c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

12 Oktober 2023

15:48 WIB

APNI Targetkan Indonesia Nickel Price Index Rampung Akhir 2023

APNI menargetkan Indeks Harga Acuan Nikel Indonesia (Indonesia Nickel Price Index) akan rampung pada akhir tahun 2023 ini.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

APNI Targetkan Indonesia Nickel Price Index Rampung Akhir 2023
APNI Targetkan Indonesia Nickel Price Index Rampung Akhir 2023
Ilustrasi. Pekerja mengeluarkan biji nikel dari tanur dalam proses furnace di sebuah smelter. Antara Foto/Basri Marzuki

JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) Nanan Soekarna menargetkan Indeks Harga Acuan Nikel Indonesia (Indonesia Nickel Price Index) akan rampung pada akhir tahun 2023 ini.

Seperti diketahui, saat ini patokan harga nikel di Indonesia masih mengacu pada Shanghai Metals Market (SMM), London Metal Exchange (LME), maupun Argus Metals.

"Sekarang APNI sedang mencoba membuat Indonesia Nickel Price Index, sekarang harga itu ditetapkan oleh SMM Shanghai dan London LME," katanya dalam acara SOE & Economics Forum, Kamis (12/10).

Padahal, katanya Indonesia merupakan negara dengan produsen nikel terbesar di dunia. Untuk itu, dia berharap Indonesia memiliki indeks harga sendiri dan bukan lagi mengikuti indeks harga negara lain.

"Maka dari itu, kami berobsesi ingin membuat Indonesia Nickel Price Index, tidak mudah tapi Alhamdulillah saya approach ke Shanghai, approach juga ke LME, dan Argus," imbuhnya.

Baca Juga: Indonesia Rampungkan Indeks Nikel Akhir Tahun Ini

Dalam mewujudkan hal ini, dia menuturkan pihaknya telah melakukan berbagai pendekatan kepada SMM, LME, dan Argus. Salah satunya dengan melakukan berbagai diskusi.

Dia secara langsung meminta kepada ketiga indeks harga mineral dunia tersebut bahwa Indonesia ingin memiliki indeks harga nikel sendiri.

Hasilnya, dari diskusi dan konferensi yang dilakukan antara APNI dan ketiga pihak tersebut memutuskan untuk memberikan dukungan pembentukan indeks harga nikel di Indonesia.

"Ketiganya mendukung untuk Indonesia bisa punya indeks sendiri, SMM LME dan Argus bersedia untuk mendukung kita menentukan harga itu bersama-sama," sebutnya.

Baca Juga: Bertujuan Jadi Pemain Besar Dunia, Ini Arah Hilirisasi Nikel Indonesia

Dari dukungan tersebut, dia mengatakan, APNI juga sudah mengajukan pembentukan indeks nikel tersebut pada Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Ditjen Minerba) Kementerian ESDM, dan sudah disetujui.

"Targetnya akhir tahun sudah ada Indonesia Nickel Price Index untuk menggantikan (indeks lain), masa yang menentukan orang luar sana," tegas Nanan.

Dengan berbagai upaya ini, menurutnya, APNI punya peran untuk menjembatani kepentingan perusahaan dan pemerintah, menentukan harga patokan mineral nikel dan transaksi FOB, dan juga membentuk indeks harga nikel Indonesia.

"Sedang kita coba untuk bisa membuat diskusi dengan melibatkan internal dan eksternal. Yang penting kan kita mesti pride lah kalau indonesia punya harga nikel sendiri," katanya. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar