c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

28 September 2024

09:12 WIB

Balik Arah, Asing Lepas Instrumen Investasi RI Rp9,73 T Pekan Ini

Capaian ini terpantau turun cukup dalam ketimbang pekan lalu, saat investor asing mengoleksi instrumen invetasi lokal hingga Rp25,6 triliun.  

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Balik Arah, Asing Lepas Instrumen Investasi RI Rp9,73 T Pekan Ini</p>
<p id="isPasted">Balik Arah, Asing Lepas Instrumen Investasi RI Rp9,73 T Pekan Ini</p>

Petugas menunjukkan uang dolar AS di salah satu gerai penukaran uang asing di Jakarta, Selasa (10/10/2023). Antara Foto/Bagus Ahmad Rizaldi

JAKARTA - Asisten Gubernur Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono melaporkan, investor asing terpantau kembali melepas instrumen investasi RI sebesar Rp9,73 triliun di pekan ini.

Capaian ini terpantau turun cukup dalam ketimbang pekan lalu, saat investor asing mengoleksi instrumen invetasi lokal hingga Rp25,6 triliun. Seluruh instrumen investasi mulai dari saham, SBN, hingga SRBI cenderung dilepas sepanjang pekan ini.

“Berdasarkan data transaksi 23-26 September 2024, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp9,73 triliun; terdiri dari jual neto sebesar Rp2,88 triliun di pasar saham, Rp1,30 triliun di pasar SBN, dan Rp5,55 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI),” jelasnya dalam keterangan resmi yang diterima, Jakarta, Jumat (27/9).

BI mencatat, sepanjang tahun berjalan mengacu data setelmen hingga 26 September 2024 (year-to-date/ytd), asing tercatat masih dominan mengoleksi SRBI. Pada periode ini, nonresiden monerahkan beli neto sebesar Rp193,60 triliun di SRBI, Rp57,13 triliun di pasar saham, dan Rp31,07 triliun di pasar SBN.

Baca Juga: Meloncat, BI Catat Asing Borong Instrumen Investasi Rp25,60 T Pekan Ini

Sementara, spesifik semester II/2024 hingga 26 September 2024, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp56,79 triliun di pasar saham, Rp65,03 triliun di pasar SBN dan dan Rp63,25 triliun di SRBI.

“Premi credit default swap atau CDS Indonesia lima tahun per 26 September 2024 sebesar 67,36 basis poin (bps), naik dibandingkan 20 September 2024 yang sebesar 67,28 bps,” sebutnya.

Kemudian, yield SBN 10 tahun bergerak naik tipis ke level 6,47% pada Jumat pagi (27/9), setelah sehari sebelumnya juga sudah bergerak naik ke level 6,44%. Adapun range imbal hasil tersebut bergerak lebih rendah ketimbang pekan lalu yang bergerak lebih tinggi di kisaran 6,44-6,53% jelang libur akhir pekan lalu.

Per akhir Kamis (26/9), hasil pantauan BI, Indeks Dolar DXY terpantau bergerak melemah menuju level 100,56 poin terhadap pergerakan enam mata uang negara utama lainnya, yakni Euro Eropa, Yen Jepang, Poundsterling Britania Raya, Dolar Kanada, Krona Swedia, dan Franc Swiss.

Meski, Erwin tuturkan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terpantau melemah tipis sebesar Rp10 jelang libur akhir pekan ini. Rupiah pada level (bid) Rp15.160 per dolar AS pada akhir Kamis (26/9) dan dibuka level bid Rp15.070 per dolar AS pada Jumat pagi (27/9).

Baca Juga: BI: Pekan Ini Asing Masih Lepas Instrumen Investasi RI Rp1,31 T

Selanjutnya, Erwin juga menginformasikan, imbal hasil atau yield surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS (US Treasury Note/UST) dengan tenor 10 tahun juga terpantau mengalami kenaikan per kamis (26/9). “Yield US Treasury Note 10 tahun naik ke level 3,796%,” paparnya.

Ke depan, bank sentral akan terus menjalin koordinasi dengan semua pemangku kepentingan untuk menjaga stabilitas makroekonomi Indonesia. Hal ini dilakukan untuk menjaga ketahanan ekonomi eksternal RI yang tengah berlangsung saat kini.

“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” ungkapnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar