c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

20 Juli 2024

11:58 WIB

Anjlok, Asing Cuma Beli Instrumen Investasi Rp0,69 T Pekan ini

Catatan Bank Inddnesia, pembelian instrumen investasi pekan ini anjlok ketimbang pekan lalu yang sempat mencapai Rp5,59 triliun.

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Anjlok, Asing Cuma Beli Instrumen Investasi Rp0,69 T Pekan ini</p>
<p id="isPasted">Anjlok, Asing Cuma Beli Instrumen Investasi Rp0,69 T Pekan ini</p>

Petugas menghitung uang pecahan dolar Amerika Serikat (AS) di gerai penukaran mata uang asing Dolarasia Money Changer, Jalan Alternatif Cibubur, Bekasi, Jumat (24/11/2023). ValidNewsID/Darryl Ramadhan

JAKARTA - Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono melaporkan, investor asing masih terpantau aktif membeli instrumen investasi lokal sebesar Rp0,69 triliun pada 15-18 Juli 2024.

Kendati, raihan pembelian aset portofolio ini anjlok ketimbang pekan lalu yang sempat mencapai Rp5,59 triliun.

Di pekan ini, asing terlihat dominan membeli instrumen saham dan SRBI. Di sisi lain, asing terpantau melepas aset SBN Indonesia. 

“Pada 15-18 Juli 2024, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp0,69 triliun; terdiri dari beli neto Rp0,67 triliun di saham dan beli neto Rp0,40 triliun di SRBI, serta jual neto Rp0,38 triliun di SBN,” jelasnya dalam keterangan resmi yang diterima, Jakarta, Jumat (19/7).

Baca Juga: Gubernur BI Pede Rupiah Menguat Ketika FFR Turun Lebih Cepat

BI mencatat, sepanjang tahun berjalan mengacu data setelmen hingga 18 Juli 2024 (year-to-date/ytd), asing tercatat masih dominan mengoleksi SRBI di pasar portofolio RI. Rinciannya, nonresiden menorehkan jual neto Rp31,10 triliun di pasar SBN, jual neto Rp2,98 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp162,15 triliun di SRBI.

“(Sementara itu), premi credit default swap atau CDS Indonesia lima tahun per 18 Juli 2024 sebesar 74,04 basis poin (bps), naik dibandingkan 12 Juli 2024 yang sebesar 69,58 bps,” sebutnya.

Kemudian, yield SBN 10 tahun bergerak stabil di level 6,92% pada Jumat pagi (19/7), setelah sehari sebelumnya mengalami penurunan ke level yang sama. Adapun range imbal hasil tersebut bergerak sedikit lebih tinggi ketimbang pekan lalu yang bergerak di 6,88-6,99% jelang libur akhir pekan.

Per akhir Kamis (18/7), hasil pantauan BI, Indeks Dolar DXY terpantau menguat ke level 104,17 poin terhadap pergerakan enam mata uang negara utama lainnya, yakni Euro Eropa, Yen Jepang, Poundsterling Britania Raya, Dolar Kanada, Krona Swedia, dan Franc Swiss.

Hasilnya, Erwin menuturkan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terpantau impresif menguat Rp30 jelang libur akhir pekan ini. Rupiah pada level (bid) Rp16.150 per dolar AS pada akhir Kamis (18/7) dan dibuka level (bid) Rp16.180 per dolar AS pada Jumat pagi (19/7).

Baca Juga: Masih Deras, Asing Borong Portofolio RI Rp8,34 T Pekan Ini

Selanjutnya, Erwin juga menginformasikan, imbal hasil atau yield surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS (US Treasury Note/UST) dengan tenor 10 tahun juga terpantau mengalami kenaikan per kamis (18/7). “Yield US Treasury Note 10 tahun naik ke level 4,202%,” paparnya.

Ke depan, bank sentral akan terus menjalin koordinasi dengan semua pemangku kepentingan untuk menjaga stabilitas makroekonomi Indonesia. Hal ini dilakukan untuk menjaga ketahanan ekonomi eksternal RI yang tengah berlangsung saat kini.

“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” ungkapnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar