c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

14 April 2025

13:37 WIB

Antisipasi PHK, Malang Adakan 1000 Agenda Pariwisata

 Adanya kekhawatiran soal PHK ini muncul setelah adanya efisiensi anggaran sehingga berdampak pada turunnya omzet dan okupansi hotel, termasuk di Kota Malang.  

Editor: Rikando Somba

<p>Antisipasi PHK, Malang Adakan 1000 Agenda Pariwisata</p>
<p>Antisipasi PHK, Malang Adakan 1000 Agenda Pariwisata</p>

Lanskap Desa wisata Kajoetangan di Malang. Shutterstock/Muhammad Solikin

MALANG-Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, Jawa Timur merumuskan strategi konkret guna mengantisipasi munculnya pemutusan hubungan kerja (PHK) pada sektor pariwisata, khususnya bagi pekerja hotel. Ini dilakukan dengan menyelenggerakan seribu event di kota itu. Wali Kota Malang Wahyu Hidayat telah mencanangkan program 1.000 event dan agenda pariwisata guna mendatangkan wisatawan ke wilayah setempat.

"Kami berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata bagaimana membuat suatu kegiatan menarik wisatawan, Pak Wali Kota sudah mencanangkan 1.000 event dan memerintahkan membuat tourism event dalam rangka HUT Kota Malang," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal, dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker PMPTSP) Kota Malang Arif Tri Sastyawan di Kota Malang, Senin (14/4) 

Arif mengungkapkan adanya kekhawatiran soal PHK ini muncul setelah adanya efisiensi anggaran sehingga berdampak pada turunnya omzet dan okupansi hotel, termasuk di Kota Malang. Berjalannya kebijakan tersebut kegiatan kedinasan yang biasa diselenggarakan di hotel menjadi berkurang.

Maka dari itu, pencanangan program dalam bentuk 1.000 event maupun penyusunan agenda pariwisata dalam rangka HUT Kota Malang untuk membantu keberlangsungan hidup bisnis perhotelan.

"Sehingga kegiatan tidak hanya mengandalkan dari OPD tetapi hotel bisa berjalan dengan adanya wisatawan," ujarnya.

Baca juga:  JOMO, Cara Wisata Yang Banyak Dipilih Di Tahun 2025

                   Soal PHK Buruh Yihong Novatex, Menaker Tunggu Laporan Dinas Ketenagakerjaan

Dia tak memungkiri bahwa Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang telah menyampaikan keluhan tersebut kepada pemkot maupun ke pemerintah pusat. "PHRI secara resmi sudah mengirimkan surat juga ke Pak Wali Kota, intinya memang mengeluhkan situasi ini. Kami juga berharap segara ada solusi dari pusat," ucapnya.

Dinasker PMPTSP berharap tidak muncul kejadian pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada para pegawai hotel di Kota Malang. "Karena harapan kami juga tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kota Malang yang 6,8 persen justru bisa turun," kata Arif.

Belum Ada PHK
Di kesempatan berbeda, Ketua PHRI Kota Malang Agoes Basoeki mengatakan di tengah berjalannya kebijakan efisiensi pihak ya belum mendapati laporan adanya PHK pegawai yang dilakukan oleh manajemen hotel.

"Belum ada hotel yang melakukan PHK kepada karyawannya. Tetapi efisiensi memang berpotensi adanya PHK," ucap Agoes dikutip dari Antara.

Meski belum ada PHK, beberapa hotel yang menerapkan skema unpaid leave. Namun, kebijakan ini  diperuntukkan bagi tenaga kasual dan pekerja harian.

"Sementara kami masih belum bisa menyampaikan (jumlah hotel yang melakukan unpaid leave). Kami berharap semoga cepat ada solusi," katanya.

PHRI Pusat juga sudah memprediksi tren pergerakan wisatawan saat periode libur Lebaran di tahun 2025 mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya.

"Kita sedang melakukan survei juga untuk ini, tapi secara ringkas kalau kita dengarkan dari beberapa katakan para PHRI dari daerah, trennya itu menurun yang pasti, jika dibandingkan tahun 2024. Kemudian lama daripada peningkatan okupansi, jumlah hari peningkatan okupansi itu pendek, cuma tiga atau empat hari habis itu okupansinya langsung di-drop drastis, misalnya dari angka 80% atau 90% itu bisa di-drop drastis ke 20%  sekarang rata-rata bahkan ada yang di bawah itu," kata Sekretaris Jenderal PHRI Maulana Yusran  di Jakarta, Jumat.

Yusran menyatakan tren penurunan itu dapat dilihat dari persentase penggunaan seluruh moda transportasi yang sudah diakui pemerintah turun menjadi 30%. Tren penurunan juga terjadi pada sisi akomodasi seperti hotel dan restoran yang disebabkan oleh adanya penurunan daya beli masyarakat.  





KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar