09 November 2021
08:29 WIB
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Fin Harini
JAKARTA – Minat berasuransi perlu dibarengi tingkat pemahaman yang lebih baik mengenai produk-produk perlindungan tersebut. Dengan demikian, pengalaman menggunakan asuransi tak berujung kecewa.
“Meningkatnya kesadaran akan perlindungan asuransi perlu diikuti dengan pemahaman yang baik akan produk asuransi yang dimiliki tiap masing-masing nasabah maupun calon nasabah demi menjamin pengalaman berasuransi yang optimal,” ujar Chief Marketing Officer Allianz Life Indonesia, Karin Zulkarnaen, dalam Media Workshop Life and Health Insurance 101, Senin (8/11).
Minat memiliki asuransi disebut Karin meningkat selama pandemi covid-19. Tercermin dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga Juli 2021, tingkat penetrasi asuransi mencapai 3,11%. Angka ini meningkat dibandingkan akhir tahun 2020 yang mencapai 2,92%.
Sementara menurut data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), pada kuartal I-2021, jumlah polis asuransi jiwa juga turut meningkat sebesar 1,8% atau sebanyak 17,78 juta secara tahunan (year on year/yoy).
Sedangkan, polis perorangan tumbuh 2,7 % yoy menjadi 17,24 juta. Hal itu menunjukkan terdapat kenaikan kesadaran masyarakat untuk memiliki asuransi.
Untuk mendukung peningkatan pemahaman soal asuransi, Allianz Life Indonesia menggelar “Media Workshop: Life and Health Insurance 101” yang diselenggarakan pada Senin (8/11). Acara yang bertajuk “Apa Saja yang Perlu Diketahui Agar Melek Asuransi” ini, memaparkan informasi terkait hal-hal mendasar yang perlu dipahami seputar asuransi jiwa dan asuransi kesehatan. Hal itu untuk memberi pemahaman yang lebih dalam terkait apa yang harus diketahui oleh masyarakat sebelum dan sesudah memutuskan untuk membeli asuransi.
Ia mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk wujud nyata Allianz dalam memperluas jangkauan edukasi mengenai produk dan layanan asuransi kepada masyarakat Indonesia secara lebih luas lagi.
“Melalui berbagai kegiatan, kami berkomitmen untuk terus mengedukasi nasabah dan masyarakat akan pemahaman terkait asuransi maupun literasi keuangan secara lebih luas. Dengan melibatkan rekan media yang memiliki peranan penting dalam proses informasi dan sosialiasi, kami berharap upaya bersama ini dapat mewujudkan kesadaran berasuransi yang semakin meningkat di Indonesia,” ujarnya.

Dasar Asuransi
Materi dalam workshop tersebut disampaikan oleh Agency Program Head Allianz Life Indonesia, Aditya Sumirat dan Head of Health Product Marketing and Service Development Allianz Life Indonesia, Sukarno yang memaparkan secara detail dan mendalam seputar dasar-dasar asuransi jiwa dan kesehatan.
Terkait dengan asuransi jiwa, kegiatan ini membahas macam-macam pembagian asuransi jiwa, pihak-pihak yang tercantum dalam polis asuransi, urutan penting dalam proses pembelian asuransi sampai hal penting yang perlu diperiksa saat membaca polis asuransi.
Agency Program Head Allianz Life Indonesia, Aditya Sumirat menjelaskan, terdapat tiga pihak utama yang melakukan asuransi. Pertama, pemegang polis yaitu orang yang membuat kontrak dengan perusahaan asuransi. Dengan kata lain, orang yang paling berkuasa bisa mengubah polis dan bisa memberi instruksi.
“Sedangkan, orang tertanggung adalah orang yang dipertanggungkan atau orang yang dilindungi. Misalnya, suami pemegang polis dan sekaligus tertanggung. Kemudian, penerima manfaat bisa istri, anak, atau bahkan dua-duanya. Kalau suami meninggal dunia, bisa penerimanya istri tertanggung, intinya penerima manfaat harus beda orang,” jelasnya.
Pihak terakhir adalah penerima manfaat atau ahli waris. Menurutnya, penerima manfaat adalah orang yang akan menerima uang pertanggungan kalau ada risiko si tertanggung.
Lebih lanjut, dasar-dasar edukasi terkait asuransi kesehatan yang turut disampaikan termasuk jenis dan fungsi dari asuransi kesehatan, waktu terbaik untuk memiliki asuransi kesehatan, serta perlindungan atas risiko covid-19 dalam asuransi kesehatan.
“Berbagai manfaat dari berasuransi memerlukan kecermatan dan pemahaman dari calon nasabah maupun nasabah untuk dapat memberikan perlindungan maksimal sesuai dengan kebutuhan,” kata Head of Health Product Marketing and Service Development Allianz Life Indonesia, Sukarno.
Selain itu, menurut Sukarno, alangkah baiknya masyarakat juga tetap perlu punya asuransi lain selain BPJS Kesehatan. Sebab, tiap individu punya kebutuhan proteksi yang berbeda.
Melalui program ini, Allianz berharap dapat selalu berkomitmen sebagai pioner dalam memberikan edukasi untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya memilih dan memiliki produk asuransi sebagai perlindungan jiwa dan kesehatan di masa yang akan datang.
“Asuransi memiliki segudang manfaat untuk memastikan keamanan finansial diri dan keluarga saat terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Saat ini, berbagai produk asuransi telah tersedia untuk memberikan proteksi bagi para nasabahnya,” pungkas Karin.

Perkembangan dan Target
Sebelumnya, Dony Sinanda Putra, Head of Underwriting and Product Development Allianz Utama Indonesia mengatakan kepada Validnews, Selasa (2/11), pandemi menjadi titik balik yang menyadarkan masyarakat bahwa segala risiko dapat datang kapanpun secara tidak terduga.
Oleh karena itu, untuk meminimalkan dampak risiko yang tidak bisa diprediksi ke depannya maka persiapan yang dapat dilakukan yaitu dengan menyediakan perlindungan sedini mungkin.
"Sama halnya dengan risiko bencana pandemi covid-19, risiko lain yang mengintai kita juga dapat hadir secara tak terduga dan menimbulkan beragam kerugian yang bisa mengganggu keuangan kita dimasa depan," ujar Dony.
Hingga kuartal III-2021, Allianz Utama Indonesia mencatat telah melindungi lebih dari 167 ribu tertanggung dengan berbagai produk asuransi kerugian. Perlindungan yang diberikan termasuk di dalamnya manfaat perlindungan tambahan terhadap bencana alam, sesuai dengan ketentuan yang berlaku di dalam polis.
"Dengan adanya peningkatan kesadaran akan risiko yang mungkin terjadi kapan saja dimana saja, maka tentunya perlindungan tambahan terhadap bencana menjadi penting untuk melengkapi perlindungan ketika melakukan perjalanan dan terhadap aset yang dimiliki," ujarnya.
Allianz akan terus berfokus pada misi untuk memberikan perlindungan dan layanan asuransi kepada lebih banyak orang Indonesia. Pihaknya berkomitmen untuk berkontribusi melalui pengembangan Allianz Indonesia dalam memberikan perlindungan bagi masyarakat Indonesia dari beragam risiko bencana datang secara tidak terduga.
“Fokus kami untuk sekarang dan kedepannya yaitu untuk terus berinovasi, memberikan solusi, meningkatkan kualitas dan layanan agar dapat memenuhi kebutuhan, serta menciptakan pengalaman yang yang luar biasa bagi nasabah,” tutup Dony.