07 April 2025
10:17 WIB
Bahlil Rencanakan Penambahan Enam SPBUN Di Maluku
Jadi provinsi penghasil ikan laut terbesar kedua di Indonesia, Maluku butuh lebih banyak SPBUN.
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Fin Harini
Petugas mengisi solar subsidi untuk nelayan di SPBUN 38.45217 yang dikelola koperasi Wana Pantai Tir s di Desa Limbangan, Juntinyuat, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (15/10/2024). Sumber: AntaraFoto/Dedhez Anggara
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia berencana menambah enam Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) di Provinsi Maluku.
Rencana itu menyusul adanya permintaan warga setempat yang disalurkan lewat pemerintah daerah. Masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan di Maluku, jelas Bahlil, ingin ada kelancaran ketersediaan bahan bakar untuk melaut.
"Ada permohonan untuk penambahan SPBU untuk nelayan. Jadi enam yang akan kita bangun lagi untuk SPBU untuk nelayan. Supaya saudara-saudara kita yang mata pencahariannya nelayan bisa mendapatkan minyak dengan gampang, tidak terlalu susah," kata dia lewat keterangan tertulis yang diterima Validnews, Senin (7/4).
Menteri Bahlil mengatakan 92,4% atau 658.294 km2 dari 712.479 km2 luasan Provinsi Maluku merupakan lautan. Tak heran, banyak masyarakat Maluku yang menggantungkan hidupnya dengan mencari ikan di laut.
Baca Juga: Bahlil Cek Kesiapan SPBUN Di Ambon Untuk Pasok Energi Saat Nataru
Provinsi Maluku sendiri diketahui merupakan penghasil ikan laut terbesar kedua di Indonesia. Catatan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menunjukkan Maluku menghasilkan sebanyak 513.048 ton produksi perikanan tangkap laut pada tahun 2023 lalu.
Saat ini, baru ada lima SPBUN kelolaan PT Pertamina yang tersebar di Ambon, Maluku Tengah, Tual, Kepulauan Tanimbar, serta Kepulauan Aru, yang mendukung kegiatan nelayan.
Salah satu SPBUN yang telah beroperasi ialah SPBUN 88.97501 di Tulehu, Maluku Tengah. SPBUN tersebut menjajakan sederet jenis BBM mulai dari Biosolar, Dexlite, Pertalite, serta Pertamax.
Konsumen utama SPBUN di Tulehu itu ialah nelayan kapal ketinting kecil atau longboat yang menggunakan BBM jenis Pertalite, serta kapal cumi-cumi dan tuna yang umumnya mengonsumsi Biosolar.
Adapun rencana penambahan enam SPBUN tersebut bakal tersebar dua titik di Maluku tengah, dua titik di Sumba Barat Daya, serta dua titik di Kota Ambon. Keseluruhan lokasi itu, jelas Bahlil, telah mendapat lampu hijau dari pihak PT Pertamina.
Baca Juga: Dear Koperasi Nelayan, Ini Prosedur Untuk Bangun SPBU Nelayan
"Pak Bupati Maluku Tengah minta tambahan SPBU Nelayan, dan kita juga tadi sudah sepakati untuk menambah beberapa pompa bensin untuk nelayan dan dari PT Pertamina Patra Niaga sudah oke ini semua. Itu janji saya lagi, tapi tagihnya nanti tunggu beberapa bulan ya," ucap Menteri Bahlil.
Dengan adanya penambahan enam titik baru, ke depannya Provinsi Maluku akan memiliki 11 unit SPBUN untuk mendukung aktivitas atau keseharian nelayan.
"Ini diharapkan memperkuat ketahanan energi lokal serta mendukung aktivitas ekonomi masyarakat pesisir yang menggantungkan hidup dari sektor kelautan dan perikanan," pungkas Bahlil Lahadalia.