c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

25 November 2023

17:14 WIB

Asuransi, Manajemen Risiko UMKM Di Tengah Tantangan

Asuransi menjadi bagian dari manajemen risiko UMKM, yakni memindahkan potensi kerugian.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

Editor: Fin Harini

Asuransi, Manajemen Risiko UMKM Di Tengah Tantangan
Asuransi, Manajemen Risiko UMKM Di Tengah Tantangan
Seorang pria melintasi papan penyedia layanan asuransi di Jakarta, Senin (6/9/2021). ANTARAFOTO/Akbar Nugroho Gumay

JAKARTA - Pemulihan ekonomi tidak terpisahkan dari peran UMKM yang menjadi critical engine, mengingat 99% bisnis di Indonesia adalah UMKM. Untuk itu, diperlukan UMKM dengan kondisi sehat baik secara bisnis maupun finansial, agar pertumbuhan ekonomi semakin bongsor.

Belajar dari peristiwa sebelumnya, saat pandemi covid-19 banyak UMKM yang terpukul selama berbulan-bulan. Pandemi juga mengubah secara drastis cara dunia bekerja, termasuk dalam melakukan adaptasi secara massif untuk berusaha. Keterbatasan ruang gerak ini menjadi hambatan sekaligus sumber keterpurukan.

Berdasarkan survei Pusat Penelitian Ekonomi Pusat Penelitian Ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2P LIPI), yang dilakukan 1-20 Mei 2020 lalu terhadap 679 responden di 24 provinsi menemukan penjualan lebih dari 94% UMKM turun selama pandemi covid-19.

Sebanyak 59% UMKM juga menurunkan harga jual produk dan jasa untuk mempertahankan usaha. Akibatnya, keuntungan 43% UMKM turun lebih dari 75%.

Data lain yang disajikan Organisasi Buruh Internasional (ILO), mayoritas UMKM terpaksa tutup, baik sementara maupun permanen. Dari total 571 UMKM yang terlibat dalam survei ILO, 28% di antaranya mengaku kehilangan setengah dari pendapatan mereka.

Tidak berhenti sampai di situ, UMKM saat ini juga dihadapkan pada segala macam tantangan mulai ketidakpastian ekonomi global hingga cuaca yang terus menerus berubah. Berbagai kondisi ini menciptakan kerentanan bagi pelaku usaha.

Baca Juga: Lebih Kenal Asuransi Agar Tak Menyesal

UMKM perlu melakukan sebuah strategi manajemen risiko demi memperkuat usaha dan mencetak keuntungan. Salah satu opsi yang dapat dicoba adalah dengan transfer risiko, yakni pelaku usaha memindahkan beban risiko kepada pihak lain yakni penyedia asuransi.

Bagi Sobat Valid yang belum tahu, asuransi tidak hanya menyediakan perlindungan yang berhubungan dengan jiwa, keselamatan diri, kendaraan, properti atau perjalanan saja. Namun, belakangan asuransi juga sudah mulai mengembangkan layanannya di risiko pada bisnis UMKM.

Pasalnya, risiko tidak memiliki kepastian waktu kapan datangnya, sama seperti kondisi pandemi. Harapannya, jika hal tersebut datang, para pelaku UMKM sudah siap dan tidak mengalami kerugian yang besar karena akan mendapatkan proteksi sesuai dengan perjanjian dalam polis.

Menurut Badan Pusat Statistik, pada tahun 2022, terdapat sekitar 65 juta pelaku UMKM di Indonesia, namun hanya 10% yang terproteksi asuransi mikro. Padahal, perlindungan asuransi sangat penting bagi pelaku UMKM untuk menjaga keberlangsungan bisnis dan membangun ketahanan ekonomi nasional.

Apalagi saat ini industri asuransi Indonesia tengah mengalami transformasi signifikan, termasuk digitalisasi untuk menyediakan produk asuransi terjangkau dan mudah diakses oleh nasabah.

Salah satu UMKM yang melihat perlunya kebutuhan perlindungan lewat asuransi adalah Doni (29), seorang pengusaha kecil di bidang agribisnis. Ia menilai, asuransi memiliki banyak sekali manfaat. Tidak hanya untuk melindungi diri sendiri, asuransi menurutnya juga bisa dipilih untuk perlindungan harta dan benda dari kerugian finansial yang biasanya terjadi akibat berbagai risiko.

"Apalagi untuk usaha atau bisnis gitu ya, asuransi menurut saya bisa menanggulangi risiko finansial karena dia bisa bantu buat melindungi dari risiko karena kejadian yang tidak terduga," katanya kepada Validnews, Kamis (23/11).

Doni mengaku, bisnis agribisnis memiliki banyak kerentanan. Kondisi cuaca yang tidak menentu sangat mempengaruhi jalan bisnisnya. Di saat tertentu tanaman bisa tumbuh dengan subur, namun ada satu waktu semua tanamannya layu.

"Karena ini tanaman banyak yang sensitif ya, jadi kadang bukannya untung malah rugi. Kan kita tahu ya cuaca sekarang, sama polusi itu bawa pengaruh ke tanaman kita," sebutnya.

Untuk itu ia mengatakan penggunaan asuransi saat ini bagi usahanya sangat penting. Namun, ia mengaku masih menimbang-nimbang asuransi usaha apa yang akan cocok dengan jenis bisnisnya. Maklum, saat ini tersedia asuransi dengan berbagai macam jenis, manfaat dan premi yang beragam memberikan banyak opsi bagi pengusaha.

"Saya sangat tertarik pakai asuransi karena dapat mengurangi risiko finansial. Jadi biar bisa memiliki ketenangan pikiran karena memiliki perlindungan finansial yang memadai jika terjadi risiko finansial," ungkapnya.

Asuransi UMKM Dari Allianz
 
Salah satu perusahaan yang menyediakan asuransi bagi UMKM adalah Allianz. Head of Personal Lines & Product Development Allianz Utama Indonesia, Alwin Jasim mengatakan Allianz Indonesia menyediakan solusi asuransi dengan perlindungan komprehensif untuk pelaku UMKM, dengan produk Allianz UsahaKu.

Produk Allianz UsahaKu adalah asuransi bisnis yang akan memberikan perlindungan komprehensif atas kerugian akibat musibah atau bencana alam yang dapat menimpa tempat usaha.

"Jenis okupasi tempat usaha yang dilindungi juga luas dan beragam, sehingga besaran premi tergantung pada jenis okupasi dan plan asuransi yang dibutuhkan masing-masing pelaku UMKM," katanya kepada Validnews, beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan, dengan produk ini pelaku usaha akan mendapatkan perlindungan terhadap kelangsungan usaha akibat risiko yang dijamin polis, sehingga pelaku usaha akan terlindungi dari hilangnya pendapatan sementara ketika tempat usahanya belum dapat beroperasi kembali.

Baca Juga: Perlindungan Data Kunci Reputasi Industri Asuransi

"Produk ini juga memberikan perlindungan dari risiko gugatan hukum pihak ketiga, kerusakan barang atau properti, kehilangan uang dalam brankas, kehilangan barang pelanggan, serta bencana alam," imbuhnya.

Sebagai informasi, saat ini produk Allianz UsahaKu memberikan perlindungan kepada lebih dari 800 pelaku UMKM dengan lebih dari 1.100 tempat usaha.

"Perlindungan yang diberikan Allianz UsahaKu diharapkan dapat membantu para pelaku UMKM untuk menjalankan dan mengembangkan bisnis dengan ketenangan pikiran," kata dia.


Tak hanya menyediakan produk untuk menanggung kerugian finansial, Allianz juga memiliki produk untuk menjaga karyawan, aset terpenting yang dimiliki perusahaan.

Product Marketing & Health Service Allianz Life Indonesia, Sukarno menjelaskan Allianz Indonesia juga memberikan pilihan perlindungan asuransi kesehatan kumpulan untuk karyawan. Produk tersebut adalah Allianz SmartHealth Enterprise.

"Besaran premi dapat disesuaikan dengan berbagai pilihan plan yang dapat dipilih sesuai kebutuhan," kata dia.

Allianz SmartHealth Enterprise membantu pelaku UMKM melindungi karyawan dan keluarganya dengan manfaat rawat inap, serta beragam pilihan manfaat tambahan yang komprehensif, seperti booster batas manfaat tahunan, rawat jalan, kehamilan, persalinan dan nifas, rawat gigi, serta kacamata.

Disebutkan, per Oktober 2023, Allianz SmartHealth Enterprise melindungi lebih dari 300 pelaku UMKM dan karyawannya.

Untuk itu ia menilai industri asuransi memegang peranan penting dalam menyediakan pilihan perlindungan yang terbaik agar dapat menunjang pertumbuhan UMKM Indonesia.

Allianz Indonesia, lanjutnya, akan terus berupaya untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan perkembangan UMKM di Indonesia.

"Kami percaya apabila pelaku UMKM dapat merencanakan strategi bisnis dan melengkapinya dengan perlindungan asuransi secara matang dan sesuai kebutuhan, maka kelangsungan bisnis UMKM dan pertumbuhan ekonomi nasional pun dapat semakin terealisasikan," tandasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar