun sapi perah nasional berbasis kemampuan genetik.

<p>Bappenas Luncurkan Sapi Merah Putih, Revolusi Genetik Sapi Perah RI</p>
<p>Bappenas Luncurkan Sapi Merah Putih, Revolusi Genetik Sapi Perah RI</p>
Menteri PPN/Bappenas Rachmat Pambudy (kanan) dalam acara Peluncuran Sapi Merah Putih di Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (29/8/2025). Antara/M. Baqir Idrus Alatas 

JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy mengatakan, kerja sama pihaknya dengan PT Moosa Genetika Farmindo dan Institut Pertanian Bogor (IPB) membuka revolusi baru membangun sapi perah nasional berbasis kemampuan genetik.

“Peluncuran Sapi Merah Putih pada pagi hari ini akan menjadi peluang membuka revolusi baru membangun sapi perah berbasis kemampuan genetik para ahli-ahli di Indonesia,” ucapnya dalam acara Peluncuran Sapi Merah Putih di Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (29/8) melansir Antara.

Baca Juga: Pemerintah Targetkan Konsumsi Susu Per Kapita Naik Jadi 20,1 Kg/Tahun

Sebagai informasi, Sapi Merah Putih merupakan program peningkatan genetik yang dirancang untuk memperkuat industri sapi perah Indonesia dengan fokus pada sistem peternakan rakyat.

Menteri PPN/Kepala Bappenas menjadi inisiator dari program ini, mengingat dirinya juga merupakan akademisi di bidang agribisnis dan guru besar di IPB.

Program ini bertujuan untuk mengembangkan sapi perah yang lebih produktif dan tangguh terhadap kondisi tropis, dengan memanfaatkan plasma nutfah lokal yang telah beradaptasi.

Saat ini, konsumsi susu di Indonesia terus meningkat hingga sekitar 4,5 juta ton per tahun. Namun, produksi dalam negeri hanya mampu memenuhi 20% atau sekitar 0,9 juta ton, sehingga 80% sisanya dipenuhi oleh impor.

Adapun populasi sapi perah nasional sekitar 540 ribu ekonomi yang 80% di antaranya berasal dari peternakan rakyat dengan kepemilikan kurang dari 10 ekor, dan produktivitas rata-rata 10-12 liter per ekor per hari, jauh di bawah potensi optimal.

Baca Juga: Produksi Susu Segar Masih Banyak Kendala, Ini Penjelasan Kementan

Untuk memenuhi kebutuhan susu nasional secara mandiri, populasi sapi perah perlu ditingkatkan hingga 4-5 kali lipat yang bergantung pada proses reproduksi dan perbaikan genetik.

Salah satu langkah strategis dalam peningkatan genetik adalah apa yang disebut Seleksi Genomik (Genomic Selection/GS), metode seleksi berbasis informasi genetik dan perhitungan Nilai Pemuliaan Diperkirakan genomik (genomic Estimated Breeding Value/gEBV).

GS memungkinkan identifikasi sifat unggul seperti produksi sapi, ketahanan terhadap penyakit tropis, efisiensi pakan, dan adaptasi terhadap lingkungan panas secara lebih cepat dan akurat.

Baca Juga: Menkop Ungkap 7 Tantangan Produksi Susu Sapi Lewat Koperasi

Hal ini mengingat, kondisi peternakan rakyat di Indonesia secara umum tak memiliki catatan produksi memadai, tujuan usaha yang berbeda-beda, serta manajemen beragam.

“Nanti akan saya laporkan lagi kepada Bapak Presiden setelah ekosistemnya terbentuk. Ekosistem yang pertama untuk membangun sapi perah pertama-tama harus ada bibitnya, kemudian harus ada dukungan teknologi pengembangannya sudah ada,” ungkap Kepala Bappenas.

Pendanaan Sapi Merah Putih Tak Gunakan APBN
PT Moosa Genetika Farmindo memperoleh dukungan pendanaan dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dalam program Sapi Merah Putih. Rachmat Pambudy memastikan PT Moosa siap mengembangkan program ini.

“Di sini tidak pakai uang APBN, ini bebas APBN. Kolaborasi ini dari, oleh, dan untuk Indonesia Raya,” ujar Kepala Bappenas.

Baca Juga: Produksi Susu Segar Anjlok dan Impor Melonjak, Ini Alasannya

Beberapa hal menjadi poin utama dalam kerja sama antar berbagai pemangku kepentingan tersebut ialah pengembangan dan pemanfaatan teknologi genetika sapi lokal, peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan ekosistem pendukung pengembangan Pedet Sapi Merah Putih.

Selain itu, pengembangan proyek percontohan berbasis tematik, holistik, integratif dan spasial, pertukaran dan pemanfaatan data, hingga kegiatan lain untuk mendukung perencanaan pembangunan.

Sebagai informasi tambahan, PT Moosa merupakan perusahaan bioteknologi yang berfokus pada peningkatan genetik sapi lokal dan sapi perah melalui teknologi reproduksi hewan, serta molekuler modern.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar