22 Agustus 2023
19:43 WIB
Penulis: Aurora K MÂ Simanjuntak
SURAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia optimistis target investasi senilai Rp1.400 triliun akan tercapai tahun ini.
Bahlil menyampaikan hal itu dalam pidatonya di hadapan sedikitnya 10.000 mahasiswa baru Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Jawa Tengah. Ia menyanggupi target yang telah ditetapkan tahun ini, yang angkanya naik dari target tahun lalu yang sejumlah Rp1.200 triliun.
"Presiden meminta kepada saya naikkan target investasi harus menjadi Rp1.400 triliun. Saya janji kepada kalian, Insya Allah investasi kita akan mencapai Rp1.400 triliun untuk pertumbuhan ekonomi kita di atas 5%," katanya dalam Kuliah Umum di UNS, Selasa (22/8).
Kementerian Investasi/BKPM mencatat realisasi investasi sepanjang Januari-Juni 2023 sejumlah Rp6787,7 triliun. Angka tersebut tumbuh sebesar 16,1% secara tahunan (year on year/yoy). Adapun realisasi investasi itu dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 849.181 orang.
Berdasarkan jenisnya, investasi terbagi menjadi 2, yaitu penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN).
Baca Juga: Sudah 48,5%, Pemerintah Yakin Target Investasi 2023 Tercapai
Pada semester I/2023, PMA mendominasi dengan capaian Rp363,3 triliun dan tumbuh sebesar 17,1% dibandingkan semester I/2022. Kemudian, PMDN terkumpul sejumlah Rp315,4 triliun atau tumbuh sebesar 15% yoy.
Kementerian Investasi/BKPM mencatat para investor asing banyak menanam PMA di sektor industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya senilai US$5,4 miliar.
Untuk lokasi PMA, paling tertinggi adalah di Jawa Barat senilai US$4,5 miliar. Adapun Top 5 negara penanam modal terbanyak sepanjang Januari-Juni 2023 terdiri dari Singapura senilai US$7,7 miliar, Tiongkong US$3,8 miliar, Hong Kong US$3,5 miliar, Jepang US$2 miliar, dan Amerika Serikat US$1,6 miliar.
Sementara itu, PMDN paling banyak di sektor usaha pertambangan dengan nilai investasi Rp39,4 triliun. Untuk lokasinya, PMDN tertinggi berada di DKI Jakarta, yakni dengan nilai investasi sejumlah Rp40,6 triliun.
Selanjutnya, berdasarkan sektoral, realisasi investasi juga terbagi menjadi 2, yaitu penanaman modal di Pulau Jawa dan luar Jawa.
Baca Juga: Semester I 2023, Investasi Industri Manufaktur Capai Rp270,3 Triliun
Pada Januari-Juni 2023, investasi di luar Jawa mendominasi dengan capaian Rp354,9 triliun dan itu tumbuh 16,1% yoy. Sementara investasi di Pulau Jawa sejumlah Rp323,8 triliun atau tumbuh sebesar 16,1% yoy.
Bahlil kembali menerangkan, realisasi investasi senilai Rp1.400 triliun pada tahun fiskal 2023 dibutuhkan untuk menjaga laju perekonomian dalam negeri tetap berada di atas 5%. Ia menyampaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2023 berada di level 5,17%, dan itu perlu dijaga.
Ia juga mengeklaim laju pertumbuhan domestik merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Itu dikarenakan level pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalahkan beberapa negara maju di tengah terjadinya krisis global. Di antaranya Amerika Serikat yang pertumbuhan ekonominya sebesar 2,7%, Korea Selatan sebesar 0,87%, lalu negara Eropa dan Jepang.
"Kita itu selevel dengan China [6,3%] dan India, [meski] krisis global itu terjadi," ujar Bahlil.