c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

14 September 2024

08:07 WIB

BI: Pekan Ini Asing Masih Lepas Instrumen Investasi RI Rp1,31 T 

Catatan Bank Indonesia,  investor asing terpantau masih lanjut menjual instrumen investasi lokal sebesar Rp1,31 triliun pada 9-12 September 2024. 

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">BI: Pekan Ini Asing Masih Lepas Instrumen Investasi RI Rp1,31 T&nbsp;</p>
<p id="isPasted">BI: Pekan Ini Asing Masih Lepas Instrumen Investasi RI Rp1,31 T&nbsp;</p>

Petugas menunjukkan uang dolar AS di salah satu gerai penukaran uang asing di Jakarta, Selasa (10/10 /2023). Antara Foto/Bagus Ahmad Rizaldi

JAKARTA - Asisten Gubernur Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono melaporkan, investor asing terpantau masih lanjut menjual instrumen investasi lokal sebesar Rp1,31 triliun pada 9-12 September 2024. Raihan pembelian aset ini terpantau masih cenderung negatif seperti pekan lalu yang dengan jual neto sebesar Rp2,49 triliun.

Menariknya, investor asing sudah cukup pede mengakumulasi beli aset saham di dalam negeri sepanjang pekan ini. Sebaliknya, instrumen aset investasi negara seperti SBN cenderung dilepas. Begitu pula, SRBI yang dijual asing lebih besar.

“Berdasarkan data transaksi 9-12 September 2024, nonresiden tercatat jual neto Rp1,31 triliun; terdiri dari jual neto Rp0,18 triliun di pasar SBN, beli neto sebesar Rp2,46 triliun di pasar saham dan jual neto Rp3,59 triliun di pasar Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI),” jelasnya dalam keterangan resmi yang diterima, Jakarta, Jumat (13/9).

Baca Juga: BI: Investor Asing Lepas Instrumen Investasi Rp2,49 T Pekan Ini

BI mencatat, sepanjang tahun berjalan mengacu data setelmen hingga 12 September 2024 (year-to-date/ytd), asing tercatat masih dominan mengoleksi SRBI di pasar portofolio RI. Di mana nonresiden menorehkan beli neto sebesar Rp184,03 triliun di SRBI, Rp31,47 triliun di pasar saham, dan Rp10,37 triliun di pasar SBN.

Spesifik per semester II/2024, hingga 12 September 2024, nonresiden tercatat melanjutkan inflows sebesar Rp44,33 triliun di pasar SBN, beli neto sebesar Rp31,13 triliun di pasar saham, dan beli neto sebesar Rp53,68 triliun di pasar SRBI.

“(Sementara itu), premi credit default swap atau CDS Indonesia lima tahun per 12 September 2024 sebesar 69,63 basis poin (bps), turun dibandingkan 6 September 2024 sebesar 70,45 bps,” sebutnya.

Kemudian, yield SBN 10 tahun bergerak turun tipis ke level 6,57% pada Jumat pagi (13/9), setelah sehari sebelumnya bergerak turun ke level 6,58%. Adapun range imbal hasil tersebut bergerak lebih rendah ketimbang pekan lalu yang bergerak lebih tinggi di kisaran 6,59-6,63% jelang libur akhir pekan lalu.

Per akhir Kamis (12/9), hasil pantauan BI, Indeks Dolar DXY terpantau bergerak menguat menuju level 101,37 poin terhadap pergerakan enam mata uang negara utama lainnya, yakni Euro Eropa, Yen Jepang, Poundsterling Britania Raya, Dolar Kanada, Krona Swedia, dan Franc Swiss.

Kendati begitu, Erwin menuturkan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terpantau menguat sebesar Rp25 jelang libur akhir pekan ini. Rupiah pada level (bid) Rp15.425 per dolar AS pada akhir Kamis (12/9) dan dibuka level bid Rp15.400 per dolar AS pada Jumat pagi (13/9).

Baca Juga: Mandiri Sekuritas: Imbal Hasil Investasi di Pasar Obligasi Bisa Tembus 15%

Selanjutnya, Erwin juga menginformasikan, imbal hasil atau yield surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS (US Treasury Note/UST) dengan tenor 10 tahun juga terpantau mengalami penurunan per kamis (12/9). “Yield US Treasury Note 10 tahun turun ke level 3,674%,” paparnya.

Ke depan, bank sentral akan terus menjalin koordinasi dengan semua pemangku kepentingan untuk menjaga stabilitas makroekonomi Indonesia. Hal ini dilakukan untuk menjaga ketahanan ekonomi eksternal RI yang tengah berlangsung saat kini.

“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” ungkapnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar