22 Juli 2023
17:04 WIB
JAKARTA - Sektor industri manufaktur mencatatkan realisasi sebesar Rp270,3 triliun sepanjang semester I 2023. Capaia ini naik 17% dibandingkan capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya (yoy).
Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, capaian investasi sektor manufaktur itu menyumbang 39,8% dari total realisasi investasi di tanah air periode Januari-Juni 2023 yang mencapai Rp678,7 triliun.
“Kita bisa lihat pada periode yang sama di tahun lalu, angkanya mencapai Rp230,8 triliun, sedangkan di tahun ini mencapai Rp270,3 triliun. Ini menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan di Jakarta, Sabtu (22/7).
Menperin mengatakan, pihaknya akan terus mengupayakan agar sektor industri nonmigas meningkatkan realisasi investasi di Indonesia. “Kementerian Perindustrian (Kemenperin) selalu membuka diri bagi para pelaku industri yang membutuhkan dukungan dalam rangka memperluas bisnisnya di Indonesia,” imbuh Agus.
Pemerintah juga terus proaktif untuk menarik minat para investor nasional dan global, dengan menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi para pelaku usaha. Peluang investasi pun terus dikejar, dengan prioritas bagi industrialisasi berbasis hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah.
“Kami juga mendorong agar peningkatan investasi dapat memberikan manfaat pada akselerasi transformasi teknologi 4.0, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), serta pengembangan industri hijau,” jelas Menperin.
Meningkatnya realisasi investasi hingga Juni 2023, lanjutnya, merupakan salah satu indikasi yang menunjukkan tumbuhnya perekonomian Indonesia. Menperin menilai, sinyal positif ini sejalan dengan angka-angka positif yang ditunjukkan oleh indikator lainnya.
“Seperti kita lihat pada Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan Juni 2023 dengan angka 53,93, serta Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur yang tercatat pada 52,5, peningkatan investasi di industri pengolahan nonmigas juga menunjukkan optimisme para pelaku industri. Karenanya, kami bertekad menjaga kepercayaan ini dengan terus memberikan dukungan kepada sektor industri di Indonesia,” ujar Menperin.
Secara rinci, pada kuartal II 2023, realisasi investasi secara keseluruhan mencapai Rp349,8 triliun, meningkat 15,7% yoy. Industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya masuk dalam lima besar subsektor dengan realisasi investasi tertinggi, yaitu mencapai Rp42,4 triliun.
Subsektor lain yang juga menunjukkan realisasi investasi tinggi antara lain industri makanan, industri kimia dan farmasi industri tekstil, serta industri karet dan plastik. Dalam periode tersebut, terserap sebanyak 464.289 orang tenaga kerja. Sementara itu, realisasi investasi di luar Jawa mencapai Rp182 triliun, mendominasi keseluruhan investasi sebesar 52 %.
“Persebaran investasi semakin merata dengan tumbuhnya kawasan-kawasan industri di seluruh Indonesia. Dapat kita lihat, realisasi investasi di Sulawesi Tengah berada pada peringkat keempat di kuartal II 2023, sebesar Rp26,6 triliun,” tuturnya.
PMA dan PMDN
Sebelumnya, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi investasi sepanjang semester pertama 2023 mencapai Rp678,7 triliun. Angka tersebut mencapai 48,5% dari target yang ditetapkan Presiden Jokowi sebesar Rp1.400 triliun. Capaian realisasi investasi semester I 2023 tersebut, juga tumbuh 16,1% dibandingkan capaian pada periode sebelumnya dan menyerap 849.181 orang.
"Jadi alhamdulillah, badan saya tidak jadi pendek lagi. Insya Allah saya kok jadinya optimistis ya karena kita sudahi satu semester, ini bisa mencapai Rp1.400 triliun. Insya Allah mohon doa," kata Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Jika dirinci, sepanjang Januari-Juni 2023, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp363,3 triliun (53,5%) dan realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp315,4 triliun (46,5%). Proyek investasi di paruh pertama tahun 2023 ini tersebar paling banyak di Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Tengah dan Banten.
Realisasi investasi Semester I 2023 tersebar di sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya. Keumdian transportasi, gudang dan telekomunikasi; pertambangan; perumahan, kawasan industri dan perkantoran; serta industri kimia dan farmasi.
Singapura, China, Hong Kong, Jepang dan Amerika Serikat tercatat sebagai lima negara teratas yang paling banyak menanamkan modal di Indonesia sepanjang Semester I 2023.
Berdasarkan lokasi proyek, realisasi investasi kuartal II 2023 tersebar di Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Tengah dan Banten. Adapun sebaran sektornya yakni transportasi, gudang dan telekomunikasi; industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya; pertambangan; perumahan, kawasan industri dan perkantoran; serta listrik, gas dan air.
Lima negara yang paling banyak menanamkan modalnya di Indonesia sepanjang periode April-Juni 2023 secara berurutan yaitu, Singapura, China, Hong Kong, Jepang dan Malaysia.
Suhu Politik
Bahlil pun berharap, ke depan, suhu politik di tahun politik bisa tetap dijaga tetap stabil agar tidak berdampak pada sikap wait and see para investor dalam menanamkan modalnya di Indonesia.
“Sebagaimana arahan Presiden Jokowi, sekalipun ini masuk dalam tahun politik, tapi kalau boleh politiknya itu nggak boleh panas, supaya kita menjaga stabilitas dan kita memperkecil wait and see dari investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia,” cetusnya.
Bahlil juga berharap proses-proses tahapan Pemilu yang tengah dan akan berlangsung pada tahun ini dan tahun depan bisa berjalan kondusif. Lagi-lagi, hal itu diharapkan agar tidak mempengaruhi sikap investor yang biasanya cenderung wait and see di tahun politik.
“Ya kalau ada dinamika di partai, ada proses Munas, ya harus baik-baik. Pilpres ya jangan juga terlalu banyak tegang-tegang. Kita santai saja, nikmati saja, politik itu kan seni. Nikmati saja,” tuturnya.